Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Salafus Shalih dan Wasiat Mbah Hasyim Asyari

Penjelasan Salafus Sholih dari Kitab Risalah Ahlissunnah Wal Jama'ah Karya Hadlratus Syaikh Hasyim Asy'ari


قال المؤلف رحمه الله

فصل في بيان خطة السلف الصالح وبيان المراد بالسواد الأعظم في هذا الحين وبيان أهمية الاعتماد بأحد المذاهب الأربعة

اذا فهمت ما ذكر علمت أن الحق مع السلفيين الذين كانوا على خطة السلف الصالح فإنهم السواد الأعظم وهم الموافقون علماء الحرمين الشريفين وعلماء الأزهر الشريف الذين هم قدوة رهط أهل الحق، وفيهم علماء لا يمكن استقصاء جميعهم مع انتشارهم في الأقطار والآفاق كما لا يمكن احصاء نجوم السماء

"Pasal. Menjelaskan jejak langkah salaf shalih dan menjelaskan maksud dari as Sawad al A’dzam pada masa sekarang dan menjelaskan pentingnya berpegang teguh pada salah satu madzhab empat" 

"Apabila kamu memahami apa yang telah disebutkan maka kamu pasti mengetahui bahwa kebenaran itu bersama para ulama salaf yang mengikuti jejak langkah salaf yang shalih. Mereka adalah mayoritas umat Islam, mereka adalah orang-orang yang (ajarannya) sesuai dengan ulama al Haramain (Makkah dan Madinah) yang mulia dan ulama al Azhar as Syarif yang menjadi panutan bagi golongan ahl haq. Dalam mayoritas umat tersebut ada para ulama yang tidak mungkin diteliti seluruhnya, belum lagi penyebaran mereka di seluruh daerah dan penjuru, sebagaimana tidak mungkin untuk menghitung bintang di langit".

*Catatan*

Salaf adalah mereka yang hidup pada tiga abad (300 tahun) pertama Hijriyah. Mereka adalah para sahabat, tabiin dan tabiit tabi'in. 

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

خير القرون قرني ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم

"Sebaik-baiknya abad adalah abadku kemudian mereka yang mengiringi mereka kemudian orang-orang yang mengikuti mereka"

*Waspadalah* terhadap Wahhabi yang mengaku salafi, padahal aqidah mereka bertentangan dengan aqidah ulama Salaf, dan orang yang mereka ikuti yaitu Ibnu Taimiyah bukan Salaf, karena dia hidup pada abad 7 sd 8 Hijriyah. 

Para ulama Ahlissunnah wal Jama'ah jumlahnya sangat banyak. Mereka pengikut al Imam Abul Hasan Al Asy'ari dan Abu Manshur al Maturidi dalam aqidah, dan pengikut imam mazhab empat dalam fiqih.

Mereka seperti al Khatib al Baghdadi, al Hafidz al Daruqutni, Abdul Basit al Fakhuri, Ibnu Hajar al Asqalani, al Imam al Rifa’I, al Hafidz al Iraqi, Abu Bakr Ibn Furak, Abu al Hasan al Bahili, al Qadi Abd al Wahhab al Maliki, Abu al Qasim al Qushairi, Zakariya al Ansari, al Ghazali, al Qadi Iyad, Ibnu Aqil al Hanbali, al Hafiz al ‘Alai, Abu Bakr al Baqilani, al Imam al Juwaini, Taqiyuddin al Subki, Fakhruddin Ibn Asakir, al Hafidz al Zabidi, Sultan al Fatih, Sultan Salahuddin al Ayyubi dan lainnya tidak terhitung banyaknya

وقد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ان الله لا يجمع أمتي على ضلالة ويد الله على الجماعة من شذ شذ إلى النار رواه الترميذي. زاد ابن ماجه فإذا وقع الاختلاف فعليك بالسواد الأعظم مع الحق وأهله وفي الجامع الصغير ان الله قد أجار أمتي أن تجتمع على ضلالة. وأكثرهم أهل المذاهب الأربعة فكان الإمام البخاري شافعيا أخذ عن الحميدي والزعفراني والكرابيسي وكذلك ابن خزيمة والنسائي وكان الإمام الجنيد ثوريا والشبلي مالكيا والمحاسبي شافعيا والجريري حنفيا والجيلاني حنبليا والشاذلي مالكيا فالتقيد بمذهب معين أجمع للحقيقة وأقرب للتبصر وادعى للتحقيق وأسهل تناولا وعلى هذا درج الأسلاف الصالحون والشيوخ الما ضون رضوان الله تعالى عليهم أجمعين 

"Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: Sesungguhnya Allah tidak mengumpulkan umatku pada kesesatan dan pertolongan Allah itu pada al Jama’ah (mayoritas umat Islam) barang siapa yang menyimpang (dari mayoritas) maka dia menyimpang ke neraka. HR at Tirmidzi. Ibnu Majah menambahkan: "Apabila terjadi perselisihan maka bergabunglah dengan mayoritas umat Islam, bersama dengan kebenaran dan ahlinya". Dalam kitab al Jami’ as Shaghir: "sesunggguhnya Allah menjaga umatku dari berkumpul pada kesesatan". Kebanyakan mereka adalah para pengikut madzhab empat, al Imam al Bukhari bermadzhab Syafi’I, beliau mengambil madzhab dari al Humaidi, az Za’farani dan al Karabisiy, demikian juga ibnu Khuzaimah, an Nasa'i. Al Imam al Junaid bermadzhab Tsauri, as Syibliy bermadzhab Maliki, al Muhasibiy bermadzhab Syafi’I, al Jaririy bermadzhab Hanafi, al Jilani bermadzhab Hanbali, as Syadzlili bermadzhab Maliki. Berpegang teguh pada madzhab tertentu adalah lebih dekat dengan kebenaran dan lebih dekat pada ketelitian, lebih mudah dipelajari. Manhaj inilah yang ditempuh oleh para ulama salaf yang shalih dan para kyai pada masa yang lalu, ridla Allah semoga tetap dilimpahkan pada mereka semua".

Catatan

Karakteritik Ahlussunnah wal Jam’ah adalah bahwa mereka akan senantiasa menjadi mayoritas umat Islam.

Mayoritas umat Islam dalam bidang akidah tidak akan sesat.

Mereka adalah Asy'ariyah dan Maturidiyah dalam Aqidah, penganut madzhab empat dalam fiqih dan penganut al Imam al Junaid al Baghdadi dan al Imam al Ghozali dalam tashawwuf.

فَنَحْنُ نَحُضُّ إِخْوَانَنَا عَوَامَّ الْمُسْلِمِيْنَ أَنْ يَتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَأَنْ لَا يَمُوْتُوْا إِلَّا وَهُمْ مُسْلِمُوْنَ، وَأَنْ يُصْلِحُوْا ذَاتَ الْبَيْنِ مِنْهُمْ، وَأَنْ يَصِلُو الْأَرْحَامَ، وَأَنْ يُحْسِنُوْا إِلَى الْجِيْرَانِ وَالْأَقَارِبِ وَالْإِخْوَانِ، وَأَنْ يَعْرِفُوْا حَقَّ الْأَكَابِرِ، وَأَنْ يَرْحَمُوْا الضُّعَفَاءَ وَالْأصَاغِرَ وَنَنْهَاهُمْ عَنِ التَّدَابُرِ وَالتَّبَاغُضِ وَالتَّقَاطُعِ وَالتَّحَاسُدِ وَالْإفْتِرَاقِ وَالتَّلَوُّنِ فِي الدِّيْنِ.

"Kami mendorong saudara-saudara kami, orang awam dari kaum muslimin agar senantiasa bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, dan agar tidak meninggalkan dunia kecuali sebagai orang-orang Islam, dan hendaknya mereka mendamaikan orang yang berselisih di antara mereka dan agar menyambung kekerabatan, bersikap dan berperilaku baik terhadap semua tetangga, kerabat dan saudara, mengetahui hak-hak orang tua, menyayangi orang-orang lemah dan anak-anak kecil.

Kami melarang mereka dari segala bentuk permusuhan, saling benci-membenci, memutuskan hubungan, hasut-menghasut, perpecahan dan mblungkon dalam agama".

Catatan

Mati dalam keadaan muslim mukmin (husnul khotimah) adalah tujuan bagi setiap muslim. Karena jika seseorang mati dalam keadaan muslim maka dia akan masuk surga dan selamat dari keabadian di dalam neraka. 

Taqwa adalah menjalankan semua yang Allah wajibkan dan meninggalkan semua yang Allah haramkan.

Orang yang mati dalam keadaan bertaqwa maka akan masuk surga tanpa Adzab. 

Mbah Hasyim berwasiat kepada kita untuk menyambung kekerabatan, berbuat baik kepada tetangga, kerabat dan saudara, menghormati yang tua dan menyayangi yang muda dan lemah. 

Mbah Hasyim juga berwasiat agar kita tidak saling bermusuhan, saling hasad, saling benci dan berpecah belah. 

Posting Komentar untuk "Salafus Shalih dan Wasiat Mbah Hasyim Asyari"