Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tafsir Surat Al Qodr untuk Mengetahui Tepatnya malam Lailatul Qodr

Tafsir dan malam lailatul Qodr


Oleh Guru Kami Asy-Syaikh Al-Habib Nabil Syarif Al-Husainy.

Surah Al-Qodr Adalah surah Makkiyyah (yang di turunkan di makkah) menurut pendapat kebanyakan Ulama Dan Ia adalah Madaniyyah (yang di turunkan di Mandinah) menurut Ad-Dhahhak dan lainnya dan surah Ini terdiri dari 5 Ayat.

بسم الله الرحمن الرحيم

إنا أنزلناه في ليلة القدر(١)

Berkata bukhari "Ha'" Dhomir (kata ganti disini (menurunkanNYA) adalah kiasan

Dari Al-Qur'an إنا أنزلناه Sesungguhnya Kami menurunkanNYA yang di maksudkan Adalah seluruh Al-Qur'an dan yang menjadikannya turun adalah Allah Ta'ala semata, dalam kaedah bahasa Arab Perbuatan dari satu pelaku dikuatkan dengan menyebutkannya dalam bentuk Jama' (kami) sehingga menjadi lebih kuat ma'nanya dan menghilangkan keraguan, dan menukil Al-Hafidz Ibnu Hajar Dalam Fathul bari bahwa para ulama Nahwu menyebutkan tujuan daripada Jama' (Kami) tersebut Adalah "Pengagungan".

Dan Al-Hakim telah meriwayatkan dalam kitabnya Al-Mustadrak dari Ibnu Abbas bahwasanya:"di turunkan seluruh Al-Qur'an seluruhnya ke langit dunia pada Malam lailatul Qodr kemudian dari langit dunia diturunkan secara perlahan atau bertahap kepada Nabi Muhammad dalam jangka 20 tahun hijriyah dan hadist ini dianggap Shahih Oleh Al-Imam Al-Hakim.

Dan turunnya Al-Qur'an dari Al-Lauhul Mahfudz ke langit dunia secara keseluruhan bertepatan dengan tanggal 24 Ramadhan kemudian, dan Malam tersebut dinamakan dengan Lailatul Qodr karena kemulian dan keagungannya.

Peristiwa Nuzulul Qur'an

Tahap pertama, turunnya al-Qur’an dari Lauh Mahfuz ke suatu tempat di langit pertama yang bernama Baitul ‘Izzah. Dalam tahap pertama ini, al-Qur’an diturunkan semuanya sekaligus dari awal hingga akhir. Hal itu terjadi pada malam Lailatul Qadr yang saat itu bertepatan dengan malam 24 Ramadlan.

Tahap kedua, turunnya al-Qur’an dari Baitul 'Izzah di langit pertama kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dalam tahap kedua ini, al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur sesuai dengan Asbabun-Nuzul selama kurang lebih 23 tahun.

Wahyu yang pertama kali turun adalah Surat al-‘Alaq ayat satu sampai lima. Peristiwa tersebut terjadi di gua Hira’ dengan perantara malaikat Jibril pada malam 17 Ramadlan. Atas dasar inilah kemudian malam 17 Ramadlan diperingati umat Islam sebagai malam Nuzulul Qur’an.

Syaikh Abdullah Al-Harori berkata: "Kalam Allah adalah azali (tanpa permulaan) dan abadi (tanpa penghabisan). Bukan berupa huruf, suara dan bahasa."

وما أدراك ما ليلة القدر (٢)

"Dan Apakah engkau tahu Wahai Muhammad apakah itu Lailatul Qodr" dan penyebutan seperti ini adalah dalam konteks untuk menunjukkan keagungan Lailatul Qodr tersebut dan memotivasi agar merebut kebaikan yang terdapat padanya.

ليلة القدر خير من ألف شهر(٣)

"Malam yang lebih baik dari seribu bulan"

Secara Zhohir yang di maksudkan dengan seribu bulan bilangan 1000 bulan secara nyata yang itu sama dengan Delapan puluh tiga tahun tambah sepertiga tahun yang tidak terdapat disitu lailatul Qodr ini dikatakan oleh Abul 'Aliyah Ar-Riyahiy sebagaimana Di sebutkan Oleh Al-Qurthubiy maka beramal di Malam lailatul Qodr lebih utama daripada beramal seribu bulan yang tidak terdapat disitu Malam Lailatul Qodr.

تنزل الملائكة والروح فيها بإذن ربهم من كل أمر(٤)

"Turun di Malam lailatul qodar tersebut atas perintah Allah para malaikat dari seluruh langit bersama dengan Ar-Ruuh yaitu Jibril yang merupakan Malaikat yang paling utama, mereka turun dengan perkara yang akan berlaku pada tahun itu yang telah tetap dalam ketentuan Allah yang Azaly yang tiada bermula".

سلام هي حتى مطلع الفجر(٥)

"Yaitu malam Lailatul Qodr seluruhnya adalah kebaikan keberkahan dan keselamatan tidak ada keburukan (yang di datangkan malam tersebut)"

Dan dikatakan bahwasanya tidak didatangkan di malam tersebut penyakit dan tidak di biarkan lepas syaithan,

حتى مطلع الفجر

"Kebaikan tersebut berlanjut hingga terbitnya fajar (masuk waktu subuh)".

Faedah: terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ulama dalam menentukan Malam lailatul Qodr dan diantara tanda-tanda bahwa Malam tersebut adalah malam lailatul Qodr bahwa matahari pagi harinya terbit putih menerangi tanpa cahaya (yang menyilaukan mata),

Dan yang paling kuat kemungkinannya bahwa Lailatul Qodr tersebut berada di sepuluh malam terakhir sebagaimana ini pendapat banyak ulama berdasarkan pada hadist: 

"التمسوها في العشر الأواخر من رمضان"

"Carilah malam lailatul Qodr tersebut pada sepuluh malam terakhir".

Dan berkata Sayyidah 'Aisyah dan Ali bin Abi Thalib Juga Ubay bin Ka'b bahwasanya Lailatul Qodr Ada pada Malam ke 27 Ramadhan,

Dan berkata Ulama Lainnya bahwa lailatul Qodr bisa saja muncul di malam Ramadhan mana saja, Allah sembunyikan agar setiap jiwa bersungguh-sungguh menghidupkan setiap malamnya dengan kebaikan.

Posting Komentar untuk "Tafsir Surat Al Qodr untuk Mengetahui Tepatnya malam Lailatul Qodr"