Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keimanan terhadap Para Malaikat

 Jelaskanlah tentang keImanan terhadap para Malaikat.


Wajib diimani adanya para Malaikat, tubuh mereka merupakan benda yang tidak bisa dipegang oleh tangan, Allah menciptakan mereka dari cahaya, mereka memiliki ruh dan juga mereka memilki kehendak, mereka bukan laki-laki dan bukan perempuan, mereka tidak makan dan minum, tidak buang air kecil atau besar, mereka tidak tidur, mereka tidak merasa kelelahan dari mengerjakan ketaatan kepada Allah, mereka tidak menikah dan tidak melahirkan, mereka seluruhnya beragama Islam dan Mukallaf dengan berIman kepada Allah.

Para Malaikat adalah hamba-hamba Allah yang taat kepadanya, tidak melakukan maksiat, tidak melanggar perintah Allah, dan mengerjakan apa yang Allah perintahkan mereka, Mengerjakan Shalat yang lima waktu dan mereka banyak berzikir kepada Allah.

Allah memberikan mereka kemampuan untuk berubah wujud dengan berbagai bentuk laki-laki dari umat manusia, tanpa memiliki alat kelamin, mereka tidak berbentuk dengan bentuk perempuan, dan juga tidak dengan bentuk yang buruk seperti kera atau anjing atau babi atau ular atau kalajengking atau tikus.

Para petinggi di kalangan Malaikat yang paling utama adalah malaikat Jibril, Mikail Israfil, Ridwan penjaga surga, Malaikat Malik penjaga neraka, dan para malaikat pemikul Arsy.

Yang paling tinggi drajatnya dan paling mulia di antara mereka adalah pimpinan para malaikat yaitu Malaikat Jibril, setiap Malaikat memiliki 2 sayap atau 4 atau 6 atau lebih dari itu, Allah berfirman:

(أُو۟لِیۤ أَجۡنِحَةࣲ)

[Surat Fathir 1]

yang maknanya:

'Allah yang menjadikan para Malaikat memiliki Sayap-sayap" 

Malaikat Jibril sendiri memiliki 600 sayap dan telah disaksikan langsung oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di Makkah, di suatu tempat yang bernama Ajyad.

Malaikat Jibril suatu ketika berkata Kepada beliau: "Mintalah kepada Allah agar engkau diberi melihat bentukku yang sesungguhnya", Rasul pun memohon kepada Allah, lalu muncullah Malaikat Jibril dari arah Timur telah menutup apa yang di antara ufuk timur dan barat karena begitu besar ukurannya sehingga Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam ketika menyaksikan itu jatuh pingsan, lalu Malaikat Jibril pun mengambil beliau dan telah berubah kembali ke bentuk manusia, beliau mendekati Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, Nabi pun tersadar dan mengatakan:

"يا جبريل ما ظننت أن الله تعالى خلق أحدا على مثل هذه الصورة"

"Wahai Jibril Aku tidak menyangka ada makhluk yang Allah jadikan dengan bentuk seperti ini",

Malaikat Jibril pun mengatakan:

"إن الله تعالى خلقني على ستمائة جناح وما نشرت منها إلا جناحين، وإن الله خلق إسرافيل على ستمائة جناح، الجناح الواحد منها مثل كل أجنحتي"

"Sesungguhnya Allah menciptakanku dan menjadikanku memiliki 600 sayap, dan yang aku bentangkan baru dua sayap, dan sesungguhnya Allah menciptakan malaikat Israfil memiliki 600 sayap, satu sayap dari Malaikat Israfil itu setara dengan seluruh Sayapku".

Dan terdapat di antara kalangan para Malaikat yang memiliki ukuran lebih besar dari itu, seperti Malaikat para pemikul Arsy, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

"أذن لي أن أحدث عن ملك من ملائكة الله من حملة العرش، إن ما بين شحمة أذنه إلى عاتقه مسيرة سبعمائة عام"

"Telah diizinkan bagiku untuk menceritakan tentang Malaikat di antara Malaikatnya Allah, daripada pemikul Arsy, sesungguhnya jarak antara telinga ke bahu mereka adalah perjalanan 700 tahun" [H.R. Abu Daud].

Perjalanan 700 tahun di sini yang dimaksud adalah dengan kecepatan terbang burung yang cepat, Malaikat ini bahunya berada di Arys, sementara kakinya berada di bawah bumi yang ke-7.

Posting Komentar untuk "Keimanan terhadap Para Malaikat"