Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Derajat Nabi Lebih Tinggi daripada Para Malaikat

Ketika Rasūlullāh ﷺ sakit demam, suhu panas badannya sampai menembus selimut yang membalut tubuh mulia beliau. Salah seorang sahabat yang datang terkejut ketika menaruh telapak tangannya diatas selimut yang membalut Baginda Nabiy ﷺ. Sahabat tersebut bertanya kepada Sang Nabiy yang maknanya, "Yaa Rasūlullāh, panas sekali suhu tubuhmu apakah karena engkau mendapatkan dua kali pahala dari sakitmu?"


Rasūlullāh ﷺ mengangguk seraya menjawab yang maknanya: "benar, kami para Nabiy bila diberi sakit maka rasa sakit itu dua kali lebih sakit dari yang diterima manusia pada umumnya."

Hal ini dikarenakan Allaah mengetahui pada Azal bahwa seluruh Nabiy-Nya akan bersabar ketika ditimpakan musibah. Itulah salah satu alasan derajat para Nabiy SELURUHNYA jauh lebih tinggi dibandingkan derajat  manusia, seluruh Malaikat, dan jin (Muslim). Tidak satupun Nabiy melainkan derajat mereka melebihi derajat bangsa Malaikat yang seluruhnya adalah Waliy. Karena Kenabian lebih mulia daripada Waliy.

Hassan Ibn Tsabit berkata, yang maknanya:

"saya tidak bisa memuji Muhammad dengan kata-kata saya, melainkan kata-kata saya dibuat terpuji oleh Muhammad ﷺ"

Makna ungkapan doa, 

جَزَى اللّٰهُ مُحَمَّدًا صلى الله عليه وسلم عَنَّا خَيْرًا 

"Semoga Allaah menganugerah-kan bertambahnya kebaikan pada Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam atas kebaikan yang kita -- umat ijabah -- lakukan."

Kebaikan apapun yang dilakukan oleh siapapun dari umat ijabah Nabi, baik para sahabat, tabi'in, tabi'i at tabi'in, ulama atau awam, kyai atau santri, tua atau-pun muda, ahlul-bait nya atau bukan, arab atau ajam, laki laki atau perempuan hinggaa hari kiamat tiba, pasti karena adanya hidayah Allaah yang dijelaskan, disampaikan oleh Nabi Muhammad shollallahu'alaihi wa sallam. 

Setiap sedetik umur dunia ini berlalu, semakin naik-lah derajat beliau menurut Allaah. Karena beliau adalah penyampai hidayah Allaah kepada kita sehingga kita bisa beriman dan beramal soleh. 

Adakah ? Siapakah yang melebihi keagungan Nabi menurut Allah? Jawabannya: Tidak ada! 

Bahkan keagungan umat ijabah nya adalah karena jasa kebaikan beliau. Seluruh karomah para wali dari masa ke masa adalah bagian mukjizat Nabi.

Dan Makna dari hadits 

من صلى علي صلاة صلى الله عليه بها عشرا (رواه مسلم) 

اي رفعه عشر درجات 

yaitu maknanya: "Barangsiapa bersholawat kepada-ku (Nabi) sekali, maka ALläah membalas-nya (orang yang bersholawat) dengan mengangkat derajat-nya sepuluh derajat." (HR Muslim).

Jadi, Maknanya bukan ...."maka Allah bersholawat (membaca sholawat) kepadanya sepuluh kali" Tidak sama sekali.

Mari kita terus bersholawat, para pembaca yang budiman. Kita diperintah untuk mencintai dan mengagungkan para nabiy dan waliy. Tapi harus proporsional. Tidak boleh melampaui batas yang telah digariskan oleh syara' (ghuluww). Pengagungan itu tidak boleh sampai menyifati seorang nabiy dengan sifat-sifat ketuhanan. Atau mengangkat derajat seorang waliy hingga setara dengan derajat nabiy. Tidak Boleh.

Baginda Nabiy shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:   

أَشَدُّ النَّاسِ بَلَاءً الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الْأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ، يُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِيْنِهِ (رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَأَحْمَدُ وَغَيْرُهُمَا) 

Maknanya: “Manusia yang paling berat musibahnya adalah para nabiy, kemudian orang-orang yang di bawah derajat mereka, kemudian orang-orang yang di bawah derajat mereka. Seseorang diuji berdasarkan sekuat apa ia pegang teguh agamanya” (HR at-Tirmidzi, Ahmad, dan lainnya).

Posting Komentar untuk "Derajat Nabi Lebih Tinggi daripada Para Malaikat"