Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Benarkah Lelaki boleh menikahi 50 perempuan di akhir jaman?

Salah satu tanda kiamat yang sering diperbincangkan adalah jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki.

Hal ini disandarkan pada hadis Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam  tentang ciri-ciri kiamat yang tercantum dalam berbagai kitab hadis induk seperti Shahih al-Bukhari, Sunan Abu Daud, Musnad Ahmad dan lain sebagainya.

Berikut salah satu redaksi riwayat Shahih al-Bukhari, dari Anas bin Malik Radiyallaahu 'anhu, ia berkata:

سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ: أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَكْثُرَ الْجَهْلُ، وَيَكْثُرَ الزِّنَا، وَيَكْثُرَ شُرْبُ الْخَمْرِ، وَيَقِلَّ الرِّجَالُ وَيَكْثُرَ النِّسَاءُ، حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ “

“Aku mendengar Rasulullah Sallallahu 'alaihi wassallam bersabda "Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah diangkatnya ilmu, merajalelanya kebodohan, banyaknya perzinaan, maraknya minum khamr, jumlah laki-laki sedikit sedangkan jumlah perempuan banyak, sampai-sampai 50 perempuan berada di naungan satu laki-laki. ( HR. Al - Bukhari ).

Hadis shahih ini mengabarkan bahwa di akhir zaman kelak, jumlah perempuan akan berkali lipat banyaknya dari laki-laki. Dalam Fathul Bāri bi Syarhi Shahīh al-Bukhāri disebutkan, fenomena ini terjadi karena beberapa faktor, salah satunya fitnah akhir zaman yang menyebabkan banyak peperangan. Sehingga para laki-laki yang ikut serta dalam pertempuran banyak yang gugur.

Di samping itu, Imam Ibnu Hajar al-Atsqalani juga mengemukakan, banyaknya jumlah perempuan ini merupakan takdir yang Allah kehendaki, lantaran akan ada banyak bayi perempuan yang lahir, sedangkan kelahiran bayi laki-laki cenderung sedikit.

Lalu bagaimana 50 perempuan berbanding dengan satu laki-laki?

Ma'na dari hadis tersebut, kata الْقَيِّمُ dalam hadis ini bermakna من يقوم بأمرهن (seseorang yang memenuhi kebutuhan mereka). 

Dengan kata lain, di akhir zaman seorang laki-laki akan bertanggung jawab atas 50 perempuan, baik ibunya, istri-istrinya, anak-anaknya, kerabatnya maupun yang lainnya.

Penyebutan jumlah 50 bisa diartikan dari dua makna, yang pertama makna hakiki, yakni perbandingan jumlah perempuan dan laki-laki 50:1. Kedua, bisa juga bermakna majazi, dengan kata lain, 50 bukanlah patokan atau standar jumlah, melainkan untuk menggambarkan banyaknya perempuan di masa itu. Argumen kedua ini mengacu pada hadis lain dalam Shahih al-Bukhari yang menyebutkan jumlah berbeda, sebagaimana diriwayatkan Abu Musa:

لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يَطُوفُ الرَّجُلُ فِيهِ بِالصَّدَقَةِ مِنَ الذَّهَبِ، ثُمَّ لَا يَجِدُ أَحَدًا يَأْخُذُهَا مِنْهُ، وَيُرَى الرَّجُلُ الْوَاحِدُ يَتْبَعُهُ أَرْبَعُونَ امْرَأَةً يَلُذْنَ بِهِ مِنْ قِلَّةِ الرِّجَالِ وَكَثْرَةِ النِّسَاءِ

"Sungguh akan datang kepada manusia suatu zaman saat seseorang berkeliling membawa sedekah emas, namun ia tak menemukan seorang pun yang mau menerimanya. (Di masa itu juga) seorang laki-laki terlihat diikuti 40 perempuan, mereka berlindung padanya lantaran sedikitnya jumlah laki-laki dan banyaknya perempuan. (HR Bukhari )

Jadi disini ada perbedaan jumlah. Artinya menaungi 50 atau 40 perempuan bukan berarti diperisitri. 

Tentang hari kiamat : 

Tentu saja hanya Allah Ta'ala yang mengetahui kepastian kejadian dan waktunya. Sebagaimana firman-Nya

اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ .

Sesungguhnya hanya Allah Ta'ala ilmu tentang hari Kiamat; dan Allah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal. (QS. Luqman:34)

Namun demikian, Allah Ta'ala telah mengabarkan tanda-tandanya kepada Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi wasallam, di antaranya diangkatnya ilmu (karena wafatnya ulama), banyaknya perzinaan, maraknya minum khamar, melimpahnya harta benda hingga tak ada lagi orang yang mau menerima sedekah, hingga berkurangnya jumlah laki-laki dan meningkatnya jumlah perempuan.

Waspadalah terhadap ocehan seseorang yang lagi viral katanya Pada akhir zaman laki-laki boleh menikahi 50 perempuan. 

Kekiluaran pendapat ini dikarenakan yang pertama gagal faham ma'na hadist. mungkin dia cuma modal baca atau guru nya tidak siqoh. Faktor yang Kedua adalah bertentangan dengan kaidah dasar bahwa Hadist Sabit dari Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam tidak akan bertentangan dengan Al - Qur'an. Tegas didalam Al - Qur'an batas maksimal laki-laki menikahi wanita adalah 4. 

Kesalahan yang ketiga dikarenakan dia gagal paham dengan Al Qur'an yang seisi kandungannya sudah paten sampai hari kiamat tidak akan berubah. Dikiranya dapat dirubah seenak udele.

Maka ini sudah ada banyak contohnya orang orang terdahulu yang tidak memperdulikan ilmu akan sanad yang tsiqot.

يسمعون نصف الحديث 
ويفهمون ربعه 
ويتكلمون أضعافه

Mendengar nya hanya separuh 
Paham nya cuma seperempat 
Tapi bicara nya sudah ber-ribu kali lipat

Tersebab banyak yang tidak mengerti makna sanad. 
Karena tidak sedikit yang tidak memahami --apalagi membedakan dan menempatkan-- arti riwäyah dan diröyah secara tepat. 

Akibat menuruti hawa nafsu --ingin terkenal, malu untuk mengatakan tidak tahu, ingin disebut wali, dianggap sebagai mursyid dan lain lain --. 
Sebab tidak mengikuti ulama dan kaidah ulama. 

Maka, tak heran apabila apa yang disampaikan oleh mereka yang berdasarkan cocokologi dan gatukologi pada pengikutnya, dianggap sebagai paham keagamaan yang bersanad. 

Wal ^iyädzu biLläh. 

السند حكاية طريق المتن

Posting Komentar untuk "Benarkah Lelaki boleh menikahi 50 perempuan di akhir jaman?"