Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tangisan Batang Kurma Bukti Mutawatir akan Mukjizat Rosul

Di antara Mukjizat beliau Shallallahu Alaihi Wasallam adalah tangisan kuat batang kurma, ini merupakan kabar yang Mutawatir.

Batang Kurma Menangis


Diriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di saat memberikan Khutbah bersandar pada batang pohon kurma Di masjidnya sebelum dibuatkan untuk beliau sebuah mimbar. lalu Dikatakan Kepada beliau: "wahai Rasulullah Andaikan kami buatkan untuk Anda mimbar" beliau pun menjawab: "lakukanlah jika kalian mau".

Ketika beliau dibuatkan mimbar, Rasul pun menaiki mimbar tersebut dan memulai khutbahnya dengan berdiri di atas mimbar, namun setelahnya terdengar suara tangisan seperti Tangisan Anak kecil dari batang kurma yang di tinggal Rasul tersebut, tangisan yang menunjukkan Kerinduan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Allah Ta'ala menjadikan pada pohon ini kehidupan Meskipun tidak ada Ruh di sana, Allah jadikan untuknya perasaan sehingga rindu terhadap Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, dan tangisan pohon kurma ini didengar oleh seluruh yang ada di Masjid Rasul saat itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pun turun lalu mendekap dan memeluknya hingga batang kurma tersebut terdiam.

Hewan Unta Menyampaikan Pesan

Juga di antara mukjizat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam beliau mampu membuat hewan menyampaikan apa yang sedang terjadi padanya.

Telah diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad dalam Musnadnya dan Al-Baihaqi dalam kitab Dalail An-Nubuwwah dengan sanad yang shahih dari hadisnya ya'la Bin Murrah ia berkata: "Ketika Kami berjalan bersama Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam lewat di hadapan kami seekor unta yang mangangkut air di atasnya, dan disaat unta tersebut melihat Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam dia mengeluarkan suara dari tenggorokannya lalu merendahkan lehernya, Nabi pun berdiri di dekatnya lalu bertanya: "Di manakah pemilik unta ini"? Lalu pemiliknya datang, Nabi pun mengatakan kepadanya: "Juallah unta ini kepadaku!", sang pemilik mengatakan: "Kalau engkau mau ya Rasulullah kami akan berikan kepadamu sebagai hadiah! hanya saja dia ini milik sebuah keluarga yang tidak memiliki sumber kehidupan selain darinya"

Baginda Nabi pun mengatakan: "Adapun berdasarkan yang engkau Sebutkan itu maka dia telah mengadukan kepadaku pekerjaan yang ditanggungnya terlalu banyak sementara makanan yang ia dapatkan sedikit, maka saya perintahkan kalian agar berlaku baik kepada unta Ini!".

Air Keluar dari Sela-sela Jari Nabi

juga di antara mukjizat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah memancarnya air deras dan besar dari sela-sela jari Baginda Nabi.

Mukjizat seperti ini belum pernah terjadi pada Nabi-Nabi sebelumnya selain kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, di mana air memancar dari sesuatu yang berasal daripada tulang, otot-otot, daging dan darah.

Ini lebih luar biasa daripada memancarnya air dari batu keras yang dipukul oleh Nabi Musa dengan tongkatnya karena keluarnya air dari batu sesuatu yang bisa di jumpai, berbeda dengan keluarnya air daripada daging dan darah.

Berita tentang memancarnya air yang begitu deras dan banyak dari tangannya Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam ini diriwayatkan oleh Jabir, Anas, Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Abu Laila Al-Anhsari dan Abu Rafi'.

Mengembalikan Bola Mata Yang Copot

Juga di antara mukjizat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam mengembalikan mata sahabat Qatadah setelah copot dari tempatnya.

Telah diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam kitab dalailun Nubuwwah dari Qatadah bin Nu'man Radhiallahu 'Anhu bahwasanya ia terluka saat peperangan Badar sehingga menggantung bola matanya di atas pipinya para sahabat yang melihat itu ingin memotongnya, namun Mereka bertanya kepada Rasulullah beliau menjawab: "tidak jangan dipotong!" beliau pun berdoa lalu mengusap bola mata tersebut dengan tangannya dan mengembalikannya ke posisinya, dan Qatadah pun sembuh, bahkan ia tidak tahu mata manakah yang pernah terluka itu karena sembuh dengan baik sekali.

Makanan Yang Bertasbih

Dan di antara Mukjizat beliau Shallallahu Alaihi Wasallam bertasbihnya makanan di tangan Beliau sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari hadis Ibnu Mas'ud juga.

Bulan Terbelah Menjadi Dua Bagian

Juga diantara Mukjizat beliau terbelahnya bulan, pernah suatu ketika orang-orang kafir meminta beliau agar menunjukkan kepada mereka suatu bukti bahwa beliau adalah seorang Nabi beliau, pun mengisyaratkan kepada bulan tersebut hingga bulan itu terbelah menjadi dua, dan itu disaksikan orang-orang yang ada di Makkah saat itu bahkan disaksikan oleh orang-orang di luar Makkah.

Apa Itu Mukjizat

Dari sekian banyak Mukjizat ini, maka Wajib diyakini bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam jujur dalam semua yang Ia sampaikan dan beritahukan dari Allah Ta'ala. Adapun bukti yang menunjukkan benarnya yang disampaikan oleh Nabi itu adalah Mukjizat.

Mukjizat adalah perkara yang sangat luar biasa yang muncul untuk membenarkan ke-Aku-an dari seorang yang mengaku Nabi' dan Mukjizat tidak bisa ditandingi dengan perkara serupa .

Mukjizat sesuatu yang sangat luar biasa, adapun perkara ajaib tetapi bukan sesuatu yang sangat di luar kebiasaan maka tidak dinamakan mukjizat, seperti kemampuan menyelam di bawah air selama 5 menit dalam satu nafas, atau menerbangkan pesawat atau lainnya.

Bedakan Mukjizat dan Karamah

Adapun perkara luar biasa namun muncul dari seorang yang tidak mengaku Nabi, Seperti hal luar biasa yang tampak dari para Wali, maka itu juga tidak dinamakan Mukjizat, akan tetapi dinamakan sebagai Karamah, karena seorang Wali tidak mendakwahkan bahwa dirinya itu Nabi, sebab jika seandainya dia mengaku bohong bahwa Ia Nabi tentu tidak akan muncul hal Luar biasa ini darinya, karena karamah itu muncul di sebabkan kesungguhannya dalam mengikuti seorang Nabi, jadi Karamah yang muncul darinya menunjukkan kemulian Nabi yang Ia ikuti.

Mukjizat itu muncul untuk membenarkan Akuan dari seorang yang mengaku Nabi. Adapun sesuatu yang datang untuk mendustakan Akuan kenabian seseorang, maka itu tidak dinamakan mukjizat, seperti yang terjadi dengan Musailimah Al Kadzzab yang mengaku sebagai Nabi, lalu ia mengusap wajah seseorang yang satu matanya itu buta dengan tujuan menyembuhkannya, namun usapan yang ia lakukan itu justru mengakibatkan mata lainnya menjadi buta juga.

Kemudian Mukjizat tidak bisa ditandingi dengan mendatangkan hal yang serupa, yaitu orang yang tidak membenarkan dakwah Nabi tersebu tidak akan mampu untuk mendatangkan hal yang serupa sebagai tandingan dari Mukjizat itu.

Siapa yang bisa membelah Bulan dengan Isyarat jari?!, sebagai Mana yang terjadi kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Siapa yang bisa membelah Lautan luas hingga Airnya meninggi seperti gunung dan terbuka jalan untuk di lewati!?, sebagaiman terjadi kepada Nabi Musa Alihis Salam.

Hal semacam ini di luar kemampuan manusia bahkan Jin, karena ia muncul semata-mata sebagai pembenaran dari Pencipta Alam semesta, bahwa orang yang mengaku Nabi ini benar dalam akuannya, karena jika sendainya Ia berdusta tidak mungkin Allah munculkan baginya pembenaran tersebut, karena tidak mungkin Allah membenarkan pembohong, sebab yang membenarkan pembohong adalah pembohong, dan Allah Maha suci dari sifat bohong, cela dan kurang.

Adapun perkara luar biasa namun bisa di tandingi seperti Sihir maka itu juga tidak di namakan Mukjizat.

Untuk mengetahui terjadinya Mukjizat bisa dengan menyaksikan langsung bagi orang yang bisa menyaksikannya seperti para sahabat yang menyaksikan langsung Mukjizatnya Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Atau dengan cara sampainya berita tentang terjadinya mukjizat melalui jalan yang Mutawatir dan ini bagi orang yang tidak menyaksikannya.

Maksud dari "melalui jalan yang Mutawatir" bahwa kabar itu sampai kepada kita misalnya melalui perantara orang banyak yang menyaksikan Langsung, dan jumlah banyak mereka ini tidak memungkinkan mereka untuk sepakat dalan kebohongan, lalu mereka sampaikan kabar tersebut kepada orang banyak setelah mereka begitulah hingga sampai kepada kita, dan setiap tingkatan pembawa berita tersebut berjumlah banyak shingga tidak memungkinkan mereka sepakat dalam kebohongan dalam menyampaikan berita ini.

Adapun berita yang datang bukan melalui jalan mutawatir seperti dongeng dan semisalnya, yang kejadiannya bukan berasal dari persaksian langsung, atau yang menyaksikannya tidak dalam jumlah banyak yang tidak memungkinkan mereka sepakat dalam kebohongan, atau di salah satu tingkatan pembawa beritanya kurang jumlhnya maka ini tidak bisa di jadikan sebagai lndasan kebenaran suatu berita.

Contoh dari pada berita yang mutawatir seperti yakinnya kita adanya tokoh-tokoh sebelum kita yang mereka ini tidak pernah kita jumpai, seperti para pendiri bangsa Indonesia Ini misalnya, kita benarkan adanya mereka karena sampai cerita tentang mereka kepada kita melalui jalan yang mutawatir.

Begitu juga kabar tentang adanya Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaih wa Sallam dan munculnya Mukjizat untuk beliau telah sampai kepada Ummat Islam melalui Jalan yang mutawatir sehingga tidak bisa di ingkari.

Posting Komentar untuk "Tangisan Batang Kurma Bukti Mutawatir akan Mukjizat Rosul"