Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jihad Santri Jayakan Negeri, Saatnya Santri Bergerak dalam Kebenaran

 Jihad Santri, Jayakan Negeri


Ini tema yang tepat saat ini. Karena banyak yang tertipu karena tipu muslihat yang tersistematis dan terorganisir. 

Mulai dari dulu sebenarnya. Yahudi banyak mengacaukan kitab kitab asli, ditambah atau dibuang, bahkan membelokkan demi kepentingan koloninya. Buktinya kisah isroiliyat, termasuk kisah isra' mi'raj ada banyak versi.

Konsep pengubahan kitab kitab asli tersebut di tiru oleh wahabi dengan menghancurkan atau membakar kitab kitab aswaja dan membuat yang baru sesuai dengan kepentingan kelompoknya. Yaitu wahabi.

Ini juga ada kelompok yang demi duniawinya, membelokkan sejarah, bahkan para wali di indonesia. Tidak main main, yang dirubah adalah keluarga gurunya, bahkan keluarga walisongo. Begal nasab, begal ulama, begal makam. Untuk Tujuan apa?

Ditambah lagi carut marut ceramah ceramah sakti mandraguna yang pendengarnya tak berdaya membantah kebohongannya karena katanya ada darah rosulullah. Karena adat orang jawa adalah santun. Lalu ada kyai muda,berkata: "berani tes dna?" Benar gak kalian cucu rosulullah!! 

Tidak ada rakyat indonesia yg berani menyakiti cucu rosulullah. Kenapa ini terjadi? Karena batas syariat bahkan batas sopan santun adat jawa berani ditabrak oleh mereka.

Namun semua yang terjadi di indonesia ini banyak yang akidahnya kurang sempurna, karena masih banyak meyakini makhluq pertama adalah nur muhammad. Belum lagi cerita cerita palsu tentang nabi nabi yang justru merendahkan nabi. Maka semua ini adalah ranah jihad oleh santri sekarang ini. Yaitu berjuang menyebarkan kebenaran. 

Jihad fi Al-bayan

Jihad dalam menjelaskan kebenaran ini harus digaungkan dengan cara mengaji, mengajarkan, menjelaskan kepada orang orang, siapapun dia, jika akidahnya keliru agar menjadi benar akidahnya.

Yang memperjuangkan; mengaji, mengamalkan, mengajarkan ilmu-ilmu Ahlussunnah wal Jama'ah (ihyäussunnah), maka besar harapannya meninggal dalam keadaan syahïd (akhirat). 

Yang menghalangi dakwah Ahlussunnah wal Jama'ah, dikhawatirkan meninggal nya suul khotimah. Wal ^iyädzu biLläh 

Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang orang yang berjuang fi sabilillah. Jihad fil bayan. Jihad menjelaskan kebenaran. Dan meninggal dengan syahid.

Jayakan Negeri

Dengan masyarakat kita mengerti kembali paham ahlussunnah wal jamaah dengan benar, maka insyaallah negeri akan aman tentram sentosa. Sebagaimana cita cita walisongo dulu.

Saatnya santri muda bergerak dimanapun berada.

Fanatik Buta

من فقد ميزان الشريعة فهو في خطر عظيم 

"Yang tidak mempunyai timbangan syariat (baik lahir atau batin), maka ia dalam bahaya yang tak terperi." 

Baginya, setiap yang baru didengar, dibaca dianggapnya pasti benar karena fanatik buta pada ketokohan seseorang. 

Bisa saja, setiap yang baru dibaca, didengar dari orang lain dikiranya pasti salah karena ketakaburan (bathrul haq) yang ada pada hatinya. Tersebab faktor tidak bernasab tinggi, tak terkenal, tidak punya jabatan/titel dsb, maka menurut nya orang lain pasti salah. 

Yang harusnya diyakini sebagai kebenaran karena tidak mempunyai timbangan syariat dianggapnya sebagai kesalahan, kesesatan bahkan kekufuran. Atau sebaliknya. 

والعياذ بالله 

Benar kata ulama 

اتباع الهوى يعمي ويصم 

Mengikuti hawa nafsu (tidak mengikuti mizan syara') dapat mengakibatkan seseorang 'buta' dan 'tuli'.

Fanatik Kebenaran

Nabi pernah bersabda:

مَا مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ يُؤْخَذُ مِنْ قَوْلِهِ وَيُتْرَكُ غَيْرَ رَسُوْلِ الله

Maknanya:

"Tidaklah seorangpun kecuali perkataannya bisa di ambil dan di tinggalkan selain Rasulullah."

Artinya tidak ada yang maksum selain rosulullah. Apa anda berani mengatakan si fulan itu tidak mungkin salah karena dia adalah wali, ulama atau syeikh.???!!

Jangan fanatik buta!!...

Kebenaranlah yang paling layak di ikuti bukan ketenaran.

"والجهاد في الدين يكون تارة بإقامة الحجة "

الإمام الكبير أبو المظفر الاسفرايني رحمه الله رحمة واسعة 

"Jihad (berjuang) di dalam meluhurkan agama Islam ada kalanya dengan cara menegakkan hujjah ---Ahlussunnah wal Jamaah--. " 

Al Imam Al Kabir Abul Mudhoffar Al Asfaroyini (w. 471 H) 

Maksudnya adalah Jihad dengan menegakkan hujjah Aswaja di kalangan masyarakat dengan memberikan penjelasan dan mengetahui ciri-ciri firqoh yang selamat yaitu ahlussunnah wal Jamaah. Dan juga memperingatkan akan tipuan dari firqoh-firqoh yang berhak masuk neraka.

Doa Hari Santri Nasional Oleh Rois Syuriah PBNU


Kenapa Rois Syuriah PBNU berdoa seperti itu pada hari santri kemarin?!. Rupanya tugas santri ini justru semakin berat jika tidak dibantu oleh para kyai, ulama, ahlussunnah wal jamaah dan bergerak berjuang bersama sama. Berjihad bil bayan.

Tugas santri sekarang semakin berat, tugasnya adalah:

1. Berjuang menegakkan Ahlussunnah Wal Jamaah di bumi nusantara.

2. MengCounter Paham-paham menyesatkan. Seperti wahabi yang suka mencatut nama besar ulama' ahlussunah tetapi merubah ajaran ulama besar tersebut. Dan Visi wahabi ini menghancurkan kuburan di Indonesia. Sebagaimana Wahabi di negara arab. 

Begitu juga aliran aliran lainnya. Sebagaimana Syiah, dan lainnya.

3. MengCounter kelompok yang akan mengambil alih nusantara. Dulu ada fpi dan HTI serta kelompoknya terang-terangan melawan pemerintah. Sekarang ada kelompok yang terorganisir secara masif sejak dulu dari grassroot bahwa merubah sejarah, dan yang suka mengklaim milik mereka. Sebagaimana mengklaim makam keramat serta memalsukan makam. Klaim nasab pahlawan dan walisongo, bahkan klaim perjuangan kemerdekaan dan juga klaim pendirian NU adalah dari mereka. Data fakta ini terkuak oleh lembaga resmi pemerintah dan juga orang-orang bergelut di dunia akademis, pendidikan secara ilmiah, keilmuan nasab dan lainnya.

Tiga hal ini membutuhkan keilmuan yang benar benar teruji dan kejernihan hati yang tidak terpengaruh dengan fanatik buta, tetapi haruslah pada fanatik kebenaran.

Bukti-bukti otentik (baik kitab-kitab ilmiah dan bukti fisik lainnya) sangat dibutuhkan dalam berjihad bil bayan ini.

Dan juga membutuhkan kehati-hatian agar tidak terjebak dalam fitnah atau justru ikut terpengaruh di dalam kesemrawutan tersebut. 

Kehati-hetian tersebut dibutuhkan ilmu, sehingga santri jika hanya mengandalkan mahabbah saja maka tersesatlah ia karena tidak menggunakan ilmunya. Karena apapun amal jika tidak di dasari ilmu maka tertolaklah amalnya.

Salam akidah rosulullah

Allah Ada Tanpa Tempat

Posting Komentar untuk "Jihad Santri Jayakan Negeri, Saatnya Santri Bergerak dalam Kebenaran"