NEWS

Kesalahan KH. Yahya Cholil Staquf Yang akan dimakzulkan

 Telah beredar sejak tanggal 20 November 2025, berupa surat keputusan hasil rapat para rois syuriyah PBNU. 


Para Rais Aam dan para wakil Rais Aam di jajaran Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah memutuskan untuk mendesak Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Desakan itu diputuskan dalam hasil Rapat Harian Syuriyah yang berlangsung Kamis, 20 November 2025 atau bertepatan dengan 28 Jumadal Ula 1447 H.

Dalam keputusan yang telah bocor dan beredar luas pada Jumat, 21 November 2025, para Rais Syuriyah meminta agar KH. Yahya Staquf mundur dalam waktu tiga hari sejak keputusan tersebut. Jika tidak, rapat menyatakan akan memberhentikan yang bersangkutan dari jabatan Ketua Umum PBNU, seperti yang ada dalam salinan surat di gambar tersebut.

Sementara itu, Tim Redaksi WargaNU.com berupaya mengonfirmasi yang bersangkutan, Ketua PBNU dan anggota Syuriyah PBNU, namun tidak mendapatkan jawaban. Meski begitu, redaksi menerima dokumen Risalah Rapat yang diteken oleh KH. Miftachul Akhyar selaku pimpinan rapat.

Dalam risalah tersebut menyebutkan, Syuriyah menilai, mengundang narasumber yang dikaitkan dengan jaringan Zionisme Internasional dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU), melanggar nilai dan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah serta bertentangan dengan Muqaddimah Qanun Asasi NU.

Syuriyah juga menilai, pelaksanaan AKN NU dengan narasumber tersebut di tengah situasi genosida di Palestina dan kecaman dunia internasional terhadap Israel, memenuhi ketentuan Pasal 8 huruf a Peraturan Perkumpulan NU Nomor 13 Tahun 2025, terkait pemberhentian fungsionaris yang melakukan tindakan mencemarkan nama baik organisasi.

Rapat Harian Syuriyah PBNU, juga menyoroti tata kelola keuangan di lingkungan PBNU, yang disebut mengindikasikan pelanggaran hukum syara’, ketentuan peraturan perundang-undangan, serta Anggaran Rumah Tangga NU Pasal 97-99. Situasi ini dinilai berpotensi membahayakan eksistensi badan hukum perkumpulan NU.

Dengan pertimbangan tersebut, Rapat Harian Syuriah menyerahkan keputusan final kepada Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam.

Namun selain itu pula, ada banyak kesalahan daripada ketua PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. Beliau mempunya raport merah banyak sekali. Namun lagi-lagi ini adalah kecacatan organisasi yang terbuka lebar sehingga semua orang bisa menilainya. 

Mukhlas Syarkun, Tokoh Muda NU menilai Risalah tersebut Lemah

Mukhlas Syarkun, tokoh muda NU juga menilai, bahwa, hasil Rapat Musyawarah antara Rais Aam dan wakilnya tersebut sangatlah lemah.

“Tidak bisa mendadak begitu Rais Aam memecat Ketum PBNU. Rais Aam itu domainnya soal keagamaan. Kalau Ketum PBNU ada kesalahan serius, harus dengan Surat Peringatan (SP), itu pun berjenjang,” kata Mukhlas (21/11/25).

Mukhlas mengaku telah menerima edaran risalah tersebut dan menilainya masih sangat lemah. Ia memang mendengar latarbelakang keputusan tersebut, tetapi, menurutnya hal itu butuh penjelasan. “Budaya kita itu tabayun,” katanya.

“Kalau soal kehadiran tokoh zionis Peter Berkowitz di Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU), rasanya kok tidak. Di samping Ketum PBNU sudah minta maaf, di sana juga ada sejumlah Rais yang hadir,” tegasnya.

Sepertinya Mukhlas yang dijadikan tokoh muda NU ini tidak memahami dasar hukum dan menilainya hanya dengan perasaan, atau hanya ingin membela saja. Tetapi boleh saja dia membela karena dia sebagai tokoh muda NU. Mukhlas juga belum memahami sepenuhnya tetapi dia sudah berani berkomentar di publik.

“Saya juga heran. Ada apa di PBNU? Bukankah Rais Aam dan Ketum PBNU itu sama-sama mandataris muktamar. Masak Rais Aam bisa membuat musyawarah sendiri memecat Ketua Umum PBNU?” kata seorang yang bernama Dr M Sholeh Basyari.

Bila ada deadline 3 (tiga) hari, maka, Ahad 23 November 2025 besok, menjadi penentuan. “Kalau benar, ini memprihatinkan. Dan sejumlah sumber sudah membenarkan hal tersebut (keputusan masyarakah Rais Aam dan dua wakilnya red.),” tambah Dr Sholeh.

Apakah ini terkait kehadiran tokoh zionis Peter Berkowitz ke acara Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU) konon atas undangan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya? “Kalau soal ini, Ketum PBNU sudah minta maaf,” jelas Dr Sholeh.

Isu Politik Muktamar dimunculkan

Menurut di lingkungan NU, posisi Gus Yahya sebagai Ketum PBNU kini memang ada yang tengah mengincarnya. “Ada juga yan berpikir tunggu muktamar saja, toh waktunya tidak lama. Memang yang saya dengar Ketum PBNU kita itu sedikit sembrono, ini membuat marah orangtua,” tegasnya.


Benar, Muktamar akan segera diselenggarakan, dan yang jelasa masa jabatan KH. Yahya Cholil Staquf masih dua bulan lagi. Rais Syuriah NU Bekasi yang mengaku sebagai Cah Angon berkomentar bahwa ini hanyalah strategi agar tidak menghadapi Laporan Pertanggung-jawaban dan menurutnya juga akan menuju pemilihan berikutnya. Namun siapa yang akan memilihnya kembali? sementara selama beliau menjabat, NU dijadikan mainan sana sini, semrawut gak jelas arahnya.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar