Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Akhlaq Seorang Muslim Haram melakukan Bullying

Terdapat berita tentang anak sekolah yang masih SMP akibat bullying akhirnya memutuskan untuk membakar sekolahnya sendiri. Inilah kenapa pendidikan agama penting diterapkan di sekolah, baik gurunya yang memberikan contoh, dan juga para siswanya. Bukan menjadi pemicu anak anak menjadi kebablasan. 


Lalu apa arti bullying itu?

Menurut Kemenpppa dot go dot id, bullying artinya penindasan yaitu segala bentuk pendindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang dengan tujuan menyakiti yang dilakukan terus menerus. (Untuk detail definisi bisa lihat di Bullying).

Dari hasil investigasi polisi, pengakuan pelaku pembakaran sekolah (RE, 13) diketahui terdapat dendam membara akibat bullying yang dilakukan oleh teman-temannya dan gurunya. Siswa yang diketahui itu masih kelas 7 di SMP Negeri 2 Pringsurat Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.

Akibat perlakuan bullying dari guru dan teman-temannya ini RE menjadi nekat membakar sekolahnya sndiri. RE mengaku kerap menjadi korban bullying dalam bentuk verbal maupun fisik oleh teman-temannya bahkan gurunya sendiri.  

“Saat saya (RE) mengumpulkan tugas langsung disobek guru dan karya saya juga tidak pernah diakui. Jadi saya merasa sakit hati,” ucapnya

Pihak kepala sekolah juga menuduh RE sebagai murid yang suka caper (cari perhatian) dalam video yang beredar di twitter dan sosmed. Sehingga seakan RE harus dihukum berat akibat membakar sekolahnya. Apakah selesai disitu?

Mari kita bahas, kenapa semua itu terjadi pada diri RE dan sekolahnya. 

Dalam ajaran islam, perbuatan menghina, mengolok-olok, bahkan menyebut orang lain seperti binatang dengan bahasa verbal saja itu terlarang. Hukum perbuatan itu Haram. artinya jika dilakukan maka pelaku yang menghina orang lain jatuh pada dosa. Walaupun yang dihina itu bukan orang islam, atau non muslim. Jadi tindakan bullying ini hukumnya haram alias dosa. Dalilnya mana? ada di Al-qur'an surat Al Hujurat ayat 11. Silahkan dibaca dan juga baca terjemahnya. 

Seberapa besar dosa Bullying ?

Terjadinya bullying ini dikarenakan ada rasa sombong dan ujub. Sifat sombong dan ujub ini adalah dua hal yang berbeda namun bisa menimbulkan perbuatan bullying. 

Sombong bisa bermakna dua hal, yang pertama adalah rasa yakin diri sendiri dan menolak kebenaran. Sombong ini tergolong perbuatan maksiat hati, namun efeknya dapat dirasakan oleh mata kepala dengan beberapa indikator. Seperti memalingkan badan, karena umurnya lebih rendah atau status sosialnya.

Makna kedua dari sifat sombong adalah meremehkan orang lain, atau juga merendahkan orang lain, yaitu merasa dirinya lebih baik dari orang lain. Sombong yang seperti ini biasanya dilakukan dengan verbal bahkan juga fisik. yaitu dengan mengejek, atau menghina atau bahkan menyamakan orang lain dengan binatang. Bahkan juga bisa dilakukan dengan pandangan yang menghinda. Dengan pandangan menghinda ini sudah dapat dikatakan bullying. Jadi pelaku bullying dikarenakan sifat sombongnya maka jatuh dalam dosa besar. 

Sedangkan ujub, adalah sifat yang membanggakan dirinya lebih baik daripada orang lain. Contohnya adalah orang yang selalu merasa ibadahnya diterima Allah Ta'ala daripada orang lain. Sifat seperti ini adalah sifat ujub yang sebenarnya adalah perbuatan maksiat hati. Bahkan pelaku ujub ini melupakan bahwa nikmat yang didapatkannya adalah dari Allah Ta'ala. Seakan pelaku ujub ini bisa berbuat sesuatu yang lebih dari pada orang lain karena hasil usahanya sendiri. Mereka lupa bahwa semua itu karena pertolongan dan perlindungan Allah Ta'ala. Orang yang ujub ini masuk ke dalam maksiat hati yang dosanya termasuk dosa besar. 

Dengan pelaku ujub ini juga dapat melakukan bullying dengan menghina orang lain secara verbal dan juga fisik. inilah penyebab terjadinya tindakan bullying. 

Penghinaan apapun yang sifatnya merendahkan orang lain, baik secara verbal maupun fisik maka hukumnya haram. Sehingga pelaku Bullying ini jatuh dalam dosa besar. 

Oleh karena itu, ketahuilah para guru, dan juga semua orang, berpikirlah seandainya tindakan bullying ini terjadi dan ditujukan pada dirimu atau keluargamu, maka bagaimana perasaanmu? apalagi, tindakan bullying ini dilakukan secara terus menerus. Maka mentalnya menjadi down bahkan bisa melakukan sifat dendam yang membara, yaitu ingin membalas yang luar biasa. 

Inilah perasaan RE yang dengan nekat melakukan pembakaran sekolahnya sendiri akibat ia di bully teman-temannya bahkan juga gurunya sendiri yang tidak menghargainya. Amat sangat disayangkan sekali. Namun lagi-lagi sudah terjadi yang tidak bisa dikembalikan lagi. 

Akhlaq seorang muslim, Mencintai sesama muslim

Dalam kitab arbain nawawi, kumpulan 40 hadits yang sering dikaji di pondok pesantren, maka di hadits yang ke 13 menyebutkan bahwa seorang muslim yang sempurna adalah dengan mencintai sesama muslim. 

Bunyi hadits secara terjemahnya adalah sebagai berikut: "Tidaklah sempurna iman seseorang sampai dia mencintai dan menginginkan untuk saudaranya (terjadinya) apa yang dia cintai dan inginkan (terjadi) untuk dirinya sendiri" HR al Bukhori dan Muslim

Hadits ini menjelaskan bahwa tanda kesempurnaan iman seseorang adalah apabila seseorang mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri, yakni dalam kebaikan. Saudara yang dimaksud adalah saudara sesama muslim.

Allah ta'ala berfirman:

(إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةࣱ فَأَصۡلِحُوا۟ بَیۡنَ أَخَوَیۡكُمۡۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ)

[Surat Al-Hujurat 10]

Rasulullah ﷺ bersabda:

 الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ

"Muslim yang satu dengan muslim yang lainnya adalah bersaudara tidak boleh menyakiti, merendahkan, ataupun menghina" HR Muslim.

Inilah akhlak Seorang muslim dimana ia selalu menginginkan saudara muslim lainnya senantiasa dalam kebaikan. Ia senantiasa berusaha memberi arahan dan petunjuk serta memberi nasehat-nasehat kepadanya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

المؤمنُ مرآةُ المؤمنِ

"Seorang mukmin itu cermin bagi mukmin yang lain". 

Ia senantiasa memperlakukan seorang mukmin dengan perlakuan yang baik seperti halnya dia ingin orang lain memperlakukannya dengan baik.

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَن أحَبَّ أن يُزَحْزَحَ عن النَّار ويُدْخَلَ الجَنَّةَ فَلْتأْتِه مَنِيَّتُه وهو يؤمِنُ باللهِ واليَوم الآخِر وليأتِ إلى النَّاسِ بما يُحِبُّ أن يُؤْتَى إليه

" Barangsiapa yang suka untuk dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka hendaknya kematian datang kepadanya dan dia dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari akhir, dan hendaknya dia memberlakukan orang lain dengan perlakuan yang dia ingin diberlakukan dengan perlakuan itu". HR al Bayhaqi.

Oleh karena itu, janganlah berbuat bullying karena setiap orang ingin orang lain berbaik sangka kepadanya, maka dia harus berperasangka baik kepada orang lain. Setiap orang ingin orang lain berkata dengan sopan dan lemah lembut kepadanya maka dia harus berkata dengan sopan dan lemah lembut kepada orang lain. Setiap orang ingin orang lain berbuat baik kepada dirinya, maka dia harus berbuat baik kepada orang lain. Setiap orang ingin tidak disakiti oleh orang lain, maka dia jangan menyakiti orang lain. Setiap orang ingin aibnya tersimpan tidak disebar-luaskan, maka dia harus menyimpan aib orang lain serta tidak menyebarkan luaskannya. 

Jadi Stop Bullying. Apapun alasannya. karena akan ada balasannya.

Balasan Orang yang melakukan Bullying

Dalam satu hadits di Kitab al Arba'in an Nawawiyah yaitu Hadits yang ke-35

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ ولا يكذبه وَلَا يَحْقِرُهُ التَّقْوَى هَاهُنَا وَيُشِيرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنْ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ. رواه مسلم

Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian saling hasad, saling menipu, saling membenci, dan saling memusuhi, janganlah ada seseorang di antara kalian yang berjual beli sesuatu yang masih dalam penawaran muslim lainnya dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara. Muslim yang satu dengan muslim yang lainnya adalah bersaudara tidak boleh menyakiti, menipu, merendahkan, ataupun menghina. Taqwa itu ada di sini (Rasulullah menunjuk dadanya), Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali. Seseorang telah dianggap berbuat jahat apabila ia menghina saudaranya sesama muslim. Muslim yang satu dengan yang Iainnya haram darahnya. hartanya, dan kehormatannya."

Anda bisa pahami, bahwa pada bagian akhir hadits ini, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menegaskan bahwa apabila seseorang menghina saudaranya sesama muslim (yaitu melakukan bullying), maka itu cukup sebagai bukti bahwa dia orang yang jahat, bukan orang baik.

Karena ada tiga perkara yang diharamkan bagi sesama muslim, yaitu:

1. Darahnya, Artinya, tidak boleh seorang muslim membunuh muslim lainnya tanpa haq.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

 سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ

"Mencaci seorang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah (serupa) kekufuran (dosa besar)" HR al Bukhori dan Muslim

Membunuh seorang muslim adalah dosa terbesar setelah kufur/syirik. Disini tidak akan saya bahas secara detail.

2. Hartanya, Artinya tidak boleh bagi seorang muslim memakan harta muslim lainnya secara batil. Misalnya dengan mencuri, ghoshob, riba, mencopet, merampok dan semacamnya. 

3. Kehormatannya, artinya tidak boleh bagi seorang muslim untuk merusak kehormatan seorang muslim. Seperti dengan qodzaf (menuduhnya berzina tanpa bukti), menghinanya, menggunjingnya, mencaci makinya dan semacamnya.

Jadi cukup menjadi bukti bahwa orang yang melakukan bullying adalah orang yang jahat, maka tidak boleh sekolah ada kejadian bullying. Nah ini malah dilakukan oleh oknum Guru. Naudzubillah. 

Bahkan jika ia membiarkan dirinya terus menghina orang lain atau sesama muslim, dengan mencari-cari kesalahan dan merendahkannya, maka waspadalah di hari kematiannya lisannya tidak bisa mengucapkan kalimat syahadat atau semacamnya, yakni dikhawatirkan meninggal dalam keadaan suul khotimah. Inilah yang harus dipahami dan disadari bagi para guru yang suka bullying. 

Posting Komentar untuk "Akhlaq Seorang Muslim Haram melakukan Bullying"