Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Ibu Sedekah Satu Suapan Dibayar Dengan Satu Suapan

 Syeikh Abdullah Al Harari pernah mengatakan:

"Dapatkanlah keridhoan kedua orang tuamu, sebelum keluar dari dunia (meninggal dunia), bisa jadi mereka berdua mendahului kamu (meninggal dunia) atau bahkan kamu yang mendahului mereka. Banyak dari manusia menyesal, banyak dari orang-orang menyesal karena telah kehilangan amalan berbuat baik, berbakti kepada kedua orang tua setelah mereka berdua meninggal dunia dengan penyesalan-nya teramat sangat. Pada hari-hari dimana kedua orang tuanya hidup kelalaian menguasai akal-nya, kemudian setelah mereka berdua meninggal dunia barulah kemudian dia merenungkan bagaimana bisa dia melalaikan kesempatan untuk berbakti kepada kedua orang tua-nya ketika mereka masih hidup".


Hal ini dapat menjadi pelajaran bahwa amalan berbakti kepada kedua orangtua itu sangatlah mudah. Namun banyak dari manusia tidak bisa melakukannya. Mungkin karena kesibukannya atau lainnya. 

Ada sebuah kisah yang dapat diambil pelajaran bahwa sedekah orang tua kepada anak itu sangatlah tulus dan ikhlas. Berikut adalah kisahnya:

Disebutkan dalam sebuah riwayat ada seorang anak terselamatkan dari cengkraman singa yang siap melahapnya karena sebab orang tuanya. 

Diriwayatkan bahwa pada masa silam terdapat seorang perempuan memiliki anak lelaki yang merantau, dalam waktu yang lama anaknya dalam perantauan. Pada suatu malam, pada suatu ketika sang perempuan yang baik-baik ini menanti anaknya seperti biasa. Namun anaknya tidak juga kunjung tiba, ditutuplah pintu bersiap-siap ia untuk makan. Hanya ada sesuap makanan, iya, benar-benar satu suap makanan. 

Dan ketika begitu ia hendak memakan satu suapan makanan ini, tiba-tiba pintunya diketuk oleh seseorang dari luar. Begitu dibuka ternyata diluar adalah seorang pengemis yang minta makanan karena sangat lapar. Perempuan ini (Ibu yang menunggu anaknya pulang) menshodaqohkan satu suap makanan dia kepada pengemis ini  Lillaahi ta'alaa. 

Kemudian ternyata pada malam yang sama anaknya sedang perjalanan pulang dari rantaunya. Namun diperjalanan anaknya diterkam oleh seekor Singa yang besar. Begitu singa tadi siap untuk mengunyah anak tersebut, tiba-tiba entah darimana datangnya, datang seorang perawakkan laki-laki yang gagah mengangkat Singa tersebut dari tubuh si Anak yang menghimpitnya. Terjadilah dibantingnya Singa tersebut dengan mengatakan "satu suapan dibayar dengan satu suapan". 

Ternyata apa yang dilakukan orang tuanya tersebut, shodaqoh yang dilakukan orang tuanya tersebut bisa menjadi penyebab anaknya ini terselamatkan dari marabahaya yang begitu dahsyat. Maka sangat layaklah orang tua untuk mendapatkan bakti dari anaknya, karena ternyata apa yang dilakukan orang tua dalam kebaikan, dalam ketaatan kepada Allaah bisa juga menjadi sebab kebaikan bagi anaknya.

Inilah sepenggal kisah dimana kita harus berbakti kepada orangtua yang telah melahirkan kita walaupun orangtua kita pernah berbuah tidak layak kepada kita.

Syaikhuna asy-Syekh 'Abdullah al-Harari asy-Syaibi semoga Allah merahmatinya pernah berkata:
"Berbakti kepada kedua orang tua, dan juga kepada kakek dan nenek adalah keberkahan di dunia dan akhirat."

Dikisahkan juga (dahulu) ada seorang laki-laki yang menendang ibunya dengan kakinya, diapun akhirnya dikenai penyakit kaki gajah, dan keluar darinya bau yang sangat busuk, jika dia masuk ke suatu majlis maka orang-orang menjauhinya.

Juga dikisahkan juga ada seorang laki-laki (saat itu) ada di masjlis taklim Syekh Abdullah bercerita: "pernah dahulu saya memegang manisan di tangan saya, saya memakannya, kemudian saya ingat akan ibu saya, maka aku simpan di saku baju saya, kemudian saya berikan untuk dimakan oleh ibu saya, kemudian -setelah itu- ketika saya tidur, saya melihat dalam mimpi bahwa saya berada di dalam surga, dan setiap kali saya memukul tanah dengan tangan saya, keluarlah minuman lezat yang beraneka ragam, sayapun berucap "segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan dari kami kesusahan".

Semoga Bermanfaat

Posting Komentar untuk "Kisah Ibu Sedekah Satu Suapan Dibayar Dengan Satu Suapan"