NEWS

Tafsir Ayat Aqidah Surat Ali 'Imran 133

 TAFSIR AYAT AQIDAH 25

وَسَارِعُوۤا۟ إِلَىٰ مَغۡفِرَةࣲ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَـٰوَ ⁠تُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِینَ

[Surat Ali 'Imran 133]

"Dan bersegeralah pada ampunan dari Tuhan kalian dan pada surga yang luasnya seluas langit (yang tujuh) dan bumi (yang tujuh), surga telah disiapkan untuk al muttaqiin (orang-orang yang beriman)"


*Penjelasan*:

Ayat ini adalah dalil bagi Ahlussunnah wal Jama’ah bahwa surga itu ada dan saat ini telah diciptakan, sebagaimana neraka juga telah diciptakan.

Lafadz أعدت yang berupa fiil madzi yang berarti 'surga telah disiapkan' adalah dalil bahwa surga telah diciptakan. Karena sesuatu yang telah disiapkan berarti telah ada. Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan yang abadi, untuk orang-orang yang beriman.

Lafadz للمتقين dalam ayat ini maknanya bukan orang-orang yang bertaqwa, tetapi maknanya orang-orang yang yang menjaga diri dan menjauhi kekufuran, yakni *orang-orang yang beriman*. 

Kunci surga adalah iman, orang mukmin pasti masuk ke dalam surga, meski sebagian mereka diadzab terlebih dahulu di dalam neraka, karena dosa-dosa mereka di dunia. Sedangkan kunci masuk surga dengan tanpa adzab adalah taqwa (beramal shalih, menjalankan yang wajib dan menjauhi yang haram).

Allah ta'ala berfirman:

وَٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ أَصۡحَـٰبُ ٱلۡجَنَّةِۖ هُمۡ فِیهَا خَـٰلِدُونَ

[Surat Al-Baqarah 82]

"Dan orang-orang yang beriman dan beramal sholih, mereka adalah penduduk surga, mereka abadi di dalamnya". 

Kenikmatan surga ada dua macam:

1. Kenikmatan yang khusus diberikan kepada orang-orang yang bertaqwa. Kenikmatan ini dirahasiakan oleh Allah, tidak ada seorangpun yang mengetahui hakekatnya, termasuk Rasulullah dan malaikat penjaga surga.

Dalam hadits Qudsiy, Rasulullah Rasulullah ﷺ bersabda Allah ta'ala berfirman:

أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ 

"Telah Aku bersiapkan untuk para hamba-Ku yang shalih (bertaqwa) nikmat yang belum pernah dilihat oleh mata, dan belum pernah didengar oleh telinga dan belum terdetak dalam hati manusia". HR al Bukhori.

2. Nikmat umum, yaitu nikmat surga yang dianugerahkan pada semua penduduk surga, baik yang bertaqwa maupun yang tidak bertaqwa.

Nikmat ini adalah nikmat-nikmat yang telah digambarkan oleh Allah dalam Al Qur'an dan oleh Rasulullah dalam hadits, di antaranya:

1. Hidup tidak akan mati

Rasulullah ﷺ bersabda:

 يُقَالُ لِأَهْلِ الْجَنَّةِ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ خُلُودٌ لَا مَوْتَ وَلِأَهْلِ النَّارِ يَا أَهْلَ النَّارِ خُلُودٌ لَا مَوْتَ

"(di hari kiamat), penduduk surga dipanggil: 'Wahai penduduk surga, kalian hidup abadi dan tak ada lagi kematian', dan penduduk neraka dipanggil; 'Wahai penduduk neraka, kalian hidup abadi dan tak ada kematian lagi.'" HR al Bukhori. 

2. Sehat tidak akan sakit

3. Muda tidak akan tua

Mereka dijadikan seperti berumur 33 tahun, dengan postur tubuh seperti nabi Adam, tinggi 60 hasta dan lebar 7 hasta. 

4. Bahagia tidak akan susah

5. Minum dari empat sungai yang mengalir di atas lantai surga.

  • Sungai dari air tawar yang lezat
  • Sungai dari susu yang tidak berubah rasanya
  • Sungai dari madu yang murni
  • Sungai dari khomr yang lezat dan tidak memabukkan.

Letak surga di atas langit ketujuh, dan sebagian dari Arsy adalah atap surga. Luas surga adalah seluas tujuh langit dan tujuh bumi. Kebanyakan penduduk surga adalah orang-orang fakir dari kalangan umat Islam.

Rasulullah ﷺ bersabda:

اطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ

"Aku pernah menengok ke surga, ternyata kebanyakan penghuninya adalah orang-orang faqir, dan aku juga menengok ke neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah kaum perempuan." HR al Bukhori dan Muslim

*Catatan*:

Allah abadi dengan Dzat-Nya, artinya tidak ada yang menjadikan-Nya abadi. Karena adanya Allah itu tidak berpermulaan (azali) maka adanya Allah juga tidak berpenghabisan (abadi). Akal berkata, sesuatu yang tidak berpermulaan maka tidak berpenghabisan. 

Sedangkan, Keabadian surga dan neraka itu karena dijadikan abadi atau dikehendaki abadi oleh Allah. Adanya surga dan neraka itu berpermulaan maka secara akal keduanya akan berpenghabisan, namun karena Allah menghendakinya abadi maka keduanya menjadi abadi.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar