Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pencetus Kaligrafi Khat Masyriqi asal Lumajang

Dalam dunia kaligrafi sudah sering kali kita mendengar dan melihat khat kaligrafi yang beredar. khat sulus, kufi, diwani, dan jawi. Namun ini berbeda dan baru. Khat kaligrafi ini baru dicetus tahun 2016, oleh seorang ustad yang berasal dari Lumajang, Jawa Timur. 

Beliau bernama ustadz Anwar Syamsuddin. Seorang yang sederhana berasal dari Desa Selok Awar-Awar Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang, Jawa Timut. Beliau ini merupakan ahli kaligrafi terkenal di kancah dunia kaligrafi. Levelnya sudah nasional, bahkan sekarang mendunia karena khat yang dibuatnya. Khat yang beliau cetuskan bernama Khat Masyriqi. 

Ustadz Anwar Syamsudin, Penemu Khat Masyriqi

Kaligrafer Kondang ini kelahiran 20 April 1972, yang awalnya hanya dari hobi menggambar hingga sampai pada menekuni seni lukis ketika di pesantren. 

Anwar muda saat nyatri, dikenal sebagai santri yang giat dan tak kenal lelah. Hobi melukisnya terus dikembangkan sampai beliau tertarik dengan Kaligrafi saat ada pameran kaligrafi di Lumajang. Jiwa seninya mulai bergelora dan terkagum-kagum dengan karya kaligrafi di Pameran tersebut. 

Akhirnya beliau mulai mengasah seni kaligrafinya di Pesantren Kiai Syarifuddin Wonorejo Lumajang. Ponpes ia nyantri dengan tekun. 

"Inspirasi saya waktu itu melihat tulisan Arab yang sangat bagus, akhirnya saya mulai tekuni dan berhasil menggabungkan keduanya. Berkat ini pula saya dinyatakan lulus setelah 9 bulan belajar di pusat pengembangan seni di Malang yang seharusnya ditempuh satu tahun setengah. Hal itu juga berkahnya kaligrafi yang saya padukan dengan seni lukis saat mengerjakan tugas akhir," katanya.

Singkat cerita, Ustadz Anwar ditunjuk jadi dewan hakim Musabaqoh Tilawatul Qur'an (MTQ) tingkat Jawa Timur. Kemudian menjadi pembina Kaligrafi di Lembaga Pengembangan Tilawatul Qur'an (LPTQ). Hingga kemudian beliau mempunyai keinginan besar untuk membuat hal baru di dunia kaligrafi.

"Saya selesai kompetisi sebagai peserta MTQ itu tahun 2000-2003. Mulai saat itu saya coba membuat-buat kaligrafi dengan wajah baru, tapi sejak 2003 sampai 2016 tidak ketemu-ketemu. Ketika coba dilenturkan ketemu diwani, ketika dibuat kaku ketemu riq'ah atau kufi pokoknya selalu begitu," jelasnya.

Ketika tahun 2016, beliau akhirnya bisa mengkombinasikan konsep kaligrafi Cina, Kaligrafi Jepang, dan kaligrafi Arab dalam satu konsep kesatuan hingga membentuk satu kaligrafi dengan kaidah baru yang akhirnya disebut Kaligrafi Khat Masyriqi.

"Awalnya jelek sekali, tapi terus kami kembangkan sedikit demi sedikit akhirnya keluar hal baru dan lama-lama keluar juga artistiknya. Setelah itu mulai saya kenalkan ke publik," kata Ustadz Anwar.

Khat Masyriqi ini terus dikembangkan dan telah dibuat sistem kaidah Kaligrafi baku yang bisa dipelajari oleh siapapun. 

"Cara belajarnya ada kaidahnya dan itu sangat sederhana. Saya tidak mematenkan itu milik saya, siapa saja boleh mempelajari dan menyebar luaskannya. Teman-teman di Bogor bahkan di Thailand banyak yang mempelajari ini dan alhamdulillah katanya laku di pasaran," tegasnya.

Khat Masyriqi menurut Ustadz Anwar dibuat bukan untuk tujuan komersial. Semuanya murni untuk menebar manfaat kepada siapa pun tanpa batas apa pun.

Cara membaca kaligrafi khat masyriqi adalah dengan membaca dari atas kebawah dan dari kanan ke kiri. Anda akan bisa membaca kaligrafi dari gambar-gambar kaligrafi khat masyriqi di atas. 

Posting Komentar untuk "Pencetus Kaligrafi Khat Masyriqi asal Lumajang"