Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ajaran kelompok Ibahiyyun menurut Mbah Hasyim

Ngaji Kitab "Risalah Ahlussunnah wal Jama’ah" Karya Mbah Hasyim Asy'ari


قال المؤلف رحمه الله تعالى:

ومنهم إباحيون يقولون: إن العبد إذا بلغ غاية المحبة وصفا قلبه من الغفلة، واختار الإيمان على الكفر والكفران سقط عنه الأمر والنهي، ولا يدخله الله النار بارتكاب الكبائر

"Di antara kelompok sesat yang muncul adalah kelompok ibahiyyun. Mereka mengatakan: "seorang hamba jika telah sampai pada puncak kecintaan (pada Allah) dan hatinya telah bersih dari kelalaian dan telah memilih iman atas kekufuran maka gugur darinya perintah dan larangan, Allah tidak memasukkannya ke dalam neraka dengan sebab melakukan dosa-dosa besar". 

Catatan

⛔️ Ajaran kelompok Ibahiyyun ini adalah modus sebagian orang yang mengaku-ngaku sebagai wali Allah (padahal dia bukan wali Allah) untuk melepaskan diri dari kewajiban menjalankan syariat Islam.

Dasar ajaran ini adalah hawa nafsu dan tipu daya Iblis. Mereka meninggalkan kewajiban dan menjalankan yang diharamkan dengan bersembunyi di bawah klaim bahwa dirinya adalah orang yang sudah tinggi derajatnya, padahal dia orang yang hina menurut Allah. 

Akidah rusak di atas bisa dibantah dengan bahwa Rasulullah shallallahu alayhi wasallam yang merupakan makhluk yang termulia secara mutlak saja masih berkewajiban menjalankan syariat Islam, bahkan meskipun beliau ma'shum dari dosa, ibadahnya lebih kuat dan lebih rajin dari pada kita yang tidak ma'shum.

 وبعضهم يقول: إنه تسقط عنه العبادات الظاهرة وتكون عبادته التفكر وتحسين الأخلاق الباطنة. 

"Sebagian orang Ibahiyyun berkata:" Bahwasanya gugur darinya ibadah dhohiroh dan ibadah dia adalah tafakkur dan memperbaiki akhlak batinah"

Catatan:

Dikisahkan, suatu ketika di saat as Syaikh Abdul Qodir al Jilani sedang beribadah, tiba-tiba muncul cahaya yang sangat terang. Cahaya itu berkata kepada beliau, bahwa dia adalah Allah, dia datang untuk menggugurkan ibadah-ibadah yang wajib bagi beliau dan menghalalkan sesuatu yang haram untuk beliau. Mendengar hal itu, as Syaikh Abdul Qodir al Jilani mengetahui bahwa yang datang adalah Iblis, bukan Allah dengan beberapa argumentasi:

1. Yang datang berupa cahaya, sedangkan Allah yang menciptakan cahaya tidak serupa dengan cahaya dan bukan cahaya

2. Cahaya itu bertempat di suatu ruangan, sedangkan Allah pencipta tempat, Dia ada tanpa tempat

3. Cahaya itu berbicara dengan menggunakan bahasa, huruf dan suara, sedangkan kalam Allah bukan bahasa, huruf dan Suara.

4. Dia menghalalkan yang haram dan menggugurkan yang wajib, padahal nabi Muhammad yang derajatnya jauh lebih mulia dari beliau tidak digugurkan kewajiban darinya dan tidak dihalalkan sesuatu haram untuk beliau.

Cahaya itu kemudian berubah dalam wujud Iblis. Iblis mengagakan: "Kamu telah mengalahkanku dengan ilmumu".

 قال السيد محمد في شرح الإحياء: وهذا كفر وزندقة وضلالة، ولكن الإباحيون موجودون من قديم الزمان، جهال ضلال ليس لهم رأس يعلم العلم الشرعي كما ينبغي

"As Sayyid Muhammad dalam syarah al Ihya' berkata: Ini adalah kekufuran, kezindikan dan kesesatan, tetapi al Ibahiyyun ada sejak masa yang lalu, orang-orang yang bodoh dan sesat, mereka tidak memiliki kepala yang mengetahui ilmu syara' sebagaimana yang seharusnya"

Catatan

Keyakinan Ibahiyyah berupa menafikan kewajiban dhahir seperti shalat lima waktu dan puasa Ramadlon bagi orang yang telah mencapai derajat tertentu adalah sebuah keyakinan kufur, mengeluarkan orang yang meyakininya dari Islam. 

Karena ini tergolong sebagai takdzib (mendustakan syara', al Qur'an dan Hadits).

Posting Komentar untuk "Ajaran kelompok Ibahiyyun menurut Mbah Hasyim"