Download Buku Pedoman Kaderisasi IPNU
Kaderasasi di dalam Jamiyah NU begitu penting sehingga berdirilah Badan Otonom IPNU dan IPPNU.
Oleh karena itu, terbitlah Buku Pedoman Kaderisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) ini yang merupakan sebagai pedoman gerakan kaderisasi IPNU dengan tujuan agar jalannya organisasi bisa berjalan seirama, satu tujuan dan satu visi misi. Semua itu adalah untuk mencetak kader muda serta melahirkan kader-kader yang militan, profesional, handal dan juga memiliki daya saing, namun tetap memegang teguh prinsip ahlussunnah wal jamaah dan nilai-nilai ke-NU-an dan ke-Indonesia-an.
Adanya IPNU dan IPPNU ini mempunyai peran dan keterlibatan organisasi IPNU dalam regenerasi bangsa. Sehingga sangatlah penting dan juga dapat menduduki posisi yang strategis. Dalam sejarahnya IPNU mampu menjadi berbagai tokoh penting dengan skala nasional dan generasi penting dalam sejarah Indonesia maupun Nahdlatul ulama.
Hingga saat ini, tidak terhitung kader IPNU yang menjadi tokoh penting dalam berbagai kancah kehidupan dengan tetap mengabdi untuk kebesaran Nahdlatul Ulama. sering kita menjumpai alumni-alumni IPNU yang menjadi akademisi-intelektual, jurnalis, politisi, pengusaha, agamawan, praktisi Pendidikan dan lain-lain. Bahkan saat ini ada alumni yang menjadi Bupati, Deputi, Menteri, duta besar dan komisioner komisi negara.
Dengan melihat realitas yang ada, dalam kerangka ini IPNU seperti pabrik yang menghasilkan produk yang beragam dan berkualitas. Organisasi IPNU merupakan ruang besar yang telah menjadi panggung penempaan diri, pengasah diri dan aktualisasi diri, bahkan sebagai penentu langkah dan kesuksesan kader-kadernya.
Dengan kata lain IPNU telah mencetak kita semua sebagai generasi pemimpin peradaban bangsa. Peran ini sejalan dengan cita-cita Nahdlatul Ulama serta cita-cita IPNU didirikan, yaitu sebagai wadah kaderisasi pelajar untuk menyiapkan generasi pemimpin masa depan.
IPNU yang mampu mecetak dan mengembangkan potensi kader-kadernya itu melalui proses kaderisasi yang pnajang. Dengan kata lain, kaderisasi sebagai intrumen penting untuk meyiapkan kader dalam regenerasi diberbagai lini kehidupan.
Sebab, kaderisasi merupakan suatu proses pembelajaran dan mengembangan potensi kader yang dimulai dari perekrutan, pendidikan, pengembangan hingga distribusi kader. Artinya, kerja kaderisasi harus dipahami sebagai proses yang berkesinambungan dan dilakukan secara konsisten dan sistematis.
Sistem kaderisasi diharapkan menjadi landasan legal kerja kaderisasi dan menjamin agar seluruh proses kaderisasi dapat berlangsung secara tepat, terstruktur dan konsisten. Oleh karena itulah dibutuhkan sebuah panduan sebagai refrensi penyelenggaraan kaderisasi diberbagai tahapan yang lebih komprehensif dan sistematis.
Hasil Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama yang mengintruksikan IPNU agar lebih serius dalam menggarap segmen keterpelajaran merupakan landasan untuk merivisi buku pedoman kaderisasi sebelumnya. Dengan harapan IPNU bisa menjadi rumah bagi para pelajar agar terhindar dari ideologi radikal. Bukan hanya itu pula, IPNU diharapkan mampu memberikan bekal bagi pelajar dalam menyongsong bonus demografi sehingga tetap menjaga tradisi sebagai organisasi yang melahirkan generasi yang unggul untuk bangsa Indonesia.
Pelajar adalah segmen penting yang harus dibina dan diapresisasi, karena komponen inilah yang sejatinya menjadi asset masa depan. Peluang besar tersebut sudah menjadi keharusan untuk direspon baik oleh IPNU sebagai pintu gerbang mengenalkan NU dan turutserta dalam mewujudkan cita-cita bangsa. Meminjam istilah Fukuyama, pelajar merupakan social capital (modal social) dalam sebuah masyarakat dan menempati kelas social menengah dalam struktur masyarakat.
Pedoman kaderisasi IPNU ini disusun agar proses kaderisasi dapat berjalan dengan efektif, terukur, dan terencana. Perubahan dan revisi merupakan upaya untuk menyesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat, memenuhi tuntutan dan tantangan kaderisasi yang semakin kompleks, serta memastikan proses kaderisasi bisa berjalan secara relevan dengan perkembangan dan perubahan sosial yang semakin dinamis. Hal ini sejalan dengan konsep Pendidikan yang harus dinamis sebagai respon dinamika perubahan sosial yang terus berlangsung.
Setelah melalui proses yang panjang di dalam perumusan pedoman kaderisasi, dengan proses refleksi menyeluruh, pengkajian yang Panjang, masukan dari berbagai pihak, namun pedoman kaderisasi ini tidak mengandung kebenaran mutlak.
Pedoman kaderisasi ini barangkali masih teramat jauh dari sempurna Jika dibandingkan dengan tuntutan perkembangan organisasi dan dinamika pelajar. Untuk itulah diperlukan perbaikan dan penyempurnaan di masa selanjutnya agar terus relevan dengan perkembangan serta kebutuhan zaman.
Buku pedoman kaderisasi ini tidak akan selesai disusun tanpa adanya kontribusi dari berbagai pihak. Oleh karenanya kami menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu terbitnya buku pedoman kaderisasi ini.
Buku pedoman kaderisasi ini akan tercipta tervitalisasi kerja kaderisasi IPNU secara Nasional, baik di level Pusat, Wilayah, Cabang, Anak Cabang, hingga komisariat dan ranting. Dan buku ini tidak akan pernah menghasilkan apa-apa tanpa komitmen, kesungguhan, dan kesinambungan kita semua untuk mengaplikasikan buku ini secara utuh dan menyeluruh.
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi kemajuan dan kejayaan Nahdlatul ulama di masa yang akan datang. (Dinukil dari Pengantar Buku Pedoman Kaderisasi IPNU oleh Dwi Syaifullah, Ketua PP IPNU Bidang Kaderisasi)
