Tafsir Ayat Aqidah Surat Shad 75 - 76
TAFSIR AYAT AQIDAH 51
قَالَ یَـٰۤإِبۡلِیسُ مَا مَنَعَكَ أَن تَسۡجُدَ لِمَا خَلَقۡتُ بِیَدَیَّ أَسۡتَكۡبَرۡتَ أَمۡ كُنتَ مِنَ ٱلۡعَالِینَ قَالَ أَنَا۠ خَیۡرࣱ مِّنۡهُ خَلَقۡتَنِی مِن نَّارࣲ وَخَلَقۡتَهُۥ مِن طِینࣲ
"Allah berfirman, wahai Iblis apa yang mencegahmu untuk sujud kepada makhluk yang Aku ciptakan dengan kekuasaan dan kehendak-Ku?! Apakah kamu menyombongkan diri atau kamu merasa termasuk golongan yang tinggi?!, Iblis berkata, aku lebih baik dari pada dia, Engkau telah menciptakanku dari api dan menciptakan dia (Adam) dari tanah".
*Penjelasan*:
قَالَ یَـٰۤإِبۡلِیسُ مَا مَنَعَكَ أَن تَسۡجُدَ لِمَا خَلَقۡتُ بِیَدَیَّ
Ayat ini terkait dengan ayat sebelumnya yang menjelaskan bahwa Allah memerintahkan para malaikat dan Iblis (yang ketika itu beribadah kepada Allah bersama malaikat) untuk sujud (untuk hormat) kepada nabi Adam, tetapi Iblis menolak untuk bersujud.
Kalimat Istifham dalam ayat ini adalah *istifham inkari*, bertanya dalam rangka mengingkari sesuatu, bukan untuk mencari tahu tentang sesuatu. Karena Allah Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu, termasuk alasan Iblis menolak untuk sujud kepada nabi Adam.
Sehingga selanjutnya Allah berfirman:
أَسۡتَكۡبَرۡتَ أَمۡ كُنتَ مِنَ ٱلۡعَالِینَ
Pada ayat ini, Allah menetapkan bahwa penolakan Iblis untuk bersujud hormat kepada nabi Adam adalah karena kesombongan.
Hamzah Istifham dalam ayat ini juga *istifham inkari*.
Perhatian*:
Sujud pada nabi Adam yang diperintahkan oleh Allah kepada Iblis adalah sujud tahiyyah (sujud untuk hormat), bukan sujud ibadah sebagaimana anggapan sebagian orang, karena sujud ibadah kepada selain Allah adalah kesyirikan dan Allah tidak mungkin memerintahkan syirik, karena syirik adalah dosa yang tidak diampuni oleh Allah (jika seseorang mati dalam keadaan syirik).
Sujud hormat dalam syariat sebelum nabi Muhammad ﷺ pernah diperbolehkan seperti sujudnya malaikat pada Adam dan sujudnya saudara nabi Yusuf kepada nabi Yusuf.
Firman Allah ta'ala:
مَا مَنَعَكَ أَن تَسۡجُدَ لِمَا خَلَقۡتُ بِیَدَیَّ
adalah ayat mutasyabihat yang makna dzahirnya mengindikasikan seakan-akan Allah memiliki anggota badan yaitu dua tangan.
Makna seperti ini adalah tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluk), dan Aqidah itu bertentangan dengan prinsip Akidah umat Islam, yaitu Tauhid.
Al Imam Al Junaid al Baghdadi mengatakan:
التوحيد هو أفراد القديم من المحدث
"Tauhid adalah mensucikan al Qodim (Allah) dari menyerupai al Muhadats (makhluk)".
Para ulama mentakwil ayat di atas dengan
بقدرتي وارادتي من غير توسط اب وأم
(dengan kekuasaan dan kehendak-Ku tanpa perantara ayah dan ibu).
Sehingga makna ayat di atas adalah *"Wahai Iblis kenapa kamu menolak untuk sujud (hormat) pada makhluk yang telah Aku ciptakan dengan kekuasaan dan kehendak-Ku tanpa perantara ayah dan ibu?!".*
Proses penciptaan nabi Adam telah dijelaskan dalam ayat sebelum ayat ini.
قَالَ أَنَا۠ خَیۡرࣱ مِّنۡهُ خَلَقۡتَنِی مِن نَّارࣲ وَخَلَقۡتَهُۥ مِن طِینࣲ
Jawaban Iblis yang menyebutkan alasan penolakannya untuk sujud pada nabi adam bahwa dirinya lebih baik dari nabi Adam adalah bukti bahwa kesombonganlah yang membuat Iblis menolak sujud Pada nabi Adam.
Kesombongan Iblis menjadikan dia protes kepada Allah, dan *protes kepada Allah adalah sebuah kekufuran*.
Iblis merasa lebih baik dari pada nabi Adam, karena dirinya diciptakan dari api, sedangkan nabi Adam dari tanah.
Api bisa membakar tanah, karena itu menurut Iblis dirinya lebih baik dari pada nabi Adam.
Padahal kemuliaan makhluk tidak berdasarkan asal penciptaaannya, tetapi karena pemulyaan Allah. Artinya makhluk yang dimuliakan oleh Allah maka dia menjadi makhluk yang mulia, dan makhluk yang dihinakan Allah maka dia adalah makhluk yang hina.
Perhatian*:
Pengakuan Iblis bahwa dirinya diciptakan dari api menegaskan bahwa Iblis adalah dari *bangsa jin*, bukan dari bangsa malaikat.
Karena malaikat diciptakan dari cahaya, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
خُلِقَتْ الْمَلَائِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ
"Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disifatkan untuk kalian." HR Muslim.
Bahwa Iblis berasal dari bangsa jin juga berdasarkan firman Allah ta'ala:
وَإِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلَـٰۤىِٕكَةِ ٱسۡجُدُوا۟ لِـَٔادَمَ فَسَجَدُوۤا۟ إِلَّاۤ إِبۡلِیسَ كَانَ مِنَ ٱلۡجِنِّ فَفَسَقَ عَنۡ أَمۡرِ رَبِّهِۦۤۗ
[Surat Al-Kahfi 50]
"Dan ketika Kami berkata kepada para malaikat, sujudlah (untuk hormat) kamu kepada nabi Adam, kemudian mereka sujud kecuali Iblis, dia berasal dari bangsa Jin, dan dia berbuat fasiq pada tuhannya".
Waspadalah*:
Terhadap anggapan sebagian orang bahwa Iblis adalah malaikat atau bahkan pemimpin dan gurunya para malaikat. Ini kesesatan yang nyata. Na'udzubillâh.