NEWS

Tafsir Ayat Aqidah Surat Ali 'Imran 73

TAFSIR AYAT AQIDAH 52

 قُلۡ إِنَّ ٱلۡفَضۡلَ بِیَدِ ٱللَّهِ یُؤۡتِیهِ مَن یَشَاۤءُۗ وَٱللَّهُ وَ ⁠سِعٌ عَلِیمࣱ

[Surat Ali 'Imran 73]

”Katakanlah (Muhammad), Sesungguhnya karunia Islam dan kenabian itu milik Allâh, Dia memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allâh Maha luas kekuasan-Nya dan Maha Mengetahui.”


*Penjelasan*:

قُلۡ إِنَّ ٱلۡفَضۡلَ بِیَدِ ٱللَّهِ یُؤۡتِیهِ مَن یَشَاۤءُۗ 

Ayat ini tergolong sebagai ayat mutasyabihat yang makna dzahirnya mengindikasikan seakan-akan Allâh memiliki anggota badan berupa tangan.

Makna seperti ini bertentangan dengan akidah umat Islam baik salaf maupun kholaf yang meyakini bahwa Allah tidak memiliki anggota badan, baik anggota badan yang besar (seperti kepala, tangan dan kaki) maupun anggota badan yang kecil (seperti lidah, jari-jari tangan, hidung).

Para ulama mentakwil lafadz بيد الله dalam ayat di atas dengan مالك له (yang memiliki al Fadl), dan maksud dari al fadl dalam ayat ini adalah agama Islam, kenabian dan Risalah. 

Sehingga makna ayat ini adalah

*"Katakanlah sesungguhnya fadl yang berupa agama Islam dan kenabian itu Allah yang memilikinya"*.

Makna takwil ini sudah sesuai dengan lanjutan ayat tersebut یُؤۡتِیهِ مَن یَشَاۤءُۗ , Allah memberikannya kepada orang yang Dia kehendaki.

Karena memberikan hidayah dan taufiq pada Islam itu milik Allah maka Allah memberikannya kepada siapa saja yang Dia kehendaki.

Ayat ini adalah bantahan terhadap pernyataan orang-orang Yahudi bani Israil (sebagaimana dijelaskan pada ayat sebelumnya) yang mengatakan bahwa Allah tidak akan memberi karunia berupa kenabian kepada siapapun sebagaimana yang telah Allah berikan kepada bani Israil.

Orang Yahudi bani Israil merasa bahwa mereka adalah manusia paling mulia di muka bumi ini, mereka adalah manusia-manusia pilihan Allah. Sehingga kebanyakan para nabi berasal dari mereka.

Kesombongan ini yang menjadikan mereka mendustakan kenabian nabi Muhammad ﷺ, meskipun mereka sesungguhnya mengetahui bahwa Muhammad adalah nabi akhir zaman, sebab sifat-sifat nabi Akhir zaman telah dijelaskan dalam kitab Taurat dan Injil.

Pada awalnya mereka beranggapan bahwa nabi akhir zaman berasal dari bani Israil, keturunan dari Ya'qub bin Ishaq putra nabi Ibrahim dari istrinya Sarah, tetapi anggapan itu keliru, karena ternyata nabi akhir zaman berasal dari bangsa Arab keturunan Ismail putra nabi Ibrahim dari Hajar. 

Kemudian;

وَٱللَّهُ وَ ⁠سِعٌ عَلِیمࣱ

Ayat ini menjelaskan  dua nama Allah الواسع dan العليم.

Makna الواسع adalah Dzat yang maha sempurna kekuasan-Nya, sehingga Allah Maha Kuasa untuk memberikan karunia-Nya, berupa apa saja kepada orang yang Dia kehendaki.

Makna العليم adalah Dzat yang maha sempurna pengetahuannya, tidak ada sesuatupun yang diciptakan oleh-Nya kecuali ada hikmahnya.

*Catatan*:

Semua nikmat yang Allah berikan kepada makhluk-Nya, baik berupa kenikmatan dunia maupun kenikmatan agama adalah fadl dari Allah, artinya semata-mata karunia dan pemberian Allah dan bukan kewajiban bagi Allah untuk memberikannya.

Karena dalam akidah Ahlussunnah wal Jama’ah, tidak ada sesuatu yang wajib dilakukan atau ditinggalkan oleh Allah, termasuk tidak wajib bagi Allah untuk memberi sesuatu yang lebih mashlahah bagi makhluk-Nya. 

Nikmat dunia seperti nikmat kehidupan, kekayaan, kesehatan, kesempurnaan panca indra, ketampanan dan kecantikan, Nasab yang baik, jabatan dan lainnya.

Nikmat agama seperti nikmat hidayah Islam dan Iman, taufiq untuk beramal sholih, pemahaman ilmu agama dan lainnya.

Karena semua nikmat adalah fadl maka wajib bagi makhluk untuk bersyukur, yakni menggunakan kenikmatan yang Allah berikan untuk berbuat ketaatan kepada-Nya.

Ref:

Marah Labid

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar