Apa ada "kitab tafsir" yang menjadi rujukan utama para teroris?
Berbagi ilmu bersama eks narapidana terorisme (napiter) dan perwakilan dari kepolisian di hadapan dai daiyah sekabupaten Mojokerto.
Ada satu pertanyaan menarik dari salah seorang peserta: Apa ada "kitab tafsir" yang menjadi rujukan utama para teroris?
Ust Musa, eks napiter yang pernah "mondok" di Lapas Cikeas, Bogor selama 3 tahun menjawab dengan tegas: Ada. Yaitu Kitab Fi Zhilal al Qur'an karangan Sayyid Quthb.
Ketika saya (ustadz Nur Rohmad Mojokerto) mendapat giliran menjawab pertanyaan, saya sampaikan bahwa memang benar kitab itu adalah rujukan utama para teroris.
Perkataan Sayyid Quthb berikut ini adalah salah satu yang dipedomani para teroris dalam mengkafirkan semua orang yang tidak sepaham dengan mereka, baik pemerintah ataupun rakyat biasa. Karenanya, para teroris selalu berupaya mengkudeta pemerintahan yang tidak berhukum dengan hukum Islam dan mengebom rakyat yang tidak mau memberontak kepada pemerintah yang tidak berhukum dengan hukum Islam.
Sayyid Quthb berkata dalam kitabnya yang berjudul Fi Zhilal al Qur'an, tafsir QS al An'am: 19:
البشرية بجملتها ، بما فيها أولئك الذين يرددون على المآذن في مشارق الأرض ومغاربها كلمات : " لا إله إلا الله " بلا مدلول ولا واقع . . وهؤلاء أثقل إثما وأشد عذابا يوم القيامة ، لأنهم ارتدوا إلى عبادة العباد - من بعدما تبين لهم الهدى - ومن بعد أن كانوا في دين الله !
"Manusia, seluruhnya, termasuk di dalamnya mereka yang selalu mengumandangkan di atas menara di belahan timur dan barat kalimat Lâ ilâha illâ Allâh tapi tidak disertai dengan penerapan maknanya (tidak berhukum dengan hukum Islam) ... Mereka adalah yang paling berat dosanya dan paling pedih siksaannya pada hari kiamat. Karena mereka telah murtad dan beralih menyembah hamba - setelah menjadi jelas bagi mereka petunjuk, dan setelah mereka sebelumnya berada dalam agama Allâh"
Tulisan Sayyid Quthb ini sangat gamblang menuding seluruh umat Islam telah murtad. Inilah yang kemudian dijadikan pedoman oleh para teroris untuk melancarkan aksi-aksi pengeboman terhadap semua orang yang mereka anggap telah murtad.
والعياذ بالله تعالى
(Ust Nur Rohmad, Mojokerto)

