NEWS

Tafsir Ayat Aqidah Surat Al-Baqarah 256 dan Surat Al-Kahfi 29

TAFSIR AYAT AQIDAH 38

لَاۤ إِكۡرَاهَ فِی ٱلدِّینِۖ 

[Surat Al-Baqarah 256]

"Tidak ada paksaan dalam agama". 


*Penjelasan*:

Para ulama menafsirkan ayat ini dengan tiga penafsiran, yaitu:

1. Ayat ini mansukh (dihapus hukumnya) dengan ayat qitâl (ayat izin untuk berperang)

Ketika di Makkah Rasulullah ﷺ diperintahkan untuk memaafkan orang-orang kafir yang menyakiti dan menghalangi dakwah Islam.

Setelah Rasulullah hijrah di Madinah dan umat Islam kuat, kemudian turun ayat yang memberikan izin beliau untuk memerangi orang-orang kafir.

Allah ta'ala berfirman:

وَقَـٰتِلُوا۟ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ ٱلَّذِینَ یُقَـٰتِلُونَكُمۡ وَلَا تَعۡتَدُوۤا۟ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا یُحِبُّ ٱلۡمُعۡتَدِینَ

[Surat Al-Baqarah 190]

"Dan berperanglah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian dan janganlah kalian melampaui batas, sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang yang melampaui batas". 

2. Tidak ada paksaan terhadap hati orang kafir untuk masuk Islam.

Karena Allah-lah yang mentaqdirkan hidayah manusia. Allah memberi hidayah orang yang Ia kehendaki dan menyesatkan orang yang Ia kehendaki.

Allah ta'ala berfirman:

لَّیۡسَ عَلَیۡكَ هُدَىٰهُمۡ وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ یَهۡدِی مَن یَشَاۤءُۗ 

[Surat Al-Baqarah 272]

"Bukan (kemampuan) kamu untuk memberi hidayah pada mereka, tetapi Allah lah yang memberi hidayah pada orang yang Ia kehendaki".

Rasulullah ﷺ dan para muballigh hanya menunjukkan jalan hidayah, sedangkan hidayah Allah yang menentukan, Allah ta'ala berfirman:

مَّا عَلَى ٱلرَّسُولِ إِلَّا ٱلۡبَلَـٰغُۗ وَٱللَّهُ یَعۡلَمُ مَا تُبۡدُونَ وَمَا تَكۡتُمُونَ

[Surat Al-Ma'idah 99]

"Tidak ada (kemampuan) bagi Rasul kecuali hanya menyampaikan, dan Allah mengetahui apa yang terlihat dan apa yang tersembunyi". 

3. Tidak ada paksaan terhadap orang kafir dzimmi untuk masuk Islam. 

Kafir dzimmi adalah Yahudi dan Nashrani yang tinggal di daerah kekuasaan Islam dengan syarat membayar jizyah. 

*Perhatian:*

*Ayat ini bukan dalil adanya kebebasan dalam beragama*, ayat ini tidak menunjukkan bahwa setiap orang boleh memilih agama yang dikehendaki. Karena dalam ayat lain, Allah berfirman:

وَمَن یَبۡتَغِ غَیۡرَ ٱلۡإِسۡلَـٰمِ دِینࣰا فَلَن یُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِی ٱلۡـَٔاخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِینَ

[Surat Ali 'Imran 85]

"Barang siapa yang mencari agama untuk dipeluk selain Islam maka tidak akan diterima (oleh Allah) dan dia di akhirat tergolong sebagai orang-orang yang merugi". 

Jadi, tetap dalam kaidah wajib setiap mukallaf kafir untuk masuk islam. Akan tetapi tidak ada paksaan.

*Awas!!*

Tidak boleh mengatakan bahwa semua agama itu sama. 

TAFSIR AYAT AQIDAH 39

وَقُلِ ٱلۡحَقُّ مِن رَّبِّكُمۡۖ فَمَن شَاۤءَ فَلۡیُؤۡمِن وَمَن شَاۤءَ فَلۡیَكۡفُرۡۚ إِنَّاۤ أَعۡتَدۡنَا لِلظَّـٰلِمِینَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمۡ سُرَادِقُهَاۚ وَإِن یَسۡتَغِیثُوا۟ یُغَاثُوا۟ بِمَاۤءࣲ كَٱلۡمُهۡلِ یَشۡوِی ٱلۡوُجُوهَۚ بِئۡسَ ٱلشَّرَابُ وَسَاۤءَتۡ مُرۡتَفَقًا

[Surat Al-Kahfi 29]

"Dan katakanlah (wahai Muhammad), al Qur'an/ Islam adalah kebenaran dari Tuhan kalian, barang siapa yang menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir, sesungguhnya Kami telah menyiapkan untuk orang-orang yang dzalim (kafir) neraka yang gejolaknya mengepung mereka. Apabila mereka meminta pertolongan (minum) mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah, itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek."

*Penjelasan*:

Ayat ini berisi ancaman (tahdid atau wa'id) terhadap orang-orang yang kafir dengan adzab neraka yang pedih.

Firman Allah ta'ala:

 فَمَن شَاۤءَ فَلۡیُؤۡمِن وَمَن شَاۤءَ فَلۡیَكۡفُرۡۚ 

tidak membebaskan atau mempersilahkan umat manusia untuk memilih antara beriman atau kufur.

Hal itu ditunjukkan oleh firman Allah berikutnya:

  إِنَّاۤ أَعۡتَدۡنَا لِلظَّـٰلِمِینَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمۡ سُرَادِقُهَاۚ

"Sesungguhnya Kami telah menyiapkan untuk orang-orang dzalim (kafir) neraka yang gejolaknya mengepung mereka"

Karena Allah ta'ala tidak ridlo dengan kekufuran, Allah ta'ala berfirman:

 وَلَا یَرۡضَىٰ لِعِبَادِهِ ٱلۡكُفۡرَۖ 

[Surat Az-Zumar 7]

"Dan Allah tidak ridlo untuk para hamba-Nya kekufuran".

Dalam ayat yang lain Allah menegaskan bahwa Dia tidak mencintai orang-orang kafir:

 فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا یُحِبُّ ٱلۡكَـٰفِرِینَ

[Surat Ali 'Imran 32]

"Maka sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang kafir".

Para ulama tafsir juga menjelaskan bahwa ayat ini merupakan dalil bagi Ahlussunnah wal Jama’ah bahwa Allah tidak mengambil manfaat dari imannya orang-orang yang beriman atau mendapat bahaya dari kufurnya orang yang kafir.

Karena dalam ayat di atas dijelaskan bahwa manfaat iman akan diperoleh oleh orang-orang yang beriman dan bahaya kekufuran yang berupa masuk neraka akan diderita oleh orang-orang kafir.

Ayat di atas juga menjelaskan bahwa minuman bagi orang-orang kafir di neraka adalah minuman yang sangat panas, apabila minuman tersebut diminum maka akan menghancurkan wajah peminumnya.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar