Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makna Bait ke 5 Nadham Aqidatul Awam

 Ngaji Kitab Aqidatul Awam 05


قال المؤلف رحمه الله تعالى :

وبعد فاعلم بوجوب المعرفة # من واجب لله عشرين صفة

"Dan setelah (membaca basmalah, hamdalah dan shalawat), ketahuilah tentang wajibnya mengenal (Allah), yaitu dengan mengetahui sifat wajib bagi Allah yang berjumlah 20 sifat"

As Syaikh Ahmad al Marzuki menegaskan bahwa ma'rifatullah (mengenal Allah) adalah wajib bagi setiap mukallaf.

Karena benar dan salahnya i'tiqod (keyakinan) seseorang tergantung pada benar dan salahnya dalam mengenal Allah. Seseorang yang mengenal Allah secara benar, maka i'tiqodnya akan benar. Sebaliknya, seseorang yang mengenal Allah secara salah, maka i'tiqodnya juga akan salah. Karena i'tiqod artinya ridlo dengan apa yang diketahui.

Rasulullah ﷺ bersabda:

انا اعلمكم بالله واخشاكم له

"Aku adalah orang yang paling mengenal Allah dan orang yang paling takut pada Allah" 

Imam Ahlussunnah wal Jama’ah, Al Imam Abul Hasan al Asy’ari radliyallahu 'anhu berkata:

أول ما يجب على العبد العلم بالله ورسوله ودينه

"Kewajiban pertama bagi seorang hamba adalah mengenal Allah, Rasul-Nya dan agama-Nya". 

Ma'rifatullah (mengenal Allah) adalah dengan mengetahui sifat-sifat wajib bagi Allah, sifat-sifat mustahil bagi Allah dan sifat jaiz bagi Allah. 

Mengenal Allah berbeda dengan mengenal makhluk. Mengenal makhluk adalah dengan mengetahui nama, alamat rumah, orang tuanya, warna kulitnya, tinggi badannya dan seterusnya, sedangkan mengenal Allah tidak dengan seperti itu karena Allah bukan benda dan tidak disifati dengan sifat benda.

Para ulama Asy’ariyah mutaqoddimin berpendapat bahwa sifat wajib bagi Allah berjumlah 13 sifat. Sedangkan menurut para ulama Asy’ariyah mutaakhirin, sifat wajib bagi Allah berjumlah 20 sifat.

Perbedaan keduanya hanya perbedaan lafdzi karena penjelasan tentang 7 sifat maknawiyah (kaunuhu qaadiran wa muriidan wa 'aaliman, wa hayyan, wa samii' an, wa bashiiran wa mutakalliman) sudah terkandung dalam 7 sifat ma'ani (qudroh, iradah, ilmu, hayah, sama', bashor, kalam).

Para ulama mewajibkan setiap muslim untuk mengetahui 20 sifat wajib bagi Allah, karena:

1) 20 sifat tersebut telah disebutkan dalam Al Qur'an dan hadits secara berulang-ulang, baik secara lafadz maupun makna.

2) 20 sifat tersebut dapat diketahui dengan akal.

Jadi pewajiban mengetahui 20 sifat wajib bagi Allah, bukan berarti bahwa para ulama membatasi sifat Allah hanya 20 sifat sebagaimana tuduhan kelompok Wahhabi. Tidak demkian.

Catatan:

✓Sifat wajib bagi Allah artinya sifat yang secara akal Allah pasti bersifat dengan sifat tersebut.

✓Sifat mustahil bagi Allah artinya sifat yang secara akal Allah pasti tidak bersifat dengan sifat tersebut.

Kewajiban mengetahui sifat 20 bukan berarti hanya membatasi sifat Allah pada jumlah itu. Sifat 20 adalah sifat-sifat utama, yang sifat-sifat lain pasti akan berhubungan dengannya. Sifat 20 secara jelas memiliki dalil naqli dan ‘aqli. Ulama' Asya’irah memiliki adab untuk membahas sifat Allah yang memiliki dalil naqli tersebut, lalu diberi penjelasan secara ‘aqli. 

Al-Hudhudi dalam Syarh al-Sanusiyah al-Shughra (Ummul Barahin), karya Imam Muhammad bin Yusuf as-Sanusi (w. 895), menjelaskan: 

(فَمِمَّا يَجِبُ لِمَوْلاَنَا جَلَّ وَعَزَّ عِشْرُوْنَ صِفَةً) مِنْ بِمَعْنَى بَعْضٍ فَهيَ لِلتَّبْعِيْضِ أَيْ مِنْ بَعْضِ مَا يَجِبُ، لِأنَّ صِفَات مَوْلَاَنا جَلَّ وَعَزَّ الوَاجِبَةَ لَهُ لاَ تَنْحَصِرُ فِي هَذِهِ العِشْرِيْنَ، إِذْ كَمَالاَتُهُ لاَ نِهَايَةَ لَهَا، وَلَمْ يُكَلِّفْنَا اللهُ إِلاَّ بِمَعْرِفَةِ مَا نَصَبَ لَنَا عَلَيْهِ دَلِيْلاً وَهِيَ هَذِهِ العِشْرُوْنَ.

“Maka di antara sifat yang wajib untuk Allah Jalla wa ‘Azza ada dua puluh sifat. Kata ‘min’ di sini bermakna ‘sebagian’. Artinya dari sebagian sifat yang wajib bagi-Nya, karena sifat Allah Jalla wa ‘Azza yang wajib bagi-Nya tidak terbatas pada dua puluh ini. Kesempurnaan Allah tidak ada batasnya, sedangkan Allah tidak membebani kita kecuali hanya mengetahui yang telah Dia (Allah) jelaskan dalilnya, yaitu 20 sifat ini.” (al-‘Allamah al-Hudhudi, Syarh al-Hudhudi ‘Ala Ummi al-Barahin – al-‘Aqidah al-Sanusiyah al-Shughra, hal 47).

Bersambung

الله موجود بلا مكان

Allaah Ada Tanpa Tempat

Posting Komentar untuk "Makna Bait ke 5 Nadham Aqidatul Awam"