Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Karomah Wali: Pasport Expired Bisa Ke Australia

Diceritakan oleh guru-guru kami, bahwa KH. Khoirul Ansori (ketua Yayasan Syahamah Pusat) menceritakan pengalaman pribadinya akan barokah dan karomah dari syekh Abdullah Al Harari guru kami semua. Kata beliau, Syekh Abdullah memang sangat 'ajib (luar biasa). 


"Bahwa suatu ketika beliau (KH Khoirul Ansori) diundang ke Australia untuk mendampingi almarhum almaghfurlah KH. Hasyim Muzadi (ketua PBNU kala itu), namun ternyata beliau membawa pasport yang sudah expired, pasportnya hanya sudah tinggal 6 bulan masa berlakunya. 

Menurut undang-undang keimigrasian bahwa jika pasport sudah seperti itu tidak bisa dipakai untuk bepergian ke luar negeri. Beliau tidak tahu terhadap undang-undang tersebut kala itu. Ketika tiket sudah dibelikan oleh Guru kami, Syekh Salim Alwan (Mufti Australia) maka beliau tidak ngecek pasportnya lagi. 

Ketika tatkakala masuk bandara maka benar saja, petugas menyampaikan bahwa pasportnya ini tidak bisa dipakai untuk bepergian ke luar negeri karena tinggal 6 bulan expired (masa berlaku habis). Tapi beliau maksa masuk dengan alasan ketidaktahuannya dan alasan yang lain untuk membuat petugas yakin. Akhirnya oleh petugas dipersilahkan masuk tapi tidak ikut bertanggung jawab jika terjadi apa-apa di dalam pesawat atau setibanya di Australia. Akhirnya beliau masuk dengan perasaan was-was.

Maka untuk menghilangkan was-was nya, beliau bertawassul dengan Syekh Abdullah Al Harari. Kemudian Baca Fatihah untuknya dan membaca: "madad ya Syekh Abdullah" berulang-ulang.

Alhamdulillah selama perjalanan di pesawat aman sampai Australia pun juga aman. Alhamdulillah juga tidak diperiksa sama sekali oleh petugas. Ini semua adalah barokah dan karomah syekh Abdullah Al harari kata beliau. Dan Baru pasport beliau ini diketahui kalau expired ketika Syekh Salim mau memesankan tiket pulang. Akhirnya syeikh Salim menyuruh beliau ke KBRI dan di sana untuk menyelesaikannya. 

Ketika itu Syekh Fadi yang ikut mendengarkan cerita KH. Ansori, menimpali, ada yang yang lebih luar biasa dari itu. Kalau ini kan masih bawa pasport, katanya. Akhirnya beliau bercerita. 

"Bahwa suatu ketika Syeikh Abdullah Al Harari mau bepergian ke luar negeri dan sudah berada di atas pesawat. Beliau menelpon salah satu muridnya yang bernama Syekh Muhammad Sulaiman untuk ikut bersamanya. Padahal Syeikh Muhammad Sulaiman belum punya pasport. Karena yang menyuruh Syekh Abdullah, maka syekh Muhammad Sulaiman langsung berangkat ke bandara tanpa berpikir panjang. Sampai di bandara beliau masuk tanpa ada satupun petugas yang menanyainya dan menghalanginya sampai beliau masuk pesawat bertemu syekh dan pergi dengan pesawat itu sampai kembali lagi ke Beirut. "

Inilah salah satu karomah dari waliyullah Syaikh Abdullah Al Harari yang disaksikan sendiri oleh murid murid beliau.

رحم الله شيخنا الهرري وأمدنا بأمداده.

Wali dan Karamahnya

Jika seseorang yang beriman kepada Allah dan RosulNya dengan keimanan yang benar dan kuat serta teguh dalam menjalankan kewajiban dan meninggalkan keharaman, kemudian memperbanyak kesunnahan, maka ia seorang mukmin yang sempurna imannya dan merupakan wali Allah Ta'ala.

Oleh karena itu, kita wajib beriman terhadap adanya karamah yang Allah Ta'ala tampakkan bagi para waliNya. Karamah merupakan perkara yang luar biasa yang muncul dari diri seorang yang istiqomah dalam ketaatan kepada Allah Ta'ala. Hal ini lah yang membedakan dengan sihir dan perdukunan. 

Adapun perbedaan dengan mukjizat adalah bahwa mukjizat bertujuan untuk menetapkan kenabian seseorang, sedangkan karomah merupakan bukti bahwa seseorang telah mengikuti seorang nabi dengan benar. 

Kewajiban beriman kepada karomah, ini berdasarkan pada ayat alqur'an yang menetapkan adanya karamah bagi ^Ashif bin Barkhiya. yaitu seorang muslim yang mengikuti nabi Sulaiman dan telah mendatangkan singgasana Ratu Bilqis dari istananya yang ada di Saba' Yaman ke istana Nabi Sulaiman dalam waktu sekejap mata. Allah Ta'ala berfirman: 

قَالَ ٱلَّذِی عِندَهُۥ عِلۡمࣱ مِّنَ ٱلۡكِتَـٰبِ أَنَا۠ ءَاتِیكَ بِهِۦ قَبۡلَ أَن یَرۡتَدَّ إِلَیۡكَ طَرۡفُكَۚ فَلَمَّا رَءَاهُ مُسۡتَقِرًّا عِندَهُۥ قَالَ هَـٰذَا مِن فَضۡلِ رَبِّی لِیَبۡلُوَنِیۤ ءَأَشۡكُرُ أَمۡ أَكۡفُرُۖ وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا یَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّی غَنِیࣱّ كَرِیمࣱ

[Surat An-Naml 40]

yang artinya: " Seorang yang mempunyai Ilmu dari Kitab Suci berkata: 'Aku akan mendatangkan (Singgasana) itu kepadamu sebelum pandangan matamu kembali kepadamu'. Ketika dia (Nabi Sulaiman) melihat (singgasana) itu ada di hadapannya, dia pun berkata: 'Ini termasuk karunia Tuhanku'."....(al ayat 40 S. An-Naml)

Karamah bagi pengikut salah satu nabi adalah sebuah mukjizat bagi nabi yang diikutinya. Sebab, dengan karamah inilah diketahui bahwa ia adalah wali. Dan ia tidak akan menjadi wali kecuali jika imannya benar dan dengan mengakui kebenaran nabinya.

Sayyidah Maryam, beliau adalah seorang muslimah, ibunda nabi Isa yang diberi karomah berupa mendapatkan rizki berupa makanan musim panas di musim dingin dan makanan musim dingin di musim panas di mihrabnya. Allah ta'ala berfirman:

(فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنࣲ وَأَنۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنࣰا وَكَفَّلَهَا زَكَرِیَّاۖ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَیۡهَا زَكَرِیَّا ٱلۡمِحۡرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزۡقࣰاۖ قَالَ یَـٰمَرۡیَمُ أَنَّىٰ لَكِ هَـٰذَاۖ قَالَتۡ هُوَ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِۖ إِنَّ ٱللَّهَ یَرۡزُقُ مَن یَشَاۤءُ بِغَیۡرِ حِسَابٍ)

[Surat Ali 'Imran 37]

Contoh lagi, Sayyidina Umar ibn al Khaththab, beliau diberi kekuatan penglihatan oleh Allah, sehingga beliau mampu melihat pasukan perangnya yang sedang bertempur di Persia yang dipimpin oleh Sariyah bin Zunaim, ketika itu Sayyidina Umar sedang berkhutbah Jum'at di mimbar nabi di masjid nabawi, beliau mengarahkan Sariyah agar naik ke gunung dengan teriakan beliau di tengah khutbah:

يا سارية الجبل يا سارية الجبل من استرعى الذئب الغنم فقد ظلم

Sayyid Ahmad ar Rifa'i al Kabir, beliau adalah Sulthon al Awliya' di masa as Syaikh Abdul Qodir al Jilani. Di antara karomah beliau adalah suara beliau bisa di dengar oleh ribuan orang yang hadir dalam Majlis ilmunya, meskipun di jarak kiloan meter dengan volume yang sama tanpa menggunakan pengeras suara.

Dan masih banyak lagi contoh karomah para wali lainnya seperti as Syaikh Abdul Qodir al Jilani, al Junaid al Baghdad, Abu Muslim al Khawlani, Abul Hasan Asy Syadzili, al Imam as Syafi’iy, al Imam an Nawawi dan ribuan wali lainnya di sepanjang masa. 

Wali yang bersembunyi

Sebagian para wali sengaja memperlihatkan karamahnya untuk kepentingan dakwah, agar umat lebih bisa menerima dakwahnya. Namun kebanyakan para wali tidak memperlihatkan karomahnya. Mereka sengaja menyembunyikan diri agar kewaliannya tidak diketahui oleh orang banyak.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

 إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْأَبْرَارَ الْأَتْقِيَاءَ الْأَخْفِيَاءَ الَّذِينَ إِذَا غَابُوا لَمْ يُفْتَقَدُوا وَإِنْ حَضَرُوا لَمْ يُدْعَوْا وَلَمْ يُعْرَفُوا قُلُوبُهُمْ مَصَابِيحُ الْهُدَى يَخْرُجُونَ مِنْ كُلِّ غَبْرَاءَ مُظْلِمَةٍ

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang baik lagi bertakwa dan menyembunyikan diri, yaitu orang-orang yang apabila menghilang maka mereka tidak dicari-cari, dan jika mereka hadir maka mereka tidak dikenal, hati mereka ibarat lentera-lentera petunjuk yang muncul dari setiap bumi yang gelap." HR Ibnu Majah 

Dalam hadits ini disebutkan beberapa jenis karomah seorang wali, yaitu:

  • Allah memberi kekuatan pada pendengarannya, sehingga ia memiliki pendengaran yang luar biasa yang mampu mendengar suara yang tidak mampu didengar oleh pendengaran biasa. 
  • Allah memberi kekuatan pada penglihatannya, sehingga dia memiliki penglihatan yang luar biasa yang tidak mampu dilihat oleh penglihatan biasa.
  • Allah memberi kekuatan pada tangannya, sehingga dia memiliki pukulan yang luar biasa yang tidak mampu dilakukan oleh tangan biasa. 
  • Allah memberi kekuatan pada kakinya, sehingga dia mampu melangkahkan kakinya secara luar biasa yang tidak mampu dilakukan oleh kaki biasa.

dan juga karomah wali adalah mendapatkan kabar gembira bahwa dia akan mati husnul khatimah. Ini sesuai dengan firman Allah ta'ala:

إِنَّ ٱلَّذِینَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسۡتَقَـٰمُوا۟ تَتَنَزَّلُ عَلَیۡهِمُ ٱلۡمَلَـٰۤىِٕكَةُ أَلَّا تَخَافُوا۟ وَلَا تَحۡزَنُوا۟ وَأَبۡشِرُوا۟ بِٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِی كُنتُمۡ تُوعَدُونَ

[Surat Fushilat 30]

Sebagian ulama menjelaskan hadits di atas dengan bahwa ketika seseorang telah menjadi wali maka Allah menjaga pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya dari perbuatan maksiat.

Artinya, bukan berarti bahwa mereka ma'shum (dijaga) dari melakukan dosa sama sekali, tetapi mereka itu dijaga dari melakukan kekufuran dan jika mereka melakukan dosa maka mereka segera bertaubat dan mati dalam keadaan bertaqwa (dalam puncak kesempurnaan iman). 

Orang yang telah menjadi wali tidak akan berubah menjadi musuh Allah.

Posting Komentar untuk "Kisah Karomah Wali: Pasport Expired Bisa Ke Australia"