Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KH Miftachul Akhyar: Fitnah Sudah Seperti Pakaian

 Jepara - Acara Haul Masyayih Masalikil Huda Tahunan Jepara, tadi malam berlangsung meriah. Acara tersebut adalah acara haul Abu Syuja dan ulang tahun masalikil Huda yang ke 92 dengan menghadirkan Rais 'Aam PBNU, KH Miftahul Akhyar (15/05/2023).

Acara Masalikil Huda yang berharlah ke 92 ini juga menghadirkan Habib Muhammad bin Salim dalam acara masalikil Huda bersholawat. 

Dalam acara inti, KH Miftahul Akhyar memberikan mauidhoh hasanah yang memperingatkan kita semua bahwa, fitnah sekarang ini sudah seperti pakaian. Artinya fitnah, yaitu kesesatan-kesesatan sudah beredar dimana-dimana dan melekat seperti pakaian di dalam masyarakat sekarang ini. Semua menjadi palsu. Hanya sedikit orang yang mengerti akan hal itu. 

Semua itu terjadi karena ulama-ulama sudah banyak yang meninggal dunia. Dan yang menggantikan mereka adalah orang-orang yang bodoh, yaitu bodoh dalam agama. Tidak mampu memahami agama dengan baik.

Menurut KH Miftahul Akhyar, di Dunia ini ada 2 keculasan yang membuat rusak semua tatanan. Yang pertama adalah culas dalam ilmu pengetahuan, culas yang berarti selingkuh dalam ilmu pengetahuan ini dapat mengakibatkan rusak tatanan kehidupan. Mereka ini tidak amanah dalam ilmu pengetahuan yang sudah didapatnya. 

Beliau memberikan contoh bahwa di dunia ini sudah banyak produk yang dibuat oleh orang-orang cerdas tetapi hasil produk itu dibuat untuk merusak kehidupan masyarakat, seperti contohnya boneka palsu yang dibuat seperti manusia, yaitu boneka wanita yang dibuat untuk laki-laki. Inilah ilmu pengetahuan yang digunakan untuk menyesatkan orang. Dan masih banyak lagi yang sudah tersebar produk yang dapat merusak moral kehidupan masyarakat. Di Indonesia pun sudah banyak produk-produk tersebut. 

Beliau juga menambahkan bahwa sekarang ini banyak orang-orang yang menyekolahkan anaknya tidak melihat pendidikan agama. Padahal Pendidikan yang baik adalah yang mengajarkan kecerdasan dan kebenaran. Nah kebenaran ini adalah landasannya adalah agama. Jika tidak dengan agama, maka banyak orang-orang cerdas yang culas. Hal ini akan berbahaya bagi masyarakat. Jadi, Bener dan pinter itu harus sepasang dalam pendidikan yang harus dicapai. Kesemuanya itu ditentukan oleh ilmu. dan Agar ilmu ini dapat bermanfaat dengan baik adalah dengan ilmu agama. 

Jika ilmu ini sudah dicabut oleh Allah Ta'ala, dengan meninggalnya para ulama, maka kehidupan ini akan berkurang berkahnya. Jika sudah banyak berkah yang hilang maka sudah banyak kesesatan yang merajalela. Agar berkah masih ada dan banyak, maka perlu diperhatikan pendidikan anak-anak. Karena generasi ulama inilah yang menggantikan ulama yang meninggal. Yaitu dengan mendidik anaknya dengan ilmu agama dengan baik dan jaminan benar.

Terakhir adalah pesan beliau kepada para pengayom pendidikan yang berada di Jepara. Bahwa mari kita jadikan perhatian khusus untuk bersungguh-sungguh mencetak generasi agamis ala ahlussunnah wal jamaah yang menjadi kader yang pinter dan punya jaminan benar. Benar akhlaqnya, benar ibadahnya, benar keyakinannya kepada Allah Ta'ala dan benar tindak tanduknya di masyarakat. Inilah generasi emas yang harus kita cetak di dalam lembaga-lembaga peninggalan para ulama kita. 

Semoga bermanfaat. 

Posting Komentar untuk "KH Miftachul Akhyar: Fitnah Sudah Seperti Pakaian"