Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kediri Hasilkan Produk Tempe Siap Dipasarkan
Kediri, WargaNU - Unit Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas IIA Kediri telah menunjukkan kinerja yang produktif melalui adanya kegiatan pendayagunaan keterampilan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kegiatan keterampilan tersebut menghasilkan produk UMKM berupa tempe, pada Kamis (24/10/2025). Kegiatan WBP produksi ini dipimpin oleh Kasi Giatja bersama jajaran dan berjalan sesuai standar keamanan pangan yang diterapkan di lingkungan kerja WBP.
Proses pembuatan dilakukan secara menyeluruh, dimulai dari tahap pengolahan bahan baku, perendaman, dan fermentasi hingga menjadi tempe siap olah. Setiap tahap dilaksanakan oleh WBP yang telah memiliki keterampilan kerja, dengan pengawasan ketat dari staf Bimlohasker untuk memastikan kualitas dan kebersihan tetap terjaga sesuai standar konsumsi.
Produksi tempe ini oleh WBP Lapas Kediri ini telah memasuki skala UMKM dengan sistem kerja yang terstruktur. Setelah proses fermentasi selesai, hasil tempe kemudian dikemas secara higienis dan rapi. Pengemasan dilakukan di ruang produksi SAE dengan menggunakan peralatan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan produksi harian, menandakan kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, melainkan produksi aktif dan berkelanjutan.
Kasi Giatja menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata pembinaan kemandirian berbasis ekonomi produktif. Melalui program SAE, WBP tidak hanya bekerja, tetapi juga berkontribusi langsung menghasilkan produk pangan yang memiliki nilai jual dan berpotensi memperkuat rantai ekonomi kreatif di lingkungan Lapas.
Hasil produksi tempe WBP kemudian disalurkan kepada pihak ketiga penyedia bahan makanan yang menjadi mitra Lapas Kediri. Selanjutnya, pihak ketiga mendistribusikan tempe tersebut kembali ke dapur Lapas sebagai bahan konsumsi harian bagi WBP. Dengan sistem ini, terbentuk siklus produksi dan distribusi yang efisien serta saling menguntungkan bagi semua pihak.
Menariknya, produk tempe hasil karya WBP juga diminati masyarakat sekitar karena kualitasnya yang baik dan harga terjangkau. Hal ini menjadi bukti bahwa pembinaan kemandirian di Lapas Kediri tidak hanya berdampak pada WBP, tetapi juga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat luas, menciptakan sinergi sosial yang produktif dan berkelanjutan. (Red)

