NEWS

Tafsir Ayat Aqidah Surat Qaf 16

TAFSIR AYAT AQIDAH 47

وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ وَنَعۡلَمُ مَا تُوَسۡوِسُ بِهِۦ نَفۡسُهُۥۖ وَنَحۡنُ أَقۡرَبُ إِلَیۡهِ مِنۡ حَبۡلِ ٱلۡوَرِیدِ

[Surat Qaf 16]

"Dan Kami benar-benar telah menciptakan manusia dan Kami mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih mengetahui manusia dari pada manusia itu sendiri".


*Penjelasan*:

وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ وَنَعۡلَمُ مَا تُوَسۡوِسُ بِهِۦ نَفۡسُهُ

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah adalah pencipta manusia, artinya Allah yang telah mengadakan manusia dari tidak ada menjadi ada.

Karena itu Allah mengetahui keadaan manusia secara terperinci, termasuk apa yang terbersit dalam hati manusia.

Allah mengetahui keyakinan yang ada dalam hati manusia, apakah berkeyakinan yang lurus atau kufur. 

Allah mengetahui niat yang ada dalam hati manusia ketika dia beramal kebaikan, apakah ia melakukannya dengan ikhlas karena Allah atau riya' (untuk mencari pujian manusia).

 وَنَحۡنُ أَقۡرَبُ إِلَیۡهِ مِنۡ حَبۡلِ ٱلۡوَرِیدِ

Ayat ini tergolong sebagai ayat mutasyabihat yang makna dzahirnya mengindikasikan seakan-akan Allah bertempat di urat leher manusia.

Makna seperti ini bertentangan dengan makna ayat Muhkamat yang menegaskan bahwa Allah tidak serupa dengan makhluk, karena itu Dia (Allâh) ada tanpa tempat (Q.S as Syura:11)

Para ulama mentakwilkan ayat di atas dengan أقرب بالعلم (lebih dekat pada manusia dari segi ilmu/pengetahuan).

Sehingga makna ayat di atas, 

*"Kami (Allah) lebih mengetahui tentang diri manusia dari pada manusia itu sendiri"*

Makna ini selaras dengan ayat sebelumnya menegaskan bahwa Allah mengetahui apa yang terbersit dalam hati manusia.

Manusia mengetahui bahwa pada dirinya ada ruh, tetapi *manusia tidak mengetahui hakekat ruh* yang ada pada dirinya. Sementara Allah, Dia mengetahui hakekat ruh manusia, karena Dia yang telah menciptakannya. 

Manusia mengetahui bahwa di dalam dirinya ada piranti-piranti yang dengannya makanan dan minuman yang dia konsumsi dapat berubah menjadi daging, tulang, darah dan sisanya dibuang melalui dua jalan (kubul dan dubur), tetapi *manusia tidak mengetahui hakekat dari piranti-piranti tersebut dan kinerjanya*. Sementara Allah, Dia mengetahui hakekat dari piranti-piranti tersebut secara rinci, karena Dia yang telah menciptakannya.

Manusia mengetahui bahwa dirinya memiliki rambut, tetapi *manusia tidak mengetahui berapa jumlah rambut yang dia miliki*. Sementara Allah, Dia mengetahui jumlah rambut manusia secara rinci, karena Dia yang telah menciptakannya. 

Ketika manusia berbicara, dia mengetahui bahwa dirinya telah berbicara, tetapi dia tidak mengetahui berapa huruf atau kata yang telah dia ucapkan. Sedangkan Allah mengetahui berapa huruf, kata dan kalimat yang telah diucapkan oleh manusia, karena Allah yang telah menciptakan perbuatan berbicara yang ada pada manusia.

Ref:

Tafsir an Nasafi 

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar