Tafsir Ayat Aqidah Surat An-Nisa' 79
TAFSIR AYAT AQIDAH 54
مَّاۤ أَصَابَكَ مِنۡ حَسَنَةࣲ فَمِنَ ٱللَّهِۖ وَمَاۤ أَصَابَكَ مِن سَیِّئَةࣲ فَمِن نَّفۡسِكَۚ وَأَرۡسَلۡنَـٰكَ لِلنَّاسِ رَسُولࣰاۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِیدࣰا
"Apa yang menimpa kamu berupa nikmat maka itu dari Allah dan apa yang menimpa kamu yang berupa musibah maka itu adalah balasan dari perbuatan buruk kamu. Dan Kami mengutusmu kepada manusia sebagai Rasul (penyampai Risalah), dan cukuplah Allah yang menjadi saksi."
*Penjelasan*:
مَّاۤ أَصَابَكَ مِنۡ حَسَنَةࣲ فَمِنَ ٱللَّهِۖ
Makna lafadz حسنة dalam ayat ini adalah نعمة (kenikmatan). Sehingga makna ayat ini adalah semua nikmat yang diperoleh manusia adalah fadl (karunia) yang Allah berikan kepada manusia. Karena dalam akidah Ahlussunnah wal Jama’ah, tidak ada sesuatu yang wajib bagi Allah.
وَمَاۤ أَصَابَكَ مِن سَیِّئَةࣲ فَمِن نَّفۡسِكَۚ
Makna lafadz سَیِّئَةࣲ dalam ayat ini adalah مصيبة (musibah). Sehingga makna ayat ini adalah musibah yang menimpa manusia adalah balasan dari perbuatan buruk yang dilakukan oleh manusia. Perbuatan buruk yang dilakukan oleh manusia dibalas oleh Allah dengan musibah.
Karena itu jika seseorang diterpa musibah hendaknya dia segera muhasabah (introspeksi diri) dan bertaubat kepada Allah Ta'ala.
Perhatian*
Makna ayat ini bukanlah bahwa kebaikan itu ciptaan Allah, sedangkan keburukan itu ciptaan manusia sendiri. Tidak lah demikian. Karena dalam ayat lain Allah telah menegaskan bahwa Allah adalah pencipta segala sesuatu:
Allah ta'ala berfirman:
قُلِ ٱللَّهُ خَـٰلِقُ كُلِّ شَیۡءࣲ
[Surat Ar-Ra'd 16]
"Katakanlah, Allah itu Pencipta segala sesuatu".
Dalam ayat lain Allah menegaskan bahwa Dia juga pencipta keburukan. Allah ta'ala berfirman:
مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
[Surat Al-Falaq 2]
"Aku berlindung dari keburukan sesuatu yang telah Allah ciptakan".
*Awas*:
Kayakinan bahwa Allah hanya menciptakan kebaikan, tidak menciptakan keburukan adalah *akidah Qodariyah*, yang pada masa sekarang diikuti oleh *Hizbut Tahrir*.
Keyakinan seperti ini *serupa dengan keyakinan Majusi*. Mereka mengatakan bahwa tuhan itu ada dua, tuhan cahaya yang menciptakan kebaikan dan tuhan kegelapan yang menciptakannya keburukan. Na'udzubillâh.
Karena itulah maka Rasulullah ﷺ menamakan kelompok Qodariyah dengan Majusi. Beliau bersabda:
الْقَدَرِيَّةُ مَجُوسُ هَذِهِ الْأُمَّةِ إِنْ مَرِضُوا فَلَا تَعُودُوهُمْ وَإِنْ مَاتُوا فَلَا تَشْهَدُوهُمْ
"Kaum Qadariyah adalah majusinya umat ini, jika sakit maka jangan kalian jenguk mereka, dan jika mati maka jangan kalian iringi jenazahnya." HR Abu Dawud.
*Catatan*:
Persamaan dan Perbedaan antara kebaikan dan keburukan adalah:
Persamaannya, keduanya terjadi dengan ciptaan, Ilmu, iradah (kehandak) dan qudroh Allah
Perbedaannya, bahwa *kebaikan* itu diperintahkan, diridloi dan dicintai Allah, sedangkan *keburukan* tidak diperintahkan, tidak diridloi dan tidak dicintai oleh Allah ta'ala.
Kemudian;
وَأَرۡسَلۡنَـٰكَ لِلنَّاسِ رَسُولࣰاۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِیدࣰا
Ayat ini menjelaskan bahwa tugas Rasulullah ﷺ adalah menyampaikan (tabligh) Risalah (sebagai Rasul) pada umat manusia, bukan menciptakan hidayah di hati mereka. Karena Allah-lah pencipta hidayah di hati manusia.
Dan Allah ta'ala mengetahui bahwa Rasulullah telah bersungguh-sungguh dan tidak teledor dalam menyampaikan Risalah tersebut.
Referensi:
Tafsir Marah Labid