Tafsir Ayat Aqidah Surat Al-Baqarah 186
TAFSIR AYAT AQIDAH 46
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِی عَنِّی فَإِنِّی قَرِیبٌۖ أُجِیبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ
"Apabila para hamba-Ku bertanya kepadamu (wahai Muhammad) tentang Aku (maka katakanlah) sesungguhnya Aku itu Qoriib *(mengetahui dan mengabulkan do'a mereka)*, Aku mengabulkan do'a orang yang berdo'a apabila dia berdo'a".
*Penjelasan*:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِی عَنِّی فَإِنِّی قَرِیبٌۖ
Ayat ini tergolong sebagai ayat mutasyabihat yang makna dzahirnya mengindikasikan seolah-olah Allah berada pada tempat tertentu, yaitu berada di bumi jaraknya dekat dengan manusia.
Makna seperti ini tidak layak bagi Allah, karena bertempat pada suatu tempat tertentu adalah sifat makhluk, dan semua sifat makhluk adalah mustahil bagi Allah ta'ala. Sebab Allah telah menegaskan dalam ayat Muhkamat bahwa Dia tidak serupa dengan makhluk-Nya.
Bagi Allah, dekat dengan makhluk-Nya secara jarak dan tempat secara bersamaan tidak bisa diterima oleh akal, sebab secara akal jika dikatakan Dia dekat dengan manusia yang berada di bumi yang paling barat maka berarti dia jauh dari orang yang berada di bumi yang paling timur. Karenanya tidak mungkin Allah itu dekat dengan makhluk-Nya secara jarak dan tempat.
Para ulama mentakwil ayat di atas dengan
قريب بالعلم والإجابة
(dekat dengan ilmu dan pengabulan do'a),
sebagian ulama yang lain mentakwilkanya dengan
قريب بالعلم والحفظ
(dekat dengan ilmu dan penjagaan).
Sehingga makna ayat tersebut adalah:
*katakanlah wahai Muhammad kepada mereka) sesungguhnya Aku (Allah) mengetahui mereka dan mengabulkan do'a mereka*
Makna Takwil ini selaras dengan lanjutan ayat tersebut.
أُجِیبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ
"Aku mengabulkan do'a orang yang berdo'a apabila dia berdo'a".
Makna ini semakna dengan firman Allah ta'ala:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدۡعُونِیۤ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ
[Surat Ghafir 60]
"Dan Tuhan kalian berkata, berdo'alah kalian kepada-Ku niscaya Aku mengabulkannya"
Perhatian*:
Ayat ini ini tidak berarti bahwa semua do'a yang dipanjatkan oleh manusia akan dikabulkan oleh Allah, tetapi do'a yang memenuhi syarat-syarat berdo'a yang akan dikabulkan oleh Allah.
Misalnya, di antara syarat dikabulkannya do'a adalah makanan yang dikonsumsi oleh orang yang berdoa harus *halal* dan hati orang yang berdoa harus *khusyu' ( tidak lalai)* kepada Allah.
Atau maksudnya adalah do'a yang sesuai dengan masyi'ah (kehendak) Allah yang azali yang dikabulkan oleh Allah, jika do'a seseorang tidak sesuai dengan kehendak Allah yang azali maka tidak dikabulkan.
Rasulullah ﷺ sendiri dalam sebagian riwayat pernah berdo'a kepada Allah, mengajukan empat permohonan, tiga permohonan dikabulkan dan yang satu tidak dikabulkan. *Itu karena permohonan yang satu tidak sesuai dengan kehendak Allah yang azali, dan apa yang telah dikehendaki oleh Allah pada azal pasti terjadi, tanpa bisa dirubah.*
Perhatian Penting*:
Meskipun do'a tidak bisa merubah kehendak Allah, tetapi manusia tetap perlu untuk berdo'a, karena *berdo'a adalah ibadah*; orang yang melakukannya akan mendapatkan pahala meskipun tidak dikabulkan.
Do'a yang memenuhi syarat-syarat dikabulkannya do'a akan dikabulkan oleh Allah, dengan rincian:
- Dikabulkan sesuai dengan permohonan, baik jenis maupun waktunya
- Dikabulkan sesuai dengan jenis permohonannya, tetapi pada waktu yang diakhirkan dari waktu yang dimohon.
- Dikabulkan dalam bentuk yang lain, yang lebih maslahah bagi pemohon, karena Allah lebih mengetahui sesuatu yang lebih maslahah bagi pemohon dari pada sang pemohon itu sendiri.
- Dikabulkan di akhirat, dalam bentuk pahala.
Sebagian ulama menafsirkan دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ dengan taubatnya orang yang bertaubat. Sehingga maknanya:
*"Aku (Allah) menerima taubatnya orang yang bertaubat jika dia bertaubat"*. Karena orang yang bertaubat pasti berdo'a.
Sebagian ulama yang lain menafsirkan دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ ibadah/ketaatannya orang beribadah. Sehingga maknanya "Aku memberi pahala ibadahnya orang yang beribadah ketika dia beribadah".