Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kewajiban yang Dilakukan Tanpa Mendapatkan Pahala

"Faedah: Niat dapat mengubah perbuatan yang mubah (adat/biasa) menjadi ibadah. Oleh karena itu, hendaknya kita berniat baik ketika melakukan perbuatan yang mubah, seperti tidur, makan, dan semisalnya.


Peringatan: Tidak semua kewajiban yang dilakukan mendapatkan pahala, dan tidak semua larangan yang ditinggalkan mendapatkan pahala.

Contoh kewajiban yang dilakukan tanpa mendapatkan pahala adalah: Menafkahi istri, kerabat, dan hewan peliharaan. Mengembalikan barang yang diambil tanpa hak, barang titipan, utang, dan pinjaman.

Jika seseorang melakukan kewajiban-kewajiban tersebut tanpa menyadari perintah Allah Subhanahu wata'ala, maka kewajiban tersebut tetap dianggap sah dan membebaskan dari tanggung jawab, namun tidak mendapatkan pahala.

Sementara itu, meninggalkan larangan tidak serta-merta mendapatkan pahala kecuali jika dilakukan dengan niat untuk mematuhi perintah Allah Subhanau wata'ala. Meninggalkan larangan sudah dianggap cukup untuk keluar dari kewajiban, meskipun tidak disertai dengan niat untuk mematuhi perintah Allah Subhanahu wata'ala

Pahala akan diperoleh jika disertai dengan niat untuk mematuhi perintah Allah Subhanahu wata'ala dalam melakukan kewajiban dan meninggalkan larangan."

فائدة: النّيّةُ تقلبُ المباحات (العادات) إلى عبادات. فعليكم بالنية الحسنة عند قيامكم بأعمال المباحات، كالنّوم، والطعام وما أشبه.

تنبيه: ليس كل واجب يثاب على فعله ولا كل حرام يثاب على تركه أما الأول فكنفقات الزوجات والأقارب والدواب ورد المغصوب والودائع والديون والعواري فإنها واجبة، فإذا فعلها الإنسان غافلًا عن امتثال أمر الله تعالى فيها وقعت واجبة مجزئة مبرئة للذمة ولا ثواب حينئذ. وأما الثاني فلأن المحرمات يخرج الإنسان عن عهدتها بمجرد تركها وإن لم يشعر بها فضلًا عن القصد إليها حتى ينوي امتثال أمر الله تعالى فيها، فلا ثواب حينئذ، نعم متى اقترن قصد الامتثال في الجميع حصل الثواب.

Posting Komentar untuk "Kewajiban yang Dilakukan Tanpa Mendapatkan Pahala"