Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sikap seorang muslim dan muslimah dalam menghadapi musibah

 Ngaji Soal Jawab Bab Jenazah 02

2. Soal:

Bagaimana semestinya sikap seorang muslim dan muslimah dalam menghadapi musibah kematian dari orang yang dicintainya ?

Jawab:

Kewajiban atas kita semua untuk bersabar dalam mengahdapi musibah kematian dari keluarga yang kita cintai sebagaimana wajib bersabar dari semua musibah yang menimpa.

Seorang hamba haruslah menerima musibah yang Allah timpakan kepadanya dengan hati yang lapang dan tidak protes kepada Allah, karena protes kepada Allah adalah kekufuran, maka akan bertambahlah atasnya musibah kematian dengan musibah kekufuran jika dia protes kepada Allah.

Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:

فَمَن يُّرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ (رواه البخاري)

Maknanya: “Maka barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah suatu kebaikan baginya maka niscaya Allah memberinya cobaan” (Riwayat al-Bukhari)

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

﴿وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ. الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ. أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ﴾

Maknanya: “Dan sungguh akan Kami (yakni Allah) berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, kematian jiwa, dan kekurangan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji'ûn." Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan-nya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Q.S. al-Baqarah: 155-157)

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:

أَشَدُّ النَّاسِ بَلاَءً الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ يُبْتَلىَ الرَّجُلُ عَلىَ حَسَبِ دِيْنِهِ [رواه الترمذي]

Maknanya: “Orang yang paling banyak menerima cobaan adalah para Nabi kemudian orang yang mengikuti mereka dengan sempurna (para wali) kemudian orang yang mengikuti mereka dengan sempurna (para wali), seseorang medapatkan bala’ (cobaan) sesuai dengan tingkat ketakwaannya."

[H.R. at-Tirmizdi]

Karenanya, ketika seseorang mendapat musibah, maka hendaklah ia perbandingkan dirinya dengan apa yang di berikan kepada para Nabi, karena sudah pasti cobaan yang kita terima masih sangat jauh kecilnya dibanding dengan ujian dan cobaan yang diberikan kepada para Nabi, dengan demikian ia dapat menenangkan hatinya.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh a-Imam al-Bukhâri dan Muslim dari Anas, bahwa Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam menangis di saat-saat menjelang kewafatan putra beliau yang bernama Ibrâhim, kedua mata beliaupun mengeluarkan air mata, maka ‘Abdurrahman ibn ‘Auf yang saat itu bersama Nabi-pun berkata kepada beliau:

وَأَنْتَ يَا رَسُوْلَ الله ؟

“Dan Anda juga menangis mengeluarkan air mata wahai Rasulallâh ?”

Beliaupun menjawab:

يَا ابْنَ عَوْفٍ إِنَّهَا رَحْمَةٌ

“Wahai Ibna ‘Auf, sesungguhnya ia adalah rahmat”.

Beliau kemudian berkata:

إِنَّ الْعَيْنَ تَدْمَعُ وَالْقَلْبَ يَحْزَنُ وَلَا نَقُوْلُ إِلَّا مَا يُرْضِي رَبَّنَا وَإِناَّ لِفِرَاقِكَ يَا إِبْرَاهِيْمُ لَمَحْزُوْنُوْنَ

“Sesungguhnya mata ini mengeluarkan air mata (menangis) dan hati ini merasa sedih, namun kita tidak akan mengucapkan perkataan kecuali yang diridhai Tuhan kita (yakni Allâh), dan sesungguhnya kami berpisah denganmu ini wahai Ibrahim merasakan sedih”.

*Perhatian:*

Putra Nabi yang bernama Ibrahim ini meninggal saat belum baligh. Dan Seluruh putra Nabi meninggal sebelum mereka baligh. Sedangkan anak anak yang tumbuh dewasa adalah putri-putri Nabi.

Intaha

Allah Ada Tanpa Tempat

Posting Komentar untuk "Sikap seorang muslim dan muslimah dalam menghadapi musibah"