Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makam Imam Abdurrohman Al-Auza'i Pendiri Madzhab dari Negeri Syam

 Perjalanan yang luar biasa yang dilakukan oleh kawan saya, Gus Muhammad Sirril Wafa Lc. bersama teman-temannya sampai pada makam Imam Abdurrohman Al Auza'i


Al Imam Al Auza'i ini adalah imam madzhab yang hidup semasa dengan Al Imam As Syafi'i.

BIOGRAFI IMAM AUZA'I, PENDIRI MADZHAB DARI NEGERI SYAM

Nama lengkap beliau adalah Abu 'Amr 'Abdurrahman bin Umr bin Muhammad Al-Auza'i. 


Imam Auza'i dilahirkan pada tahun 88 Hijriah (Masa salafus Sholih dan semasa dengan Imam Abu Hanifah (Lahir 80 H) sedangkan Imam Syafi'i (lahir 150 H)) di Ba'albek, sebuah kota sebelah timur laut kota di Lebanon. 

Beliau hidup dalam kondisi yatim dan ikut ibunya yang selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, dari satu ulama' ke ulama' yang lain untuk belajar ilmu agama, maka beliau pun sudah mengenal dan mempelajari tentang ilmu agama sejak usia dini. Setelah usia remaja, beliau semakin haus akan tetesan ilmu agama. Beliau pun menempuh perjalanan panjang dari Negeri Syam ke Yaman, dari Hijaz ke Bashroh demi menuntut ilmu dan juga meraih sanad keilmuan yang kuat dari para pakar-nya.

Imam Auza'i sudah hafal Al-Qur'an luar kepala sejak kecil. Beliau mengambil ilmu hadits dan fiqh dari salah seorang tabi'in terkemuka yaitu Imam 'Atho' bin Abi Robah. Sedang dalam ilmu tafsir dan lughoh beliau mengambilnya dari Imam Qotadah dan Imam Az-Zuhri, salah satu ulama ternama di kota Madinah. Beliau sangat gigih dalam belajar berbagai disiplin keilmuan.

Tidak hanya menimba ilmu, beliau juga senantiasa berusaha mengamalkan setiap ilmu yang diperoleh dan meneladani akhlak mulia para Shahabat dan Tabi'in. Tak heran, Imam Auza'i pun meraih derajat yang tinggi dan memenuhi syarat-syarat Mujtahid Mutlak. Seorang Imam Madzhab layaknya empat imam mazhab yang lain yakni Imam Abu hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad bin Hanbal. Madzhab Auza'i diikuti dan diamalkan oleh penduduk Negeri Syam, Maroko, serta Andalusia (spanyol) dalam kurun waktu 200 tahun lamanya.

Layak nya para imam mujtahid lainnya, beliau pun memiliki akhlak yang agung, sifat-sifat mulia. Beliau sangat zuhud terhadap dunia dan kemewahannya. Wara' (meninggalkan perkara-perkara yang syubhat) serta bertaqwa, banyak melakukan ibadah, sedikit berbicara kecuali dalam menyampaikan kebenaran. Imam Ibnu 'Asakir berkata : "Imam Auzai' adalah seseorang yang sangat gemar beribadah, baik pula sholat dan perilaku nya, wara' dan memperbanyak diam".

Beliau bertempat tinggal di Lebanon bersama istri dan anak-anaknya. Beliau dikenal sebagai seorang ulama' yang kaya akan nasehat dan petuah. salah satu nasehat beliau adalah :

مَن أكثر من ذكر الموت كفاه اليسير

"barang siapa yang senantiasa memperbanyak mengingat kematian maka dia akan merasa cukup dengan harta sedikit".

Banyak sekali pujian ulama' lain yang dialamatkan kepada beliau, baik para ulama' dimasa beliau maupun generasi sesudahnya dalam hal keilmuan, kepandaian, kealiman dan kezuhudannya.

Imam Auza'i wafat pada hari ahad terakhir bulan shofar, dan ada juga yang mengatakan bahwa beliau wafat pada bulan rabi'ul awal tahun 157 hijriah dalam usia 69 tahun.

Makam Imam Auza'i

Diriwayatkan bahwa seorang perempuan pergi mengunjungi istri Imam Auza'i, lalu ia melihat tikar yang dipakai shalat Imam Auza'i basah. Perempuan itu pun bertanya "kayaknya ada anak kecil yang ngompol disini ya?"

Istri beliau menjawab "Bukan, ini adalah bekas cucuran air mata Imam ketika sujud".

Imam Auza'i termasuk ulama' besar dari Negeri Syam yang telah mencapai derajat imam mujtahid muthlaq, sehingga beliau memiliki madzhab tersendiri yang disebut dengan madzhab Auza'i, sama halnya dengan empat madzhab lainnya.

Dulu, Madzhab Auza'i diikuti dan diamalkan oleh penduduk negeri Syam (Suriah, Lebanon, Jordania & Palestina) selama kurang lebih dua ratus tahun. Kemudian penganut madzhab Auza'i berkurang sedikit demi sedikit hingga akhirnya tak tersisa sama sekali. Sekarang sudah tidak diketemukan lagi orang yang mengikuti Madzhab Auza'i. Salah satu faktor penyebabnya adalah tidak adanya kodifikasi (pencatatan/pembukuan) madzhab beliau oleh murid-muridnya. Al Hasil, tidak gampang menemukan literatur klasik yang membahas tentang Madzhab Auza'i.

Hal ini, mengingatkanku betapa pentingnya penulisan sebuah karya tulis. Kumpulan tulisan akan tetap lestari dan bisa dimanfaatkan oleh generasi sesudahnya, meski penulisnya telah meninggal ratusan tahun. Tentu disayangkan, bagaimana pemikiran cemerlang seorang ulama' besar seperti Imam Auza'i tidak bisa lagi dinikmati oleh generasi sekarang.

Sebagaimana Ulama' Mujtahid lainnya, Imam Auza'i juga berakidah Tanziih, Keyakinan yang diajarkan oleh Rasulullah dan para Shahabat. Yakni Mensucikan Allah ta'ala dari keserupaan makhluk-Nya dari satu segi maupun semua segi. Dia tidak di bumi, tidak di langit dan tidak diatas 'arsy. Ada tanpa tempat, sebelum menciptakan tempat dan setelah menciptakan tempat, tetap ada tanpa tempat. Hal ini merupakan ijma' ulama', tidak ada perselisihan diantara mereka sebagaimana dinukil oleh Imam Murtadha Az-Zabidi dalam kitabnya Ithafus-Sadah al-Muttaqin syarah Ihya' Ulumiddin.

Para Imam Mujtahid semuanya bersepakat dalam masalah Ushul (pokok dan pondasi agama) yang menyangkut akidah dan tauhid, perbedaan yang terjadi diantara mereka, sehingga muncul beragam madzhab seperti Madzhab Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hanbali, Auza'i dan lainnya, hanyalah pada masalah furu' (cabang agama) yang menyangkut hukum-hukum agama. Misalnya Madzhab Syafi'i mengatakan bahwa basmalah termasuk ayat dari surat al-Fatihah, sehingga orang yang tidak membacanya di dalam shalat, batal shalatnya. Berbeda dengan Madzhab Hanafi yang mengatakan bahwa shalatnya tidak batal karena basmalah bukan ayat dari al-Fatihah.


Pemandangan di dalam kompleks makam _yang terdiri dari masjid, kantor pengurus dan makam_ terlihat kontras dengan pemandangan rumah-rumah di sekitarnya ataupun bangunan-bangunan bertingkat selama perjalanan. Sebuah menara adzan berwarna putih berdiri disamping masjid. Bentuknya yang runcing mirip dengan menara masjid biru (blue mosque) di Istanbul, Turki. Dinding bangunan didominasi oleh warna sawo matang dengan corak batuan penuh guratan. seolah membawaku ke zaman seratus atau dua ratus tahun yang lalu.

Kompleks Makam Imam Auza'i terletak di pinggir laut. Hanya berselang dua puluhan meter dari bibir pantai. Begitu sampai tujuan, Anda bisa langsung berziarah ke makam.

Posting Komentar untuk "Makam Imam Abdurrohman Al-Auza'i Pendiri Madzhab dari Negeri Syam"