Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ciri Orang yang Aman di Akhirat Kelak

Inilah Ciri Orang-orang yang Aman Di Akhirat Kelak


بسم الله الرحمن الرحيم

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : "من أعطي فشكر وابتلي فصبر وظُلم فغفر وظَلم فاستغفر أولئك لهم الأمن وهم مهتدون" رواه ابن حبان.

Orang-orang yang mendapatkan hidayah dari Allah, yang diberi ke-aman-an, perlindungan dari kesusahan-kesusahan hari kiamat dan serta dari panasnya siksa api neraka adalah

1. من أعطي فشكر

- Yaitu seorang mukmin yang ketika mendapatkan nikmat dari Allah maka ia akan mensyukurinya. Syukur dalam arti menggunakan nikmat tersebut untuk mentaati-Nya bukan untuk mendurhakai-Nya. Dan lisan disunnahkan untuk mengucapkan kalimat "al hamdulillaah".

- Yaitu seseorang yang mampu berterima kasih pada orang lain yang telah berbuat baik kepadanya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ: ” مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ لَا يَشْكُرُ اللَّه رواه الترمذي

Maknanya: Dari Abu Hurairah rodliyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Siapa orangnya yang tidak berterimakasih pada manusia (atas kebaikan mereka), maka sama halnya ia tidak bersyukur pada Allah ta'ala. HR. At Turmudziy

2. وابتلي فصبر

Yaitu seseorang yang ketika diberi cobaan oleh Allah maka ia mampu bersabar. Sabar adalah salah satu diantara kewajiban hati.

Makna sabar adalah menahan nafsu dan memaksanya untuk menanggung datangnya sesuatu yang tidak disukai atau menahan nafsu dan memaksanya untuk menanggung hilangnya sesuatu yang disukai.

Seseorang yang terkena musibah kecelakaan umpamanya tentu nafsunya akan merasa tidak suka atas musibah tersebut, dan andai nafsunya mengajak dirinya  untuk tidak ihlas dan tidak ridlo pada taqdir (ketetapan Allah) berupa musibah yang dialaminya maka ia punya kewajiban hati berupa menahan dan memaksa nafsunya agar tetap ihlas dan ridlo akan taqdir musibah yang dialaminya.

Lah menahan dan memaksa nafsu untuk menanggung datangnya sesuatu yang tidak ia sukai itulah yang dimaksud dengan sabar.

Contohnya lagi adalah seseorang yang kehilangan sepeda motor kesukaanya karena dicuri orang lain. Ketika nafsunya mengajak dirinya untuk tidak ihlas dan tidak ridlo pada taqdir (ketetapan Allah) berupa musibah yang dialaminya, maka ia punya kewajiban hati berupa menahan nafsunya dan memaksanya untuk tetap ihlas dan ridlo akan musibah yang dialaminya.

Lah menahan nafsu dan memaksanya untuk menanggung (tetap ihlas dan ridlo) atas hilangnya sesuatu yang ia sukai itulah yang dimaksud dengan sabar.

Menurut ulama sabar ada tiga macam, yaitu sabar dalam menjalankan kewajiban, sabar dalam meninggalkan larangan dan sabar dalam menghadapi musibah.

Sebagaimana keterangan dalam kitab sulamut taufiq:

والصبر على أداءما أوجب الله والصبر عما حرم الله تعالى وعلى ما ابتلاك الله به

Maknanya: “Dan (diantara kewajiban hati selanjutnya adalah) sabar dalam menjalankan apa yang Allah wajibkan, sabar dari meninggalkan perkara yang Allah haramkan dan Sabar terhadap musibah yang Allah timpakan”

3. وظلم فغفر

Yaitu seseorang yang tetap mau memaafkan meski ia didzlomi. 

Sayyidah 'Aisyah pernah ditanya terkait watak pribadi Rasulullah, ia pun menjelaskan:

 كان أحسن الناس خلقا لم يكن فاحشا ولا متفحشا ولا سخابا في الأسواق ولا يجزي بالسيئة السيئة ولكن يعفو ويصفح

Maknanya: “Rasulullah adalah orang yang paling bagus akhlaknya, beliau tidak pernah kasar, tidak peenah berbuat keji, tidak pernah  berteriak-teriak di pasar, dan tidak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan. Malahan beliau adalah seorang pemaaf dan memaklumi kesalahan orang lain".

(HR Ibnu Hibban)

Dalam suatu hadits dijelaskan,

وما زاد الله عبدا بعفو إلا عزا

 Maknanya: "Tidaklah Allah  menambahkan sesuatu kepada orang yang memaafkan (kesalahan orang lain) kecuali kemuliaan”. 

(Al-Muwatta’ karya Imam Malik).

4. وظلم فاستغفر

Yaitu seseorang yang ketika bermaksiat kepada Allah atau berbuat salah pada manusia maka ia menyegerakan mengharap ampunan Allah atau mengharap kemaafan dari manusia melalui taubat nasukha. Jadi perlu untuk difahami bahwa sekedar membaca "istighfar" saja bukanlah dinamakan dengan taubat nasukha.

Tapi taubat nasukha adalah taubat yang memenuhi rukun-rukunnya yaitu merasa menyesal dalam hati atas dosa yang telah dilakukan, nyata betul menghentikan maksiat  yang pernah dilakukan serta punya tekad kuat untuk tidak mengulanginya, melunasi (meng-qodlo) ibadah-ibadah wajib yang pernah ditinggalkan dan apabila dosanya berupa berbuat dzolim pada sesama manusia maka harus diselesaikan dengan yang bersangkutan, hingga seseorang yang dzolim tersebut mendapatkan kemaafan dari orang yang pernah ia dzolimi.

Meminta maaf pada orang yang pernah kita jahati (dzolimi) adalah perbuatan mulia yang sangat dianjurkan oleh agama.

Dan berkah dari kita mau bersyukur, bersabar, mudah memaafkan dan tidak gengsi untuk meminta maaf, maka oleh Allah kita akan diberi keamanan, penjagaan dan keselamatan dari ragam kesusahan hari akhirat. Dan bila kita mampu mempraktekkan ahlak-ahlak mulia tersebut maka sama halnya kita mendapatkan hidayah dari Allah ta'ala.

Posting Komentar untuk "Ciri Orang yang Aman di Akhirat Kelak"