Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 286

TAFSIR SURAT AL BAQARAH 286

لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَیۡهَا مَا ٱكۡتَسَبَتۡۗ 

[Surat Al-Baqarah 286]


Penjelasan; Ayat ini menjelaskan bahwa manusia itu memiliki kasb, dan di akhirat manusia akan mempertanggung-jawaban kasbnya tersebut. Jika kasb seseorang baik maka ia akan mendapatkan pahala dan jika kasbnya buruk maka ia akan mendapatkan siksa.

Kasb adalah:

توجيه العبد قصده وإرادته نحو العمل فيخلقه الله عند ذلك

"Mengarahkan tujuan dan kehendak terhadap suatu perbuatan dan Allah yang menciptakan perbuatan tersebut"

Ahlussunnah meyakini bahwa manusia memiliki iradah (kehendak), Allah menciptakan iradah pada manusia. Jika iradah itu diarahkan oleh manusia tersebut pada suatu perbuatan maka berarti dia telah berkasb. Dalil bahwa Allah memiliki iradah adalah firman Allah ta'ala:

وَمَا تَشَاۤءُونَ إِلَّاۤ أَن یَشَاۤءَ ٱللَّهُۚ 

[Surat Al-Insan 30]

"Dan tidaklah kalian berkehendak kecuali jika Allah berkehendak"

Ayat ini selain menunjukkan bahwa manusia memiliki kehendak, juga menjelaskan bahwa kehendak manusia di bawah kehendak Allah. Artinya jika kehendak manusia sama dengan kehendak Allah maka kehendak manusia akan terjadi, dan jika kehendak manusia tidak sama dengan kehendak Allah maka kehendak manusia tidak akan terjadi, karena pada hakekatnya kehendak Allah lah yang pasti terjadi.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajarkan kepada sebagian putrinya wirid sebagai berikut:

ما شاء الله كان وما لم يشأ لم يكن

"Apa yang Allah kehendaki pada azal pasti terjadi dan apa yang tidak Allah kehendaki pada azal maka pasti tidak terjadi".

Al Imam as Syafi’iy Radliyallahu 'anhu dalam salah satu munajatnya mengatakan:

ما شئت كان وان لم اشأ وما شئت ان لم تشأ لم يكن

"Ya Allah, apa yang telah Engkau kehendaki pada azal pasti terjadi meskipun aku tidak menghendakinya dan apa yang aku kehendaki jika Engkau tidak menghendakinya maka pasti tidak akan terjadi".

Keyakinan bahwa manusia memiliki iradah dan kasb berdasarkan dua ayat di atas adalah bantahan terhadap *kelompok Jabriyah* yang meyakini bahwa manusia tidak memiliki iradah. Menurut mereka, manusia seperti bulu yang diterpa angin, mengikuti arah angin berhembus.

TENTANG KASB / USAHA

وقد قال أبو حفص عمر النسفي ما معناه : 

فإذا ضرب إنسان زجاجا بحجر فكسره فالضرب وهو فعل العبد بالحجر و قد يحصل منه انكسار وقد لا يحصل والكسر وهو فعل العبد الذي فعله في الزجاج بواسطة الرمي بالحجر والانكسار وهو الأثر الحاصل في الزجاج من تشقق و تناثر و نحو ذلك بخلق الله لا بخلق العبد فليس للعبد من فعله هذا إلا الكسب و هو توجيه العبد قصده و إرادته نحو العمل فيخلقه الله عند ذلك و أما الخلق فليس لغير الله تعالى ( ص ٧٥ )

Ahlusunah wal jama'ah adalah kelompok yang selamat, dalam konsep ahlusunah wal jama'ah adalah moderat tidak ekstim kanan dan juga tidak ekstrim kiri. Di antara keyakinan yang menjadi perdebatan diantara kelompok yang lain adalah tentang menetapkan KASB terhadap makhluk. Sebelum membahas lebih mendalam alangkah baiknya mengetahui dulu definisi KASB .

الكسب هو توجيه العبد قصده نحو العمل فيخلقه الله عند ذلك.

KASB adalah: "Apabila seorang hamba mengarahkan niat dan kehendaknya untuk melakukan suatu perbuatan dan saat itulah Allah menciptakan dan menampakan perbuatan hamba tersebut.

Kita wajib menyakini bahwa tidak ada sang pencipta dari tiada menjadi ada kecuali hanyalah Allah, menyakini baik dan buruk adalah ciptaan Allah , menyakini tidak ada satupun yang terjadi di alam semesta ini kecuali atas kehendak Allah dan kuasa Allah dalam Al Qur'an disebutkan:

( هَلۡ مِنۡ خَـٰلِقٍ غَیۡرُ ٱللَّهِ )

[Surat Fathir 3]

Maknanya: "Tidak ada pencipta dari tiada menjadi ada kecuali hanyalah Allah" .

Allah adalah pencipta. Selain Allah adalah makhluk, segala sesuatu yang diwujudkan baik berupa benda, perbuatan dari makhluk Allaah yang paling kecil (dzaroh) dan makhluk Allah yang paling besar dari segi bentuk dan ukurannya yaitu 'Arsy, dari bergerak dan diamnya mahluk, niat dan lintasan pikiran (khowatir) dari tabi'at dan 'illat , semuanya itu yang menciptaka Allaah. Tidak ada satupun yang bisa menciptakan dari tiada menjadi ada kecuali Allah, Alaah berfirman:

(وَخَلَقَ كُلَّ شَیۡءࣲ)

[Surat Al-Furqan 2]

Maknanya :"Dan Allah yang menciptakan segala sesuatu".

al-Imam Anasafi menjelaskan tentang makna menciptakan beliau berkata:"

قال النسفي : فإذا ضرب إنسان زجاجا فكسره فالضرب والكسر والانكسار بخلق الله تعالى.

"Apabila seseorang memukul kaca dengan dengan (melemparkan) batu hingga  pecah, maka perbuatan memukul, memecah dan pecahnya kaca semuanya adalah dengan penciptaan Allaah".

Dalil yang lalin dalam Al Qur'an:

قال الله تعالى:" (والله خلقكم وما تعملون).

Maknanya: "Allaah yang menciptakan Kalian dan perbuatan kalian".

Dalam qasidah nya Labid bin Rabi'ah dalam bentuk Bahar aramal disebutkan :

أحمد الله فلا ند له # بيديه الخير ماشاء فعل 

"Saya memuji Allah Dzat yang tidak serupa dengan makhluk-Nya # baik dan buruk yang menciptakan Allaah".

Imam Syafi'i ditanya tentang qodar beliau menjawab:

ماشئت كان وإن لم أشأ # وما شئت إن لم تشأ لم يكن 

"Apapun yang Engkau(Allah) kehendaki pada azal(keberadaan tanpa permulaan) terjadi pasti terjadi, walaupun saya tidak menghendaki# apapun yang saya kehendaki jika Engkau (Allaah) tidak menghendaki , maka tidak akan terjadi."

Diriwayatkan oleh imam Al Baihaqi dalam kitab Asma wa sifat. Diriwayatkan dari imam Junaid al-Baghdadi pemimpin sufi sejati pada zamannya ketika beliau ditanya tentang tauhid, dijawab tauhid adalah Al-Yakin . Lalu dijelaskan arti dari Al Yakin:

إنه لا مكون لشيء من الأشياء من الأعيان والأعمال خالق لها إلا الله تعالى.

"Tidak ada sang pencipta untuk segala sesuatu baik dari benda ataupun perbuatan kecuali hanyalah Allah".

Dalam hadis disebut kan.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم" إن الله صانع كل صانع وصنعته رواه الحاكم والبيهقي من حديث حذيفة.

Nabi bersabda: "Sesungguhnya Allaah yang menciptakan orang yang berbuat dan perbuatannya".

Hadis riwayat imam Al hakim dan Al imam Al Baihaqi dari huzaifah .

قال الله تعالى" قل إن صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين.

Allah ta'la berfirman yang artinya: "Katakan lah wahai Muhammad sesungguhnya shalatku ibadahku binatang sembelihan (qurban) ku hidupku, wafatku semuanya milik Allaah ( yang menciptakan Allaah).

Seorang hamba hanya bisa usaha jika melakukan kebaikan maka akan dibalas dengan pahala , dan jika melakukan perbuatan yang buruk akan mendapatkan balasan berupa siksa, sebagaimana dalam Al Qur'an menetapkan KASB kepada hambanya .

( لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَیۡهَا مَا ٱكۡتَسَبَتۡۗ )

[Surat Al-Baqarah 286]

"Bagi setiap jiwa balasan baik dari setiap kebaikan yang ia lakukan dengan kasb-nya (memperoleh manfaat darinya) dan atas setiap jiwa balasan buruk atas keburukan yang ia lakukan dengan kasb-nya (terkena bahayanya)".(Q.S.al-Baqarah:286).

Dalil yang jelas dalam al-Qur'an tentang menetapkan KASB kepada hamba adalah .

قال الله تعالى" ومارميت إذ رميت ولكن الله رمى.

Alllah ta'ala berfirman: yang maknanya:"Kamu tidak bisa menciptakan melempar ,ketika melempar , akan tetapi Allaah yang menciptakan lemparan itu.

Ayat ini sangatlah jelas menetapkan KASB kepada nabi Muhammad dan menetapkan sang pencipta kepada Allaah. Manusia tidaklah dipaksa Karena keterpaksaan berlawanan dengan hukum ta'lifi (tuntutan) dan ini adalah golongan yang benar , berbeda dengan kelompok jabriyyah dan Qodari yah , dua kelompok ini sudah keluar dari jalur, Dikarenakan kolompok jabriyyah menyaqini manusia tidak memiliki usaha/kasb , dan kelompok qodariyya menyaqini manusia menciptakan perbuatan sendiri.

Ahsulnah wal jama'ah tengan tengah di antara kedua kelompok itu. Keyakinan Ahlusunah wal jama'ah adalah manusia memilki usaha dan memiliki kehendak akan tetapi kehendaknya dibawah kehendak Allaah dan diciotakan oleh Allaah. Ini yang disebut kelompok moderat dan i'tidal dan Al wasatiyyah.

TAFSIR SURAT AL ANFAL 17

فَلَمۡ تَقۡتُلُوهُمۡ وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ قَتَلَهُمۡۚ وَمَا رَمَیۡتَ إِذۡ رَمَیۡتَ وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ رَمَىٰ وَلِیُبۡلِیَ ٱلۡمُؤۡمِنِینَ مِنۡهُ بَلَاۤءً حَسَنًاۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِیعٌ عَلِیمࣱ

[Surat Al-Anfal 17]

Penjelasan: Ayat ini adalah ayat yang memperkuat adanya kasb bagi manusia. Bahwa membunuh dan melempar adalah kasb manusia dan ciptaan Allah ta'ala.

 فَلَمۡ تَقۡتُلُوهُمۡ وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ قَتَلَهُمۡۚ

Makna ayat ini, bukan kalian yang telah (menciptakan perbuatan) membunuh orang-orang musyrik, tetapi Allah lah yang (menciptakan perbuatan) membunuh terhadap orang-orang musyrik. Pada bagian awal, Allah menafikan penciptaan perbuatan membunuh dari umat Islam. Karena manusia hanya melakukan kasb berperang dan membunuh orang-orang musyrik. Pada bagian kedua, Allah menegaskan bahwa Allah lah yang menciptakan perbuatan membunuh yang dikasbkan umat Islam terhadap orang-orang musyrik. 

 وَمَا رَمَیۡتَ إِذۡ رَمَیۡتَ وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ رَمَىٰ

Makna ayat ini, bukan kamu (menciptakan perbuatan) melempar (debu ke arah mata orang-orang musyrik) ketika kamu (berkasb) melemparkan debu tetapi Allah lah yang (menciptakan perbuatan) melempar tersebut.

Pada bagian awal, Allah menafikan penciptaan perbuatan melempar debu dari Rasulullah yang telah melakukan kasb melempar. Pada bagian kedua, Allah menegaskan bahwa Allah lah yang menciptakan perbuatan melempar pada diri Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. 

Surat Al Anfal Ayat 17 ini terkait dengan perang Badar. Ketika itu jumlah umat Islam sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah orang-orang musyrik Quraisy. Dalam peperangan tersebut malaikat Jibril meminta kepada Nabi untuk melemparkan debu ke arah orang-orang musyrik. Debu itu dengan kehendak Allah sampai ke mata orang-orang musyrik, sehingga mereka tersibukkan dengan mata mereka, dan mengalami kekalahan. 

TAFSIR SURAT AL QAMAR 49

إِنَّا كُلَّ شَیۡءٍ خَلَقۡنَـٰهُ بِقَدَرࣲ

[Surat Al-Qamar 49]

Penjelasan: Para ulama menafsirkan ayat ini dengan dua penafsiran:

1. Bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini terjadi dengan ciptaan dan qodar Allah. Qodar artinya pengaturan sesuatu, sesuai dengan ilmu dan kehendak Allah yang azali. 

⛔️Waspadalah terhadap kelompok qodariyah! mereka mendustakan qodar, mereka meyakini bahwa ada makhluk yang terjadi tanpa dengan taqdir Allah.

Mendustakan qodar adalah kekufuran. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِي لَيْسَ لَهُمَا فِي الْإِسْلَامِ نَصِيبٌ الْمُرْجِئَةُ وَالْقَدَرِيَّةُ

"Dua kelompok dari ummatku yang keduanya tidak termasuk bagian dari Islam yaitu Al Qadariyah dan Murji'ah."  HR at Tirmidzi 

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

لِكُلِّ أُمَّةٍ مَجُوسٌ وَمَجُوسُ هَذِهِ الْأُمَّةِ الَّذِينَ يَقُولُونَ لَا قَدَرَ

"Setiap umat ada majusinya, dan majusinya umat ini adalah orang-orang yang mengatakan 'tidak ada qodar'. HR Abu Dawud 

Makna ayat di atas sejalan dengan firman Allah ta'ala:

 وَخَلَقَ كُلَّ شَیۡءࣲ فَقَدَّرَهُۥ تَقۡدِیرࣰا

[Surat Al-Furqan 2]

2. Bahwa semua makhluk - baik yang berada di alam bawah maupun yang berada di alam atas- diciptakan oleh Allah dengan memiliki ukuran.

Ayat ini semakna dengan firman Allah ta'ala:

وَكُلُّ شَیۡءٍ عِندَهُۥ بِمِقۡدَارٍ

[Surat Ar-Ra'd 8]

⛔️Berdasarkan ayat ini, tidak boleh diyakini bahwa Allah memiliki ukuran - baik kecil maupun besar-.

Keyakinan bahwa Allah memiliki ukuran menjerumuskan seseorang pada dua akidah menyimpang, yaitu:

1. Tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya) dalam hal sama-sama memiliki ukuran. Akidah tasybih adalah akidah yang bertentangan dengan prinsip ajaran Islam.

2. Kayakinan bahwa Allah itu lemah/tidak Maha Kuasa. 

Logikanya:

  • Sesuatu yang memiliki ukuran pasti membutuhkan pada yang menjadikannya pada ukuran tersebut, karena sesuatu tidak menjadikan ukurannya sendiri.
  • Sesuatu yang membutuhkan pada yang lain berarti lemah, dan sesuatu yang lemah bukanlah Tuhan. 

حب التناهي شطط # خير الأمور وسط.

والله أعلم وأحكم 

الله موجود بلا مكان

Allaah Ada Tanpa Tempat

Posting Komentar untuk "Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 286"