Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Imam Syafi'i Mendatangi Imam Ahmad bin Hanbal

Ada sebuah kisah yang begitu banyak pelajaran di dalam kisah tersebut. yaitu kisah ketika Imam Syafii berkunjung ke rumah Imam Ahmad bin Hanbal


زار الإمام الشافعي- رحمه الله تعالى- الإمام أحمد بن حنبل- ذات يوم في داره ، -وكانت للإمام أحمد -ابنة صالحة- تقوم الليل -وتصوم النهار- وتحب أخبار الصالحين والأخيار ،- وتود أن ترى الشافعي- لتعظيم أبيها له ،- فلما زارهم الشافعي- فرحت البنت بذلك ، - طمعاً أن ترى أفعاله -وتسمع مقاله .

Pada suatu hari, Imam Syafi'i _semoga Allaah Ta'ala merahmatinya_ berkunjung bersilaturrohim ke rumah Imam Ahmad bin Hanbal. Artinya ini adalah kedua imam ini hidup dalam satu kurun yang sama.

Imam Ahmad bin Hanbal mempunyai seorang putri yang sholihah; yang kebiasaannya kalau malam beribadah, ketika siang berpuasa dan kebiasaannya menyukai kisah orang-orang shalih.

Putri beliau ini ingin sekali melihat Al lmam As Syafi'i secara langsung sebab sang ayahnya sangat menghormatinya.

Ketika Imam Syafi'i berkunjung ke kediaman mereka, sang putri ini merasa sangat senang sekali dan berharap bisa melihat apa saja yang di kerjakan imam Syafi'i serta mendengar fatwa-fatwanya. 

وبعدما- تناول طعام- العشاء -قام الإمام أحمد - إلى صلاته -وذكره ، - والإمام الشافعي- مستلقٍ على ظهره ، - والبنت - ترقبه إلى الفجر ،- وفي الصباح- قالت- بنت الإمام أحمد- لأبيها 

يا أبتاه ... أهذا هو الشافعي- الذي كنت- تحدثني عنه ؟

قال : نعم - يا ابنتي .

Setelah selesai keluarga Imam Ahmad dan Imam Asy Syafi'i makan malam bersama, Imam Ahmad bin Hanbal bergegas menuju tempat sholat untuk melakukan sholat dan dzikir, Sedangkan Al Imam Syafi'i hanya berbaring tiduran terlentang, ketika itu sang putri selalu mengawasi Imam Syafi'i sampai fajar.

Kemudian di pagi harinya, sang putri berkata kepada ayahnya: "wahai ayahku... Apakah benar dia ini adalah seorang yang bernama Al Imam Syafi'i yang engkau ceritakan padaku dulu?"

Imam Ahmad bin Hanbal : "benar sekali anakku .." 

فقالت : سمعتك - تعظم الشافعي - وما رأيت - له هذه الليلة .. لا صلاة  - ولا ذكراٍ- ولا ورداً؟

وقد لا حظت عليه - ثلاثة أمور- عجيبة ، قال : وما هي-  يا بنية ؟

قالت : أنه عندما قدمنا له - الطعام أكل كثيراً - على خلاف ما سمعته - عنه ،- وعندما دخل الغرفة-  لم يقم ليصلي- قيام الليل ، وعندما صلى بنا- الفجر صلى من غير- أن يتوضأ .

Sang Putri: "aku mendengar bahwa engkau menghormati Imam Syafi'i, namun apa yang telah aku lihat tadi malam bahwa dia...tidak melaksanakan sholat malam (sholat Sunnah), tidak berdzikir dan tidak pula wirid? dan aku juga melihat ada 3 hal yang aneh terhadapnya".

Imam Ahmad bin Hanbal : "apa saja 3 hal itu, wahai anakku?" 

Sang Putri: "ketika kita sajikan makanan kepada beliau Al Imam Syafi'i, beliau justru telah makan banyak sekali dan ini berbeda dengan apa yang telah aku dengar. Dan kemudian, ketika masuk kamar, dia tidak beribadah sholat malam (sholat malam sunnah). Dan Saat ketika sholat subuh berjamaah dengan kita, dia sholat tanpa wudlu."

فلما طلع النهار- وجلسا للحديث ذكر- الإمام أحمد- لضيفه- الإمام الشافعي- ما لاحظته- ابنته ، فقال -الإمام الشافعي رحمه الله :

يا أبا محمد- لقد أكلت كثيراً لأنني -أعلم أن طعامك- من حلال ،- وأنك كريم وطعام الكريم دواء ،- وطعام البخيل داء ،  - وما أكلت لأشبع وإنما لأتداوى بطعامك -، وأما أنني- لم أقم الليل فلأنني -عندما وضعت- رأسي لأنام نظرت- كأن أمامي الكتاب- والسنة -ففتح الله عليّ باثنتين - وسبعين مسألة- من علوم الفقه- رتبتها في منافع المسلمين ،- فحال التفكير بها - بيني وبين قيام- الليل- ،

Ketika agak siang dan mereka berbincang-bincang, Imam Ahmad bin Hanbal berkata kepada Imam Syafi'i tentang apa yang telah dilihat oleh putrinya, lalu Imam Syafi'i -semoga Allaah Ta'ala merahmatinya- berkata: 

"Wahai aba Muhammad, aku memang semalam telah banyak makan karena aku tahu bahwa makananmu adalah halal dan engkau adalah orang mulia, sedangkan makanan orang mulia adalah obat, kalau makanan orang bakhil adalah penyakit, jadi, aku makan bukan untuk mengenyangkan perut, akan tetapi untuk berobat dengan makananmu. 

Adapun semalam aku tidak sholat malam, hal itu dikarenakan ketika aku melatakkan kepalaku untuk sekedar tiduran, aku melihat seolah-olah al Qur'an dan Hadits berada di depanku, kemudian Allaah Ta'ala membukakan kepadaku 72 masalah ilmu fiqih yang ku susun untuk kemaslahatan muslimin, maka memikirkan ilmu inilah yang menghalangi antara diriku dan sholat malam. 

وأما أنني صليت بكم الفجر بغير وضوء ، فوالله ما نامت عيني حتى أجدد الوضوء . لقد بقيت طوال الليل يقظاناً ، فصليت بكم الفجر بوضوء العشاء . ثم ودّعه ومضى .

فقال الإمام أحمد لابنته : هذا الذي عمله الشافعي الليلة وهو نائم ( أي مستلقٍ ) أفضل مما عملته وأنا قائم .

Adapun ketika sholat subuh berjamaah dengan kalian aku tidak wudhlu, maka demi Allaah Ta'ala tidaklah kedua mataku tertidur hingga aku butuh memperbaharui wudhlu. Semalam suntuk aku terjaga, jadi aku sholat subuh bersama kalian dengan wudhu sholat Isya' ." 

Kemudian setelah perbincangan selesai, Al Imam Syafi'i berpamitan dan pulang. 

Imam Ahmad bin Hanbal berkata kepada putrinya: "yang di kerjakan oleh Al Imam Syafi'i semalam dalam keadaan tiduran itu lebih utama daripada apa-apa yang kita kerjakan sambil sholat malam ."  

Sumber: dalam kitab Al Bujairami 'alal Khatib.

Posting Komentar untuk "Kisah Imam Syafi'i Mendatangi Imam Ahmad bin Hanbal"