Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hijrahnya Nabi Membawa Berkah Bagi Dunia

Hijrah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam atau yang dikenal dengan sebutan hijrah, bukanlah tentang pelarian atau melarikan diri dari pembunuhan, bukan pula tentang rasa takut atau mundur dari perintah halal dan haram. Justru dilakukannya Hijrah adalah perintah dari Allah dan dalam rangka taat kepada perintah Allah.


Ketahuilah bahwa kekuatan para Nabi adalah setara dengan 40 orang laki-laki terkuat di bumi. Sehingga hijrahnya nabi adalah perintah Allah. Seandainya Allah tidak memerintahnya untuk hijrah maka nabi pun tidak akan hijrah.

Disebutkan hijrah nya nabi dan para sahabatnya adalah pemutus antara Haq dan batil, memperjelas kecintaan kepada Allah dan rosul-Nya bagi yang mengikutinya, hingga kerelaan meninggalkan tanah kelahiran, harta benda, bapak atau ibu, istri atau suami, anak, keluarga, tetangga, teman yang tidak mau beriman kepada Allah dan rosul-Nya. Mereka orang yang beriman rela berpisah dan meninggalkan semua itu demi menjalankan perintah Allah untuk hijrah.

Sejarah Hijrah

Setiap kali memasuki tahun baru hijriyah kita selalu diingatkan pada peristiwa besar dan bersejarah, yaitu hijrahnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari Makkah al Mukarramah menuju Yatsrib yang kemudian dirubah namanya dengan al Madinah al Muawwarah.

Peristiwa hijrah adalah awal kejayaan Islam, berawal dari sinilah Islam menyebar dan meluas ke seluruh penjuru dunia. Mulai dari peristiwa inilah Rasulullah mulai meletakkan dasar-dasar bermasyarakat dan bernegara. Sehingga pada hari ini bentuk negara dan masyarakat yang dibangun nabi tersebut menjadi percontohan bagi masyarakat yang modern dan beradab.

Peristiwa hijrah dimulai ketika Islam mulai menyebar luas di Madinah, maka para sahabat Nabi yang senantiasa mendapat perlakuan tidak baik dari orang-orang musyrik, mereka meminta izin kepada nabi untuk hijrah ke Madinah. Kemudian Nabi memberi izin pada mereka untuk hijrah, sehingga secara berangsur-angsur dan bergelombang umat Islam berangkat berhijrah ke madinah.

Orang yang pertama kali hijrah adalah Abu Salamah saudara Nabi sesusuan. Sehingga kemudian orang yang tinggal di Makkah tersisa Rasulullah, Abu Bakar as Shiddiq dan Ali bin Abi Thalib al Murtadha, orang yang dipenjara dan orang yang sakit. 

Adapun sebab Hijrahnya Nabi ke Madinah adalah bahwa ketika orang-orang Musyrik Quraisy melihat orang-orang yang telah masuk Islam berhijrah ke Madinah dengan membawa serta keluarga dan anak-anak mereka, maka mereka (orang kafir) khawatir Rasulullah akan juga keluar dari Makkah untuk hijrah ke Madinah, sehingga umat Islam menjadi sangat kuat dan membahayakan kedudukan mereka. Orang musyrik Quraisy selanjutnya berkumpul untuk bermusyawarah tentang masalah itu, ketika itu datanglah iblis dalam bentuk orang tua dari Nejd yang selalu membantah pendapat setiap orang yang hadir, sampai kemudian Abu Jahal berpendapat: Kita ambil dari setiap kabilah anak muda dengan sebuah pedang, mereka memukulkannya secara bersama-sama pada Muhammad, sehingga darahnya menyebar pada semua kabilah dan Banu Abdi Manaf tidak dapat memerangi semua kabilah dan rela dengan kematiannya”. Kemudian Iblis itu mengatakan: “inilah pendapat yang tepat”.

Mengetahui hal tersebut kemudian Jibril memberitahukannya pada Nabi, dan pada malam itu nabi tidak tidur di tempat tidurnya, dan memerintahkan Ali untuk tidur dan berselimut dengan selimut nabi.

Ketika itu anak-anak muda musyrikin telah berkumpul di depan pintu rumah Nabi. Kemudian Nabi mengambil segenggam tanah dengan membaca surat Yasin sampai pada ayat 9. Dan melemparkan tanah itu pada kepala para pemuda musyrikin tersebut, sehingga mereka tidak dapat melihat keluarnya Rasulullah dari rumah.

Selanjutnya Nabi menuju ke rumah Abu Bakar untuk mengajaknya bersama-sama berhijrah ke Madinah.

إِلَّا تَنصُرُوهُ فَقَدۡ نَصَرَهُ ٱللَّهُ إِذۡ أَخۡرَجَهُ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ ثَانِیَ ٱثۡنَیۡنِ إِذۡ هُمَا فِی ٱلۡغَارِ إِذۡ یَقُولُ لِصَـٰحِبِهِۦ لَا تَحۡزَنۡ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَاۖ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِینَتَهُۥ عَلَیۡهِ وَأَیَّدَهُۥ بِجُنُودࣲ لَّمۡ تَرَوۡهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ ٱلسُّفۡلَىٰۗ وَكَلِمَةُ ٱللَّهِ هِیَ ٱلۡعُلۡیَاۗ وَٱللَّهُ عَزِیزٌ حَكِیمٌ

[Surat At-Taubah 40]

"Jika kalian (orang-orang munafiq) tidak mau menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir membuat nabi seakan-akan terpaksa keluar (dari Makkah), sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada di dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya (Abu Bakr), jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah menolong kita, maka Allah menurunkan ketenangannya kepadanya (Abu Bakr) dan Allah telah memperkuat (Muhammad) dengan tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu (pada perang badar), dan Dia menjadikan kalimah orang-orang kafir itu rendah dan kalimah Allah itulah yang tinggi, Allah maha perkasa dan maha bijaksana"

Pada ayat 40 dari Surat At-Taubah berarti: Nabi berkata kepada sahabatnya agar tidak bersedih hati, karena mereka mendapat pertolongan dari Allah.” Sahabat yang disebutkan dalam ayat ini adalah Abu Bakar as-Siddiq. Ayat ini tidak berarti bahwa Allah hadir secara fisik bersama mereka di dalam gua, karena Islam menyatakan bahwa Allah ada tanpa tempat. Sebaliknya, makna sebenarnya dari ayat ini adalah bahwa Allah menolong mereka dan memberi mereka kemenangan atas musuh-musuh mereka.

Allah Ta'ala menyelamatkan Nabi dengan jaring laba-laba yang paling lemah. Seekor laba-laba membuat jaringnya di sekitar pintu masuk gua tempat Nabi berada. Di dekatnya, dua ekor burung merpati telah bertelur, dan atas kehendak Allah, Nabi tidak terlihat oleh para pemuda musyrikin. Sementara orang-orang beriman menunggu dengan sabar di Madinah untuk kedatangan Nabi tercinta mereka ke negeri mereka. Sebagian dari mereka pergi ke pinggiran Madinah setiap hari untuk menunggunya, yang lain memanjat pohon untuk melihat apakah mereka dapat melihatnya datang dari kejauhan.

Pada tengah hari yang sangat hangat, kaum Ansar keluar dalam banyak kelompok ke pinggiran Madinah seperti biasa, mengharapkan kedatangan Nabi. Mereka mendengar salah seorang dari mereka berteriak keras dan berkata: "orang yang kalian tunggu telah tiba". Dengan penuh semangat, ratusan orang bergegas keluar untuk menyambut dan memberi salam kepada junjungan mereka, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, sambil melantunkan lantunan ayat suci Al-Qur'an.

Posting Komentar untuk "Hijrahnya Nabi Membawa Berkah Bagi Dunia"