Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Bentuk Jin

Ketahuilah bahwa tubuh Jin merupakan benda yang tidak bisa di pegang oleh tangan, di saat Jin berada dalam bentuk aslinya maka manusia tidak akan melihat mereka, Allah berfirman tentang iblis dan keturunannya:

{إِنَّهُۥ یَرَاكُمۡ هُوَ وَقَبِیلُهُۥ مِنۡ حَیۡثُ لَا تَرَوۡنَهُمۡۗ}

[Surat Al-A'raf: 27]

Maknanya: "Dia beserta keturunannya melihat kamu, sementara kamu tidak melihatnya"


Meskipun begitu wajib percaya bahwa mereka ada, karena adanya mereka telah ditetapkan dalam Al-Qur'an dan Hadist, maka barang siapa yang mengingkari keberadaan mereka artinya dia tidak beriman kepada Al-Qur'an, dia tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya.

Allah memberikan Jin kemampuan untuk menjelma ke dalam berbagai wujud (bentuk)yang berbeda-beda, Allah juga menjadikan pada mereka Syahwat makan dan minum serta berhubungan badan, mereka makan, minum dan menikah serta berketurunan dan mereka tidak tidur.

Seorang Jin dari awal dilahirkan dia sudah menjadi orang yang Mukallaf, iblis adalah bapak (moyangnya) para jin, Allah menciptakan iblis sebelum Nabi Adam, Allah menciptakan iblis dari nyala api yang murni.

Dari sayyidah 'Aisyah bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"خلقت الملائكة من نور وخلق الجان من مارج من نار وخلق آدم مما وصف لكم"

"Para malaikat diciptakan dari cahaya, dan para Jin diciptakan dari nyala api, dan Nabi Adam diciptakan dari apa yang telah di sifatkan kepada kalian" [H.R. Muslim].

Dari sini dapat diketahui bahwa para Malaikat dan Jin tidak berasal dari jenis yang sama, Iblis bukanlah Malaikat dan bukan pimpinan para Malaikat, Iblis adalah seorang yang kafir dari kalangan Jin, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur'an:

{ وَإِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلَائكَةِ ٱسۡجُدُوا۟ لِآدَمَ فَسَجَدُوۤا۟ إِلَّاۤ إِبۡلِیسَ أَبَىٰ وَٱسۡتَكۡبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلۡكَافِرِینَ }

[Surat Al-Baqarah: 34]

yang maknanya: "Ketika Allah perintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Nabi Adam sebagai sujud penghormatan, mereka pun bersujud, melainkan iblis dia enggan (tidak mau) dan malah menyombongkan diri dan ia termasuk orang-orang yang kafir kepada Allah".

Dalam kalangan Jin terdapat orang yang bertakwa kepada Allah, juga yang Fasiq (ahli maksiyat) dan juga yang Kafir, dan tidak terdapat dari mereka para Nabi, para Nabi hanya ada di kalangan manusia, dan para Nabi Ini juga merupakan Nabi untuk golongan Jin.

Adapun para Syaitan maka mereka adalah orang-orang kafir dari kalangan Jin, diantara mereka ada yang dikatakan sebagai Qorin yang ditugaskan untuk selalu bersama seorang manusia semenjak manusia ini dilahirkan.

Qorin ini akan masuk ke dalam dadanya tanpa ia merasakan hal tersebut, Lalu memberinya was-was dan mengajaknya kepada keburukan, Adapun Qorinnya seorang Nabi maka dia tidak mampu masuk ke tubuh Nabi tersebut, dia hanya bisa berkeliling di sekitar Nabi tersebut dan mencoba memberi was-was dari jauh.

Syaithan tidak mampu untuk membuat para Nabi dan para Wali tenggelam dalam kemaksiatan, Adapun Qorinnya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam maka dia telah masuk Islam sebagaimana Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

"إِلاَّ أن الله أعانني عليه فأسلم فلا يأمرني إلا بخير"

"Namun Qorin yang ada denganku telah Allah berikan bantuan kepadaku atasnya, sehingga Ia masuk Islam, maka dia tidak menyuruhku kecuali kepada kebaikan"

Syaithan itu memiliki obrolan yang tersembunyi dalam Jiwa manusia di dalam dadanya, namun tidak terdengar oleh telinga, ia akan mengajak jiwa orang tersebut berbicara, jiwa itu akan memahami pembicaraan tersebut, namun Syaithan tidak mampu untuk mengetahui sesuatu yang ghaib, dia tidak tahu apa yang dibicarakan oleh seseorang dalam dirinya.

Qorin akan selalu bersama seseorang itu hingga wafatnya, siang dan malam, jika seorang hamba tertidur maka Qorin tersebut akan berada di dalam pangkal hidungnya, lalu ketika ia terbangun Qorin akan kembali ke arah dadanya, makanya disunahkan bagi seseorang ketika ia bangun tidur, Jika ia berwudhu agar melakukan "Istyinsyaq" secara sempurna (memasukkan air kehidung hingga pangkal hidung) hal tersebut bisa menghilangkan bekas dari bermalamnya Qorin di tempat itu, Kecuali jika ia sedang berpuasa maka tidak dianjurkan baginya melakukan hal tersebut.

Terdapat di antara Qorin yang selalu mengganggu seorang Muslim dalam Shalatnya, Qorin ini dinamakan dengan khinzab, dari Sayyidina Utsman bin abi al-'ash ast-tsaqafy bahwasanya dia mendatangi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lalu berkata:

"يا رسول الله إن الشيطان حال بيني وبين صلاتي وقراءتي"

"Wahai Rasulullah sesungguhnya Syaithan menggangguku dalam salatku dan dalam bacaanku",

Nabi pun mengatakan kepadanya:

"ذاك شيطان يقال له خنزب فإذا أحسسته فتعوذ بالله من شرّه واتفل على يسارك ثلاثا

"Itu adalah Syaithan yang dinamakan dengan Khinzab, maka jika kau merasakan hal tersebut berlindunglah kepada Allah dari keburukannya (dengan membaca taawwudz) lalu meludahlah ke arah kirimu tiga kali" [H.R. Ahmad].

Dan dari Ubay bin ka'ab dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bahwasanya beliau bersabda:

"إن للوضوء شيطانا يقال له الولهان فاتقوا وسوسة الماء"

"Sesungguhnya (ketika) berwudhu terdapat Syaithan (yang menganggu) yang dinamakan dengan Al-Walhan, jagalah diri kalian dari merasa was-was disebabkan masalah air" [H.R At-Tirmidzi]

Tidak semestinya seseorang memperturutkan was-wasnya, justru harusnya ia memohon kepada Allah agar hal tersebut hilang darinya, kemudian hendaklah ia memalingkan diri dari itu, dan berusaha memutusnya dengan menyibukkan diri dengan hal lain, agar dia tidak merasa hidupnya terganggu dan semestinya dia tidak selalu duduk sendirian akan tetapi dia berusaha duduk (dekat) bersama orang- orang soleh.

Posting Komentar untuk "Bagaimana Bentuk Jin"