NEWS

Jangan Biarkan Layar mengubah Wajahmu dan Anakmu

 Pada zaman ini, zaman serba teknologi AI (artificial intelegency), kecerdasan buatan, yang sudah merambah ke beberapa aplikasi seperti meta, twitter (sekarang x), google (chatgpt dan koloninya), tiktok dan lain sebagainya, semua sudah bisa di tangkap layar dan bisa secara cepat berubah dan dimodifikasi oleh layar tersebut. 


Ketika layar (baik dari hp atau komputer) telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, bahwa sekarang ini, cahaya layar memenuhi wajah anak-anak, yang menurut tetangga saya menamakannya (setan gepeng), telah merubah perilaku anak-anak zaman sekarang. Anak-anak dulu bermain, berlarian dengan teman-temannya, sekarang mengejar titik semu di depan layar bersinar dengan permainan elektronik. 

Mata polos yang dulu berkilat karena tingginya rasa ingin tahu dari apa yang dilihatnya, sekarang berkilat karena pantulan cahaya layar yang tidak mengenal belas kasih sayang. Ketagihan ponsel dan permainan elektronik tidak lagi sekedar hiburan atau cara mengisi waktu, tetapi sekarang telah merubah dan berubah menjadi kebiasaan yang menguras energi dan waktu, dan parahnya mengambil masa kecil anak-anak yang seharusnya adalah masa pertumbuhan dengan permainan dan pergaulan sesama anak-anak. Tanpa disadari oleh orangtua, anak-anak sudah menjadi candu terhadap gawai yang mudah didapatkan ini, yang pada awalnya adalah karena tuntutan orangtua agar menjadi tenang di rumahnya. 

Keingingan ketenangan sejenak di rumahnya ini, tanpa disadari pula telah mengubah menjadi kebiasaan yang menjadikan anak anak terpuruk mentalnya, cara berpikirnya, ketidak ingin tahuan terhadap sesuatu yang baru, dan sikap egois terbentuk secara tanpa sadar karena ponsel. Sikap acuh tak acuh, hilangnya empati terhadap sesama, tidak tumbuh kasih sayang terhadap sesama. Inilah kerugian besar yang menjelma kepada anak anak kita sekarang ini. Kerugian besar yang tidak terlihat oleh mata.

Selain itu, perilaku anak menjadi berubah buruk, interaksinya dengan tetangga, dengan temannya, dengan orang sekitar menjadi berkurang, kemampuan fokusnya menurun, kemampuan belajarnya melemah, dan kemampuan imajinasinya berkurang. Di wajahnya tampak lelah, semangatnya memudar seolah ia tumbuh sebelum waktunya. Layar yang awalnya menghiburnya, justru menjadi pencuri kehidupannya, mencuri kemampuannya berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik, dan juga menanamkan kesendirian yang sunyi dalam dirinya.

Permainan elektronik, game-game yang dimainkan meskipun mengandung kesenangan, tetapi, dapat menjadikan kecanduan secara mental dan perilaku pada diri anak, hingga membuatnya hilang kendali atas waktu dan emosi. Mereka menjadi mudah marah, mudah emsoi, kurang sabar, dan tidak mau susah payah dalam meraih sesuatu, tidak mampu menunggu, serta tidak mengenal nikmatnya pencapaian nyata. 

Oleh karena itu, wahai ayah dan bunda, jangan biarkan anaka anak kita terbuai, tercuri wajah anak anak karena ponsel. Tercuri Masa kecil anak anak kita karena tidak bermain sesama temannya. Berikan anak anak kita bermain sungguhan seperti berlarian, berdialog, menggambar, dan semacamnya. Biasakan mereka hidup tidak dengan layar handphone, jangan biarkan hidupnya terus di depan layar. Karena wajah manusia lebih berharga dari sekedar wajah karakter secara virtual. 

Tetapkan batasan anak secara jelas, dan awasi penggunaannya dalam memakai gawai, dan temani mereka dengan permainan yang jelas dan nyata. Dan lakukan aktifitas yang menjauhkan mereka dari ketergantungan dengan ponsel mereka. Jangan berikan ponsel sebelum waktunya. Sebab anak tidak membutuhkan ponsel untuk tenang, tetapi membutuhkan kasih sayang dari orangtuanya. Mereka membutuhkan perhatian dan komunikasi dengan orangtuanya untuk tumbuh dan berkembang. 

Wahai orangtua, hari ini kita lakukan kepada anak anak, maka suatu saat nanti akan ditiru oleh anak anak kelak ketika mereka mempunyai anak. Maka pastikan berikan hal yang bermanfaat dan membuatnya bertumbuh dengan baik dengan ilmu dan yang lebih penting adalah ilmu agama, agar bisa shalat, puasa, dan hal yang lebih penting adalah bisa mendoakan orangtuanya kelak ketika kita sudah tiada.

لا تجعل الشاشات تغيّر ملامح طفلك في زمنٍ أصبحت فيه الشاشات جزءًا من تفاصيل حياتنا اليومية، نرى وجوه أطفالٍ صغارٍ يضيئها ضوء الهاتف أكثر مما تضيئها ضحكات اللعب أو دفء العائلة. الطفل الذي كان يركض في الحديقة، أصبح يركض خلف نقاطٍ وهمية في لعبة إلكترونية، والعيون البريئة التي كانت تلمع بالفضول، أصبحت تلمع بانعكاس شاشة لا ترحم. إدمان الموبايل والألعاب الإلكترونية لم يعد مجرد تسليةٍ أو وسيلةٍ لتمضية الوقت، بل تحول إلى عادةٍ تستنزف طفولة الأبناء دون أن يشعر الأهل. يبدأ الأمر بلحظة صمتٍ يطلبها الوالدان، فيُعطى الهاتف للطفل "كي لا يزعج"، ثم شيئًا فشيئًا، يصبح الهاتف صديقه الأقرب، ووسيلته الوحيدة للشعور بالسعادة. لكن خلف تلك السعادة اللحظية، هناك خسارات كبيرة لا تُرى بالعين المجردة. يتغير سلوك الطفل، يقل تفاعله مع من حوله، يفقد حسّ التركيز، ويضعف خياله. تظهر على وجهه ملامح الإرهاق، وتبهت حيويته وكأنه يكبر قبل أوانه. فالشاشة التي تُسلّيه، تسحب منه تدريجيًا قدرته على التواصل، وتزرع بداخله عزلة صامتة. الألعاب الإلكترونية، رغم ما تحمله من متعة، قد تخلق لدى الطفل حالة من الإدمان النفسي والسلوكي، تجعله يفقد السيطرة على وقته ومشاعره. يصبح سريع الغضب، قليل الصبر، لا يحتمل الانتظار، ولا يعرف متعة الإنجاز الحقيقي بعيدًا عن “المستويات” و“النقاط”. أيها الأب، أيتها الأم، لا تجعلوا الشاشات تسرق ملامح الطفولة من وجوه أبنائكم. اجعلوا لهم وقتًا للّعب الحقيقي، للركض، للرسم، للحوار. عودوهم على أن الحياة ليست داخل شاشة، وأن وجوه الناس أهم من وجوه الشخصيات الافتراضية. ضعوا حدودًا واضحة لاستخدام الأجهزة، وشاركوهم أنشطة تبعدهم عنها دون أن يشعروا بالحرمان. فالطفل لا يحتاج هاتفًا ليهدأ، بل يحتاج حنانًا واهتمامًا ليزدهر. تذكّروا دائمًا: كل دقيقة يقضيها الطفل أمام الشاشة، هي دقيقة تُخصم من طفولته. فاحموا ملامحه قبل أن تذوب تحت ضوءها البارد.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar