Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Anjuran Menikah di Bulan Syawal

Anjuran Menikah di Bulan Syawwal


Menikah di Bulan Syawal mengikuti sunnah Rasul

 فقد روى مسلم فى صحيحه  عن عائشة رضي الله عنها قالت: ( تزوجني رسول الله صلى الله عليه وسلم في شوال وبنى بي في شوال)

Imam Muslim telah meriwayatkan dalam kitab shahihnya dari Aisyah Rodiallahu 'anha ia berkata: (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahiku pada bulan Syawal, dan mulai berumah tangga bersamaku pada bulan Syawal)

Sebab penamaan bulan Syawwal dengan Syawwal karena mengambil dari

شالت الإبل بأذنابها إذا حملت

Unta mengangkat ekor-ekor mereka apabila mereka mengandung

Menurut pendapat yang lain (قيل)

Syawal (شوال) berasal dari kata Syala Yasyulu (شال  يشول) yang berarti naik atau meninggi.

Oleh karena itu orang-orang Jahiliyah mereka membenci apabila melangsungkan pernikahan pada bulan itu, karena mengandung makna mengangkat dan tinggi kemudian dihapus setelah datangnya Islam.

Leluhur asli bangsa arab (العرب العاربة) mereka mengistilahkan bulan Syawwal dengan nama bulan Wa'il (وَعِلٌ), akan tetapi ini tidak digunakan (السفر المكرم فى فضائل شهر المحرم للشيخ جميل حليم، ص ١٠).

Pada bulan ini juga, kedudukan dan derajat kaum Muslimin meninggi, karena telah melewati bulan ujian dan ibadah selama Ramadhan. Syawal merupakan bulan pertama pembuktian nilai-nilai takwa.

Selain itu disunnahkan untuk berpuasa 6 hari pada bulan Syawwal, juga disunnahkan melakukannya setelah lebaran (yakni tanggal 2 syawwal), jika memisahkannya tetap memperoleh kesunnnahan yang terpenting puasa 6 hari di bulan Syawwal. 

Telah diriwayatkan dari Abu Ayyub al-Anshari bahwa Rasulullah sollallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر» رواه مسلم

"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan berpuasa enam hari bulan Syawwal maka pahalanya seperti puasa Dahr (puasa setahun penuh selain hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa)" H.R. Muslim.

Posting Komentar untuk "Anjuran Menikah di Bulan Syawal"