Tafsir Ayat Aqidah Surat Al-Hujurat 14
TAFSIR AYAT AQIDAH 60
قَالَتِ ٱلۡأَعۡرَابُ ءَامَنَّاۖ قُل لَّمۡ تُؤۡمِنُوا۟ وَلَـٰكِن قُولُوۤا۟ أَسۡلَمۡنَا وَلَمَّا یَدۡخُلِ ٱلۡإِیمَـٰنُ فِی قُلُوبِكُمۡۖ وَإِن تُطِیعُوا۟ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ لَا یَلِتۡكُم مِّنۡ أَعۡمَـٰلِكُمۡ شَیۡـًٔاۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورࣱ رَّحِیمٌ
"Orang-orang Arab Badui berkata, "kami telah beriman", katakanlah kepada mereka, "kalian belum beriman, tetapi katakanlah, "kami telah tunduk, *karena keimanan belum masuk ke dalam hatimu*. Dan jika kalian taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amal kalian, sungguh Allah maha Pengampun, maha Penyayang".
*Penjelasan*:
Ayat ini menjelaskan bahwa sekedar perkataan "saya adalah mukmin" tidak cukup untuk seseorang disebut sebagai seorang mukmin, tetapi keimanan juga harus masuk dalam hati.
Ayat ini terkait dengan bani Asad, mereka menyatakan diri beriman kepada Rasulullah ﷺ dengan lisannya pada musim paceklik untuk mencari sedekah pada umat Islam, tetapi hati mereka tidak beriman kepada Rasulullah ﷺ.
Ayat ini membuka kedok bani Asad ini, dengan turunnya ayat ini Rasulullah ﷺ menjadi tahu hakekat mereka, karena sebelumnya Rasulullah tidak mengetahui hakekat dari mereka. Allah membantah mereka, bahwa *iman itu bukan sekedar ucapan tetapi iman juga harus masuk dalam hati*.
Karena itu lafadz اسلمنا dalam ayat ini bukan berarti "kami telah beragama Islam", tetapi maknanya adalah استسلمنا "kami menyerah dan tunduk, (karena terpaksa)".
Lafadz اسلمنا dalam ayat tersebut harus dimaknai secara bahasa, karena jika tidak maka akan mengindikasikan bahwa Iman dan Islam berbeda. Padahal iman dan Islam adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, Islam adalah Iman dan Iman adalah Islam, mukmin itu Muslim dan Muslim itu mukmin. Tidak ada seorang mukmin tetapi tidak muslim atau sebaliknya.
*Waspadalah*:
Terhadap sebagian kelompok yang berdasarkan ayat tersebut, mereka membedakan antara Islam dan Iman. Sehingga sebagian mereka menyebut orang-orang Islam yang bertawassul dengan nabi atau wali sebagai muslim tetapi bukan mukmin. Na'udzubillah. Mereka mengkafirkan orang islam yang melakukan tawassul. Berhati-hatilah!!
*Catatan*:
Secara bahasa iman adalah التصديق (membenarkan) sedangkan secara istilah iman adalah membenarkan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ.
Islam secara bahasa adalah الاستسلام والانقياد (menerima, pasrah dan tunduk), sedangkan secara istilah Islam adalah tunduk terhadap ajaran yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ.
Al Imam Abu Hanifah Radliyallahu anhu berkata:
لا يكون إيمان بلا اسلام ولا اسلام بلا إيمان فهما كالظهر مع البطن
"Tidak ada iman tanpa Islam dan tidak ada Islam tanpa iman, keduanya seperti punggung dan perut"
Allah ta'ala berfirman:
فَأَخۡرَجۡنَا مَن كَانَ فِیهَا مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِینَ فَمَا وَجَدۡنَا فِیهَا غَیۡرَ بَیۡتࣲ مِّنَ ٱلۡمُسۡلِمِینَ
[Surat Adz-Dzariyat 35 - 36]
"Lalu kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di dalamnya (negeri kaum Luth) itu, maka Kami tidak mendapati di dalamnya (negeri itu), kecuali sebuah rumah dari orang-orang muslim".
*Dalam ayat ini Allah mensifati kaum nabi Luth yang beriman dengan dua sebutan sekaligus, yaitu mukmin dan Muslim*. Ini membuktikan bahwa Iman dan Islam itu bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.