Tafsir Ayat Aqidah Surat Al-Baqarah 45
TAFSIR AYAT AQIDAH 59
وَٱسۡتَعِینُوا۟ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ وَإِنَّهَا لَكَبِیرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلۡخَـٰشِعِینَ
"Dan mintalah tolong kalian dengan sabar dan sholat, dan sesungguhnya sholat itu benar-benar berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'".
*Penjelasan*:
Ayat ini memerintahkan orang-orang yang beriman bahwa jika mereka *memiliki hajat atau sedang menghadapi banyak permasalahan atau musibah* hendaknya mereka meminta tolong (isti'anah) dengan sabar dan sholat. Sebagian ulama menafsirkan sabar dengan puasa.
Ayat ini adalah dalil tentang bolehnya Istighotsah dengan selain Allah.
Karena istighotsah adalah bagian dari isti'anah (minta tolong), namun Istighotsah lebih khusus dari isti'anah. Karena Istighotsah artinya:
طلب الغوث عند الضيق
"meminta pertolongan ketika dalam keadaan sempit dan terjepit".
*Istighotsah pasti isti'anah dan isti'anah belum tentu Istighotsah.*
Ayat di atas memerintahkan beristi'anah (termasuk di dalamnya Istighotsah) dengan sabar (seperti puasa) dan sholat. Sementara sabar (puasa) dan sholat adalah selain Allah (makhluk, ciptaan Allah).
Jika isti'anah dengan sabar (puasa) dan sholat diperbolehkan, maka istighotsah dengan makhluk yang lebih mulia dari sabar (puasa) dan shalat yaitu Rasulullah lebih diperbolehkan.
Selain ayat di atas, kebolehan Istighotsah dengan nabi atau wali juga disebutkan dalam banyak hadits. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ الشَّمْسَ تَدْنُو يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَبْلُغَ الْعَرَقُ نِصْفَ الْأُذُنِ فَبَيْنَا هُمْ كَذَلِكَ اسْتَغَاثُوا بِآدَمَ ثُمَّ بِمُوسَى ثُمَّ بِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
"Matahari akan didekatkan pada hari kiamat hingga keringat akan mencapai ketinggian setengah telinga. Karena kondisi mereka seperti itu, maka orang-orang beristighotsah dengan nabi Adam, Musa, kemudian Muhammad ﷺ". HR al Bukhori.
Pada masa khalifah Umar ibn al Khothtob Radliyallahu' anhu pernah terjadi paceklik. Pada saat itu ada seorang laki-laki yang datang ke makam Rasulullah ﷺ dan beristighotsah dengan nabi dengan mengatakan:
يا رسول الله، استَسْقِ الله لأمّتك فإنهم قد هلكوا
"Wahai Rasulullah mintalah hujan kepada Allah untuk umatmu, sesungguhnya mereka telah binasa".
Setelah melakukan itu, laki-laki itu bermimpi bertemu dengan Rasulullah ﷺ. Rasulullah ﷺ bersabda kepadanya:
ائْتِ عُمَرَ فَأَقْرِئْهُ السَّلَامَ، وَأَخْبِرْهُ أَنَّكُمْ يسقونَ وَقُلْ لَهُ: عَلَيْكَ الْكَيْسُ، عَلَيْكَ الْكَيْسُ
"Datanglah pada Umar, bacalah (sampaikan) salamku padanya, beritahukan kepadanya bahwa akan diturunkan hujan pada mereka, katakanlah kepadanya: kamu harus cerdas (dan giat) dengan bersungguh-sungguh berusaha melayani umat."
Laki-laki itu kemudian datang kepada khalifah Umar dan menceritakan apa yang telah dilakukan dan dialaminya.
Mengetahui apa yang dilakukan laki-laki tersebut, Sayyidina Umar sama sekali tidak mengingkari apa yang dilakukannya apalagi mensyirikkannya. Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bayhaqi sebagaimana dikutip oleh Ibnu Katsir dalam kitab al Bidayah wa an Nihayah dari Malik ad Dar (bendahara dari Umar bin al Khaththab).
Laki-laki yang beristighotsah di makam Rasulullah ﷺ adalah sahabat *Bilal ibn al Haarits al Muzani*.
*Perhatian 1*
Ketika umat Islam beristighotsah dengan nabi atau wali, dengan mengatakan:
*ادركني يا رسول الله*
*"Wahai Rasulullah tolonglah aku (dengan do'amu)."*
Atau
يا عبد القادر الجيلاني اغثني
"Wahai Syeikh Abdul Qodir al Jilani tolonglah aku (dengan do'amu)".
Hal ini karena Rasulullah dan para nabi itu hidup di dalam kuburnya. Rasulullah ﷺ bersabda:
الأنبياء أحياء في قبورهم يصلون
"Para nabi itu hidup di dalam kubur mereka, mereka melakukan sholat" HR al Bazzar.
*Sedangkan para wali, sebagian mereka masih bisa keluar dari kuburnya dan melakukan tasharruf (tindakan tertentu) untuk membantu orang-orang yang masih hidup di dunia.*
*Perhatian 2*
Ketika umat Islam meminta tolong kepada orang yang hidup dengan mengatakan misalnya:
*"tolonglah saya"*,
keyakinan mereka adalah Allah-lah pada hakekatnya yang menciptakan pertolongan, sedangkan manusia adalah sebab dari Allah menciptakan pertolongan pada mereka.
Demikian juga ketika mereka beristighotsah dengan nabi atau wali yang telah wafat, keyakinan mereka tidak berubah, Allah adalah pencipta pertolongan dan nabi atau wali adalah sebab dari Allah menciptakan pertolongan.